HappyReading^^#Seokjin pov.
Sowon meraih tanganku dengan kedua mata yang berlinang. "Aku minta maaf, tolong kembalilah padaku. Oppa." ucapnya dengan sungguh-sungguh.Aku menggelengkan kepalaku, lalu perlahan melepaskan tangan Sowon dari tanganku. "Maaf, aku tak bisa kembali. Aku sudah terlalu jauh melangkah, jadi mana mungkin aku kembali lagi."
"Tapi oppa---"
"Kelihatannya Eunwoo sangat mencintaimu, kenapa kau tak coba mencintainya saja? Kau juga terlihat menikmati ciumanmu dengannya." potongku sembari tersenyum, senyuman sinis lebih tepatnya.
Aku melangkahkan kakiku untuk pergi, mengingat Joohyun sedang tertidur sendirian di apartemen. Namun aku kembali pada Sowon dan Eunwoo karena melupakan sesuatu.
"Jangan lupa, tanggal 20 nanti. Aku dan Joohyun akan menikah, kalian berdua harus datang dan undangan akan menyusul nanti." pesanku sembari tetap tersenyum lalu melanjutkan langkahku masuk ke dalam mobil dengan perasaan yang jauh lebih lega.
Aku berhasil menolak Sowon, hal yang mustahil aku lakukan sejak dulu. Tadi saat Sowon memintaku untuk kembali, yang terlintas di otakku adalah Joohyun.
Senyuman Joohyun dan semua kenangan saat kami bersama memberiku kekuatan dalam menolak tawaran Sowon untuk kembali padanya.
Tak terasa, aku sudah sampai di basemen apartemen dan saat aku hendak memasuki lift. Seseorang tiba-tiba saja menerobos masuk, dia ternyata adalah Mino Winner.
"Tadi aku tak sengaja melihatmu bertemu dengan dua orang, namja dan yeoja. Apa kau menjalin hubungan dengan seseorang di belakang Irene?" tanya Mino lalu menoleh ke arahku dengan tatapan yang sulit di artikan.
Aku membalas tatapannya. "Apa maksudmu bertanya seperti itu? Aku bertemu dengan siapapun, bukanlah urusanmu." timpalku lalu mengalihkan tatapanku darinya. Merasa tidak suka ada orang lain yang mencampuri urusanku.
"Sowon Gfriend, kau ternyata pernah berkencan dengannya. Lalu tadi kau baru saja bertemu dengannya kan?" ungkap Mino yang sukses saja membuatku menoleh tak percaya, darimana dia tau soal hubunganku dengan Sowon?
Aku menatapnya dengan datar. "Sudah kukatakan, itu bukanlah urusanmu. Urus saja urusanmu sendiri. Mino-ssi." pintaku makin tidak suka dengannya.
"Masalahnya urusanku saat ini berhubungan denganmu." ucap Mino yang sukses saja membuatku menatapnya tak mengerti.
Karena pintu lift sudah terbuka, Mino malah melenggang pergi keluar dari dalam lift sehingga aku perlu mengejarnya dan bertanya apa maksud dari ucapannya.
"Hei! Kau harus jelaskan, apa maksudmu mengatakan kalau urusanmu berhubungan denganku?" tanyaku memaksa namja itu berbicara dan menjelaskan maksud ucapannya barusan.
Mino tersenyum sinis. "Irene, aku menyukainya sejak pertemuan tak sengaja kami berdua waktu itu." ungkapnya membuatku tak terkejut sama sekali, aku sudah melihat ketertarikannya pada Joohyun.
"Sejak hari itu, aku mencaritahu tentangnya termasuk tentang kau dan Sowon yang pernah berkencan dan sepertinya kau masih mencintai Sowon, benar kan?" tanya Mino menjelaskan apa yang ia ketahui tentangku.
Mino benar, aku masih sangat mencintai Sowon.
Mino menepuk-nepuk pundakku. "Jangan paksakan perasaanmu, masih ada waktu untuk kembali pada Sowon...."
"....kau tak perlu khawatir pada Irene, aku siap menjadi namja yang menganggantikanmu di samping Irene." lanjutnya yang sukses saja membuatku marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMERALDO : The Truth Untold
FanfictionSMERALDO memiliki makna "The Truth Untold" atau "Kejujuran yang tak terucapkan" Bunga Smeraldo lekat dengan kisah tentang seorang pria yang tidak bisa mengungkapkan ketulusan cintanya kepada orang yang ia cintai, Seandainya pria tersebut mempunyai s...