14 - I'm a Mess

285 50 3
                                    

Millo menggaruk kepalanya, jarinya terus saja bergerak di rambutnya. Bukan karena rambutnya itu gatal ataupun soal yang sedang dikerjakannya sangat sulit. Tetapi kelakuan Jia yang membuatnya sangat gemas.


Cewek itu duduk bersila di lantai apartemen Millo. Berulang kali mulutnya meniup permen karet rasa strawberry yang sedang ia makan. Sebenarnya ia tak bermaksud aneh - aneh, hanya saja mulutnya terasa gatal karena Millo hanya berbicara sesekali kepadanya. Cowok itu tak mengajak Jia berbincang lebih lama, membahas soal yang dianggapnya sulit ataupun menggoda Jia dengan gombalan recehnya. Kali ini Millo benar - benar mengerjakan soal Geografi dengan khusyuk.

"Ck, lo bisa gak sih. Berhenti ngunyah itu permen karet, risih gue liatnya," ujar Millo. Millo memandang Jia dengan tatapan kesal.

Jia mengalihkan pandangannya dari meja kepada Millo, seraya meletupkan bubble gum yang terlanjur ditiupnya. "Kenapa emangnya?" tanya Jia, ia masih mengunyah permen karetnya.

"Buang gih!" titah Millo, ia menundukkan wajahnya berusaha menghindari pandangan matanya bertubrukan dengan mata Jia.

Jia menuruti perintah Millo membuang permen karet yang ia kunyah, tapi dengan di telan. "Bodo amat dah, gue telen aja."

Millo berpura-pura fokus mengerjakan soal kembali. Tapi pertanyaan Jia dan perpindahan Jia di sisinya membuat Millo bergeser ke samping kiri. "Gak ada yang susah ya?" tanya cewek itu.

"Ck, lo diem deh, ganggu mulu!"

"Anjir, sensi mulu lo sama gue!" sahut Jia sama - sama dengan pekikan.

Millo meletakkan lembaran fotokopian soal geografi di meja. Ia masih menatap Jia kesal dan yang perempuan juga menatap Millo jengkel.

"Masalah lo apa sih sama gue? Kalau gue punya salah omongin Millo. Jangan sensi gak jelas gini sama gue!"

Millo diam ia mengulum bibirnya, ia bingung harus berkata apa. Millo tak mungkin mengatakan bahwa apa yang dilakukan Jia malah lebih mirip flirting.

"Ngomong atau gue cium bibir lo!" ancam Jia yang membuat nyali Millo semakin ciut.

Tapi Millo malah menantang Jia balik karena ia yakin ancaman Jia hanyalah sebuah candaan konyol. "Cium aja kalau berani."

Senyuman miring terbit di wajah Jia. Dan Millo rasa ini bukan keadaan yang bagus karena sejurus kemudian mata Millo melebar saat merasakan benda kenyal mendarat di bibirnya.

Hanya ciuman sekilas namun sudah membuat jantung Millo kembali terpacu cepat. Ia memandang Jia tak percaya.

"See?" tanya Jia seraya tersenyum mengejek.

"Gila ya lo!" seru Millo, ia memegang bibirnya.

"Hehe iya, mau yang hot sekalian gak?"

"Anjir Jiayu, lo bikin gue takut."

"Gue bukan setan. Gue angel."

"Devil Angel!"

Jia terkekeh melihat kelakuan Millo sekarang. Ia tak menyangka teman masa kecilnya itu seorang nerd. Padahal tipe wajahnya adalah tipe cowok playboy yang terkenal di SMA.

"Lo lucu tau gak. Gak kaya mantan gue. Mantan gue biasanya cium balik gue kalau gue cium dia sekilas."

Ekspresi Millo kini sudah berubah kembali. Ia mengerutkan dahinya karena penasaran dengan cerita Jia dengan mantannya. Dan cukup terkejut karena Jia mau menceritakan masa lalunya kepada Millo.

"Mantan lo?"

"Iya mantan gue pas SMP. Lo tau gak dia yang ngubah gue jadi kayak gini. Dia yang bikin gue ketagihan skinship."

Say Hi! Millo(ve)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang