Part 30

1.9K 212 24
                                    


HappyReading^^

#Seokjin pov.


Keesokan malamnya...

Aku benar-benar kesal pada Joohyun sekarang, bahkan sampai kami berada di taman LoveLand aku masih terus mengacuhkannya.

Awalnya aku bisa, namun makin masuk ke area taman. Aku jadi sedikit gugup melihat beberapa patung yang berpose seintim itu, tapi Joohyun terlihat biasa-biasa saja.

Aku benar-benar merasa tidak nyaman disini. "Joohyun-ah, aku lapar." eluhku sembari mengelus perutku yang sebenarnya tak merasa kelaparan.

"Bukankah tadi kau baru saja makan? Masih kurang?" tanya Joohyun dengan sedikit menaikan nada bicaranya disertai dengan kedua mata yang mendelik.

Oh iya, aku kan tadi baru saja makan. Lebih baik cari alasan lain saja agar bisa segera keluar dari taman ini.

"A-aku sakit perut, ayo cepat kembali ke hotel sekarang!" ajakku masih terus mengelus perutku guna meyakinkannya.

Joohyun meletakan kedua tangannya di pinggangnya. "Jadi yang benar kau masih lapar atau sakit perut?" tanyanya dengan nada ketusnya.

"Dua-duanya, yang penting kita pergi dari tempat ini sekarang. Aku ingin melindungi matamu yang polos dari patung-patung disini." celotehku sembari menarik tangan Joohyun untuk segera kembali ke pintu masuk.

Joohyun tiba-tiba saja berhenti. "Aku lelah." eluhnya yang malah berjongkok dengan wajah cemberutnya.

"Baiklah, aku gendong." putusku lalu berjongkok di hadapannya agar Joohyun bisa naik ke atas punggungku.

Tak lama aku merasakan kedua tangan Joohyun melingkar di leherku, aku memegangi kedua kakinya agar dia tak terjatuh dari atas punggungku.

Aku hanya perlu membawanya ke halte bus terdekat dan menunggu sampai taksi datang, meskipun kami harus pulang lebih awal tapi sepulangnya di hotel nanti aku akan meminta jatah darinya.

Jadi tidak sabar.

Taksi langsung kudapatkan, jadi aku berjongkok agar Joohyun bisa turun namun ternyata dia malah tertidur di punggungku. Untung saja tidak terjatuh.

Perlahan aku masuk ke dalam taksi, pelan-pelan sekali agar dia tak terbangun. Setelah masuk ke taksi, aku memposisikan tubuh Joohyun untuk bersender di bahuku agar ia merasa lebih nyaman.

Senyumku mengembang melihat Joohyun tertidur dengan sangat lelapnya, tak lama tanganku di amit oleh Joohyun sehingga kami kini tengah bergenggaman tangan.

Tak butuh waktu lama, taksi tiba di hotel tempat kami menginap.

Setelah membayar taksi, perlahan aku membawa istriku masuk ke dalam hotel dengan menggendongnya ala brydal style.

Sesampainya di dalam kamar hotel, aku membaringkan tubuh Joohyun secara perlahan ke atas ranjang. Tak lupa melepaskan tas, mantel serta sepatu yang masih ia kenakan.

Ku selimuti tubuhnya sebatas dada dan membiarkan Joohyun tertidur semakin lelap. "Kenapa kau banyak sekali tidur disini huh? Padahal aku mau meminta jatah."

SMERALDO : The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang