Special Extra Part 4 (END) - It's always be you

299 27 0
                                    

Awalnya Millo mewanti-wanti dirinya untuk tak bertegur sapa kembali kepada Jia. Usai kejadian dua tahun yang lalu dimana Jia memutuskannya, mengakhiri hubungan yang dibangun empat tahun lebih secara sepihak. Tentunya Millo marah, kecewa, dan yang paling mendominasi adalah perasaan sedih.

Dan kini setelah dua tahun lebih tak bertemu. Millo melihat Jia tengah bercengkrama bersama Shindy. Jia duduk mendampingi Shindy yang hari ini tengah melangsungkan hari bahagianya. Di samping Shindy duduk seorang laki-laki yang tak lain sahabatnya, Calvin Setiawan.

Calvin terlihat melambaikan tangannya menyuruh Millo untuk menaiki panggung.

Millo bergeming di tempatnya. Dia duduk di kursi yang disiapkan untuk tamu undangan.

"Millo, woy sini!" teriak Calvin.

Millo sebenarnya enggan untuk menuruti perintah Calvin. Tapi, karena Calvin kembali meneriaki nama Millo untuk segera naik ke atas panggung, alhasil Millo melangkahkan kakinya ke atas panggung pelaminan.

"Lama banget si bapak jalannya udah kayak siput aja," cibir Calvin.

Seketika Millo langsung saja melayangkan tatapan tajamnya dan dihadiahi Calvin dengan cengiran.

"Foto berempat ya kita," ucap Calvin. Lalu dia berdiri dan meminta photographer untuk segera mengambil gambar.

Millo merutuki ide sepihak Calvin yang ketara sekali tengah menggodanya.

"Eh, gue ke bawah aja dulu ya," celetuk Jia saat Shindy, Calvin, dan Millo sendiri sudah berdiri.

Millo merasa tersinggung sebenarnya. Tapi, dia bisa apa jika memang Jia masih membencinya. Millo jelas sangat mengetahui kesalahan fatal yang telah dibuatnya. Dan Millo sendiri pasrah jika Jia memang tak akan pernah memaafkannya kembali. Bahkan, berharap untuk bisa kembali menjalani hubungan dengan Jia pun Millo sungkan. Rasanya tak mungkin. Walaupun begitu Millo selalu menyertakan nama Jia dalam setiap doanya.

"Nggak usah. Gue bilang kan mau foto berempat, lo juga berarti." Calvin menegaskan kembali keinginannya.

Millo berusaha untuk tidak tertawa melihat Calvin yang bersikap seperti itu.

"Berterima kasih sama gue," ujar Calvin pelan kepada Millo.

Setelah itu Millo tersenyum formal saat lensa kamera mengambil gambar.

Nyatanya pertahanan untuk menjaga jarak dan tidak menyapa Jia runtuh seketika. Dengan sadar Millo menghampiri Jia yang tengah tersenyum seraya melihat ke arah pelaminan. Millo tersenyum tipis, tanpa disadari Jia. Dengan berani Millo berdiri di samping Jia.

Kalimat pertama yang dikeluarkan Millo kepada Jia adalah, "Yakin gak mau nyusul?

Jia menolehkan wajahnya kepada Millo, ekspresi terkejut terpasang di wajahnya. Beruntung mantan kekasihnya itu tak kabur saat melihat Millo. Atau mungkin reaksinya akan datang terlambat.

Tapi dugaan Millo terpatahkan, kala Jia yang semula menatapnya dengan air muka terkejut kini malah tersenyum tipis.

Hanya melihat senyum tipisnya saja sudah membuat jantung Millo terpacu lebih cepat. Semuanya masih tersimpan rapih, perasaan Millo kepada Jia masih tetap sama seperti dahulu. Tak peduli waktu telah berlalu dan kehidupan Millo sudah beeubah drastis, cintanya kepada perempuan yang berdiri di sampingnya itu tetap sama.

Say Hi! Millo(ve)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang