HappyReading^^
#Joohyun pov.
Selesai memakan ramen, aku menunggu Seokjin sampai selesai makan. Aku benar-benar harus mendapatkan penjelasan darinya. Soal rencana pernikahan dadakan ini.
"Sudah selesai? Saatnya kau jelaskan padaku, mengapa kau tiba-tiba ingin menikah?" tanyaku setelah namja di hadapanku baru selesai makan.
Seokjin tak menjawab, ia malah beranjak dari duduknya dan mengambil panci bekas ramen dan membawanya untuk di cuci.
Aku mengikutinya dan terus saja bertanya. "Seokjin-ah, aku serius. Tolong jawab pertanyaanku." pintaku lagi namun ia tetap diam hingga sampai selesai mencuci.
Seokjin melangkah ke sofa depan televisi dan duduk disana. Sekali lagi, aku mengikutinya dan kini berdiri tepat di sampingnya.
Aku menatap namja itu heran, kenapa dia terus-menerus bungkam padaku. "Setidaknya kita harus bicara, kau dan aku tak bisa semudah itu menikah."
Seokjin tetap diam dan malah menyalakan televisi, membuatku makin kesal di buatnya. Apa dia sengaja melakukannya?
"Lalu bagaimana dengan Sowon? Bukankah kau mencintainya?" tanyaku pada Seokjin lagi, kali ini dengan membawa-bawa Sowon.
Aku menggelengkan kepalaku tak habis pikir karena namja itu tetap tak bergeming. "Kau tak pikirkan perasaan Sowon? Dia saat ini mungkin terkejut mendengarmu akan menikahiku."
Seokjin benar-benar menulikan pendengarannya, dia hanya fokus ke televisi dan sama sekali tak mendengarku.
"Lalu bagaimana denganku? Aku tak bisa menikah dengan namja yang tidak mencintaiku." kata-kata itu lolos begitu saja melampiaskan perasaan dan ketakutanku jika aku benar-benar menikah dengannya.
Seokjin menoleh ke arahku dan sukses saja membuatku terkejut. Kali ini dia mendengarnya. "Aku sudah memiliki rencana untuk menikah tahun ini dan sebentar lagi aku ingin penuhi."
"Mungkin tidak mudah bagi kita berdua untuk menikah, tapi aku memiliki niat yang kuat dan akan kupastikan kita berdua benar-benar menikah." lanjut Seokjin membuatku menatapnya tak percaya, mengapa dia percaya diri sekali?
Seokjin terdiam sejenak. "Dan untuk Sowon, kau sudah lihat sendiri kan kalau dia memiliki namja lain. jadi, aku tidak terlalu khawatir pada perasaannya." lanjutnya menjawab pertanyaanku, ternyata sedari tadi ia mendengarkanku.
"Aku minta maaf karena aku tak bicara sebelumnya, tapi aku rasa kau dan aku memang di haruskan untuk menikah dan takdir sudah merestui kita. Kalau kau mau, kau bisa membatalkan pernikahan ini. Tapi aku yakin kau tak akan melakukannya." ucapnya panjang lebar yang berhasil membungkam mulutku.
Seokjin, sebenarnya aku ingin menikah denganmu tapi tidak sekarang karena saat ini kau belum mencintaiku.
"Jadi bagaimana, maukah kau menikah denganku?" tuturnya yang tiba-tiba saja mengucapkan kata-kata lamaran di hadapanku.
Aku bingung harus menjawab apa, haruskah aku menolaknya? Karena Seokjin belum mencintaiku.
Atau lebih baik aku menerimanya? Agar bisa memilikinya dan cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu.
Akhirnya aku memilih untuk mengangguk mau, mungkin ini adalah keputusan terbesarku untuk menerima lamaran Seokjin.
Katakan aku egois ingin memiliki dia seutuhnya, melupakan bahwa Seokjin masih mencintai Sowon. Aku berharap setelah kami menikah, semuanya akan berjalan lancar dan aku bisa mendapatkan cinta dari seorang Kim Seokjin.

KAMU SEDANG MEMBACA
SMERALDO : The Truth Untold
FanfictionSMERALDO memiliki makna "The Truth Untold" atau "Kejujuran yang tak terucapkan" Bunga Smeraldo lekat dengan kisah tentang seorang pria yang tidak bisa mengungkapkan ketulusan cintanya kepada orang yang ia cintai, Seandainya pria tersebut mempunyai s...