BAB 33: New Normal

42.4K 4.6K 274
                                    

"Kalau begitu jawablah pertanyaanku dengan jujur."

Annalise membalas gengggaman Mahesa pada tangannya. Dia sudah tidak memiliki banyak waktu untuk lanjut berpura-pura. Bahkan menerima perasaan Mahesa yang jelas terlihat tertekan oleh pernyataan cintanya tempo hari lalu. 

"Mahesa, kita sudah saling mengenal bertahun-tahun." Telunjuk Annalise terangkat menyapu rambut Mahesa yang terjatuh di dahi pria di depannya. "Hatimu telah lama beralih, bukan?"

Mahesa menutup matanya tidak ingin menatap mata Annalise yang mulai berair. Kedua tangan ringkih milik Annalise memeluk lengan Mahesa berharap kecurigannya salah. Tapi keheningan antara mereka adalah jawabannya. Mahesa tidak menyangkal pertanyannya dan itu sangatlah menyakitkan. Mahesa pun merasa sakit saat mendapati pundaknya yang basah. Dia telah mempermainkan perasaan seseorang.

"Perasaanku tidak terbalaskan, Ann. Dia memilih pergi."

"Kenapa?"

Karena kamu adalah kakaknya. Mahesa tidak mengeluarkan jawaban tersebut. Ia hanya mengangkat bahunya seakan penolakan Aria bukanlah sesuatu yang membuat hatinya terluka. Mahesa mengelus rambut Annalise yang masih menangis. mengapa semua ini menjadi serunyam sekarang? Dia ingin kembali ke masa-masa ketika mereka bertiga tidak saling bertemu. Dimana yang menjadi kekhawatirannya hanyalah karir dan pekerjaannya, tidak ada perasaan seseorang yang harus dijaga.

"Apa dia adalah seseorang yang kukenal?"

Mahesa menggeleng tidak ingin memperpanjang topik pembicaraan ini. Annalise menghapus air matanya dan mencoba tersenyum. "Ah, kenapa aku harus menangis? Lagi pula itu adalah hal yang wajar Mahesa. Manusia pada umumnya memang harus beranjak dari masa lalu dan terus bergerak maju. Sama halnya dengan perasaanmu."

"Annalise, jangan berkata seperti itu."

"Apa dia tahu tentang aku?"

Pada akhirnya Mahesa tidak bisa menghindar lagi. "Dia tahu tentang kamu dan penyakitmu."

Annalise merasa bersalah sekarang. Ia menarik tangannya cepat dari lengan Mahesa. Ah. mungkin akibat dari Mahesa bercerita tentang dirinya pada wanita itu, wanita tersebut jadi mundur karena dirinya. Secara tidak langsung dialah yang menjauhkan Mahesa dengan wanita pujaan hatinya. 

Kepercayaan dirinya telah hilang tidak seperti dulu. Apakah ini salah satu akibat dirinya tahu bahwa waktunya tidak akan lama lagi? Berkali-kali pun egoonya berteriak meminta Mahesa untuk tetap bersamanya tapi hati nuraninya selalu menolak. Dia tidak bisa mengekang Mahesa selamanya.

Mahesa melihat keraguan di mata Annalise. ia meraih tangan wanita itu dan tersenyum. "Kau tak perlu khawatir. Dia adalah wanita dewasa dan kuat, Ann. Dia bukan anak kecil yang tidak memikirkan konsekuensi pilihannya. Justru jika aku memaksakan kehendak itu hanya akan mendorongnya semakin menjauh. Aku tetap ingin menjalin hubungan baik dengannya." Demi kamu, imbuhnya di dalam hati.

Senyum mahesa semakin lebar saat mata Annalise kembali berbinar. "Do you love her that much, huh?

"Yeah, i love her so much. Tapi untuk saat ini, aku akan selalu ada di sini untukmu. as a friend, is it ok for you?"

"Lebih dari cukup. Thank you so much, Mahesa." Bahkan Annalise rasa perasaan Mahesa kali ini jauh lebih besar daripada denganya dulu. Beruntunglah bagi siapa pun wanita di luar sana yang berhasil mendapatkan cintanya Mahesa. Annalise iri dan cemburu, dia berharap Mahesa mencintainya sebesar ini tapi apa daya. Dialah yang meninggalkan Mahesa terlebih dahulu. Dia sadar diri. Untuk Mahesa berada di sini saja sekarang, sudah sangat Annalise syukuri.

*

Aria memeluk kotak kecil yang ia bungkus rapi dengan pita merah muda di atasnya. Ia berdiri canggung di depan pintu kantor milik Dr. Atsumu. Dokter yang menangani Annalise juga sepupu dari Mahesa. Saat tangannya terangkat untuk mengetuk, pintu ruangan terbuka menampilkan Mama Megumi. Tubuh Aria seketika menegang. Tak ada yang saling sapa, wanita tua itu mengucapkan salam pada Dokter Atsumu dan meninggalkan Aria yang masih berdiri kaku di depan pintu.

Call It Fate, Call It Karma (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang