Selamat Membaca*
#Joohyun pov.
Beberapa bulan kemudian...
Tak terasa, aku sudah melewati beberapa bulan yang sebenarnya sangat berat kulewati tanpa ada Seokjin disisiku juga orang-orang terdekatku tapi inilah caraku untuk melindungi bayiku.
Disini aku tinggal bersama dengan seorang nenek yang bersedia menampungku, karena beliau juga tinggal sendirian dantak memiliki sanak saudara disini maka aku setuju untuk tinggal bersamanya.
Untung saja orang-orang disini sangat baik, mereka benar-benar tak mengenaliku karena memang disini tidak ada alat komunikasi yang modern.
Setiap bulan aku tidak pernah absen untuk memeriksakan kandunganku pada seorang mahasiswi yang tengah menjalani prakteknya di desa ini sehingga aku tak perlu jauh-jauh ke pergi kota.
Mahasiswi itu bernama Jang Daeun dan dia berasal dari kota, itu sebabnya ia mengenali siapa diriku. "Eonni, aku benar-benar merasa sangat penasaran mengapa eonni mau tinggal di desa terpencil seperti ini?"
"Kan sudah beberapa kali eonni katakan kalau aku hanya ingin mencari suasana yang tenang selama mengandung." jelasku tapi sepertinya Daeun adalah tipe orang yang tak mudah percaya dan seringkali penasaran.
Maklumlah, dia masih muda.
Daeun menghela nafas setelah mendengar jawabanku. "Lalu mengapa aku tidak boleh bicara pada siapapun disini kalau kau adalah seorang idol Korea?" tanyanya lagi yang sebenarnya pernah ia tanyakan, mungkin dia masih tak percaya dengan jawabanku.
"Karena aku tak mau membuat mereka bersikap canggung padaku kalau mereka tahu aku adalah seorang idol." jawabku yang tetap sama seperti jawaban sebelumnya setiap Daeun bertanya.
Daeun menganggukkan kepala, mulai mengerti. "Kau tau eonni? Kau memang diberitakan hiatus dari aktivitasmu sebagai idol, tapi mereka sepertinya tidak ada yang tahu kau pergi kemana.capnya membuatku terdiam.
Aku memang tak memberitahu siapapun soal keberadaanku tapi aku rutin menghubungi kedua orangtuaku agar mereka tidak terus mencemaskanku, aku juga berjanji akan kembali setelah melahirkan.
Daeun akhirnya selesai memeriksa kondisiku serta kondisi bayi dalam kandunganku. "Kau dan bayimu dalam keadaan sehat eonni, tinggal menunggu satu bulan lagi."
"Ne, aku jadi tidak sabar untuk melihat wajah anakku." timpalku lalu beranjak dari atas ranjang, tempat pemeriksaan setelah itu berniat untuk berpamitan pada Daeun.
Saat aku hendak pergi, tiba-tiba saja Daeun menyusul langkahku.
Aku mengernyit heran, apakah ada yang tertinggal atau ada yang perlu dia katakan. "Ada apa, Daeun?" tanyaku menunggunya berbicara.
"Kudengar akan datang pasukan militer yang bermaksud untuk bersosialisasi dengan warga sini." ungkap Daeun membuatku jadi sedikit was-was kala mendengar pasukan militer.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMERALDO : The Truth Untold
FanfictionSMERALDO memiliki makna "The Truth Untold" atau "Kejujuran yang tak terucapkan" Bunga Smeraldo lekat dengan kisah tentang seorang pria yang tidak bisa mengungkapkan ketulusan cintanya kepada orang yang ia cintai, Seandainya pria tersebut mempunyai s...