HappyReading^^
#Author pov.
Sebulan kemudian....
Waktu rasanya terlalu cepat bagi Seokjin dan Joohyun, kini mereka harus terpisah karena namja Kim itu akan pergi ke asrama militer dan mengabdi disana mulai besok.
Joohyun sesegukan, ia terus saja menangis karena akan ditinggal oleh sang suami. "Nanti jaga dirimu baik-baik ya?!" pintanya yang kini tengah merapihkan beberapa barang yang akan Seokjin bawa ke asrama.
"Ne, kau jangan menangis lagi. Aku tidak tega meninggalkanmu jadinya." pinta Seokjin yang kini menghampiri istrinya kemudian memeluknya erat.
Joohyun malah makin menangis keras karena pelukan Seokjin tak akan ia dapatkan mulai besok. "Mengapa kau tidak tunda saja sampai tahun depan?" tanyanya setelah melepaskan pelukan sang suami.
"Tidak bisa sayang, mana boleh ditunda tanpa ada perihal yang mendesak dan penting." jawab Seokjin membuat sang istri jadi semakin sedih.
Seokjin menangkup wajah cantik istrinya dengan lembut. "Kau tak boleh sedih, kasihan bayi kita. Nanti dia jadi ikut sedih, sekarang tersenyumlah." pintanya sembari menarik ujung bibirnya untuk menunjukkan senyumnya.
Joohyun mulai tersenyum meski airmatanya tak juga berhenti, ia masih terbawa suasana. "Nanti jaga kesehatanmu, awas saja jika kau pulang dalam keadaan kurus. Jangan lupa makan dan tidurlah dengan baik." pesannya kembali memeluk tubuh hangat suaminya.
"Kau juga, pastikan kau dan bayi kita selalu sehat dan berbahagia." timpal Seokjin yang juga memberikan pesan pada istrinya.
Mereka berdua mulai berbaring diatas ranjang dengan Seokjin yang terus memeluk hangat sang istri yang enggan untuk menjauh darinya sedikitpun.
Joohyun ingin terus memeluk Seokjin, menghirup aroma namja itu banyak-banyak karena besok ia tak bisa melakukannya lagi.
Seokjin mengelus rambut panjang istrinya, mengantarkan yeoja itu untuk segera masuk ke alam mimpinya.
Tak butuh waktu lama, Joohyun tertidur dalam pelukannya, ia perlahan melepaskan pelukan istrinya dan membenahi posisi tidur yeoja itu agar jauh lebih nyaman.
Seokjin tidur menyamping agar bisa memperhatikan wajah sang istri yang nantinya akan dirinya rindukan selama menjalani wajib militer.
Tak disangka, airmata menetes dari sudut mata Seokjin ketika ia mulai teringat kenangan indah bersama yeoja dihadapannya kini.
Seokjin jelas saja takut sekali jika nanti dirinya akan merasa sangat kehilangan sosok istri yang selalu berada disampingnya itu. "Aku pasti akan sangat merindukanmu Joohyun-ah."
Tes
Seokjin terkesiap kala mendapati istrinya yang tengah tertidur itu meneteskan airmata, padahal ia yakin bahwa sang istri sudah tertidur lelap.
Mungkin, Joohyun merasa sangat sedih sampai terbawa ke dalam tidurnya.
Perlahan Seokjin mengarahkan tangannya untuk menghapus sisa airmata dipipi istrinya, setelah itu mulai mendekatkan wajahnya untuk mengecup pipi Joohyun begitu lembut dan penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMERALDO : The Truth Untold
FanfictionSMERALDO memiliki makna "The Truth Untold" atau "Kejujuran yang tak terucapkan" Bunga Smeraldo lekat dengan kisah tentang seorang pria yang tidak bisa mengungkapkan ketulusan cintanya kepada orang yang ia cintai, Seandainya pria tersebut mempunyai s...