Part 24

2.2K 237 305
                                    

HappyReading^^

#Joohyun.

Seminggu kemudian....

Tak terasa, waktu semakin cepat berlalu. Hari ini, aku tak pergi bersama Mino karena bayi besar Sowon terus saja memberiku pekerjaan. Lelah sekali rasanya.

"Joohyun-ah, kulkas sudah kosong. Ayo kita pergi membeli persediaan." ajak Seokjin padahal aku baru selesai menggosok pakaiannya.

Aku menghela nafas lelah. "Ayolah Seokjin, kenapa hari ini kau tak pergi berkencan dengan Sowon saja sih?" tanyaku guna menghentikan mulutnya yang terus meminta ini dan itu.

"Hari ini Sowon sibuk latihan untuk konsernya, jadi aku tak bisa mengajaknya kencan. Kenapa? Jangan-jangan kau mau pergi berkencan dengan Mino ya?" tebaknya malah menuduhku yang mau pergi berkencan.

Aku menggelengkan kepalaku dan menatapnya kesal. "Siapa juga yang mau kencan, hari ini Mino juga sedang sibuk latihan untuk comebacknya." ungkapku sembari mempoutkan bibirku, benar-benar membuat kesal.

"Jadi dia akan comeback juga? Baguslah, dia pasti sibuk dan tak ada waktu untukmu." ujarnya mengejekku sembari tersenyum senang, menjengkelkan sekali.

Seokjin menghampiriku sembari tersenyum penuh arti. "Karena Sowon dan Mino sibuk, ayo kita pergi berkencan?!" ajaknya yang sukses membuatku menatapnya tak percaya. Benarkah dia mau mengajakku berkencan?

"Bukankah kau sibuk untuk persiapan promosi yah?" tanyaku, pasalnya minggu depan BTS akan melangsungkan promosi comeback untuk album baru mereka.

Dia bergumam, sejenak berpikir. "Kami sudah siap 100%, hanya tinggal menunggu minggu depan. Mungkin aku akan sibuk nanti, tidak sekarang." jelasnya yang hanya ku angguki mengerti.

"Ikut aku sekarang, ada yang mau ku tunjukkan padamu." ajaknya sembari menarik tanganku tuk masuk ke dalam kamar.

Seokjin mengambil sesuatu di dalam ruang pakaian dan kembali dengan dua pasang kaus berwarna pink dengan wajah RJ, kartun BT21 buatannya. "Kita pakai ini saat berkencan."

"Yang benar saja?" tanyaku tak percaya, kami akan memakai kaus couple dengan gambar RJ. Lucu sekali.

Tapi aku tetap menerimanya asalkan Seokjin merasa senang, hanya agar dia selalu berbahagia.

Kami berdua akhirnya memakai kaus couple itu dengan di padukan celana jeans sama dengan warna biru, tak lupa rambutku di gerai dan itu atas permintaan Seokjin.

Entah kemana dia akan membawaku, tapi aku tetap antusias jikalau pergi bersama dengannya seperti ini.

Ternyata Seokjin membawaku untuk naik kereta gantung, dia membawa kamera miliknya yang di gunakan untuk memotret kegiatan kami. Lebih tepatnya aku yang menjadi objek fotonya.

Seokjin mengambil sesuatu dari saku belakang celananya yang ia sembunyikan, ternyata setangkai bunga berwarna biru ke hijauan. "Inilah yang di namakan bunga Smeraldo, bagus kan?"

"Bagus sekali, baru pertama kali kulihat. Mungkinkah ini bunga yang langka?" tanyaku begitu terpesona dengan bunga yang kini berada dalam genggamanku.

Seokjin menganggukkan kepala. "Bunga ini memberi arti 'the truth untold' yang artinya kejujuran yang tak pernah terungkapkan." ungkapnya sembari tersenyum padaku.

Sama seperti hatiku yang tak pernah mampu mengatakan kejujuranku akan perasaanku sendiri padanya yang mungkin tak akan pernah terungkapkan.

Mungkin aku akan menunggu sampai Seokjin mencintaiku, itupun kalau benar terjadi karena aku masih belum yakin kalau Seokjin mulai memiliki perasaan padaku.

SMERALDO : The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang