Part 28

1.6K 205 98
                                    

HappyReading^^

#Joohyun pov.

Aku benar-benar lemas di tambah lagi dengan cuaca yang amat dingin, sesampainya di apartemen dan saat aku hendak menaiki lift tiba-tiba saja tubuhku kehilangan keseimbangan.

"Joohyun-ah..." panggil seseorang yang terakhir kali kudengar.



















Aku terbangun di atas ranjang yang berbeda dari ranjang di kamarku dan Seokjin, sepertinya aku tak berada di apartemen sekarang.

Lalu di mana aku sekarang?

Aku beranjak dari atas ranjang lalu mengedarkan pandanganku ke setiap sudut kamar. "Aku dimana sekarang?"

"Kau ada di apartemenku." jawab seorang namja yang masuk ke kamar sembari membawa senampan makanan, aku sangat mengenalinya.

Dia adalah Mino.

Aku coba mengingat apa yang terjadi padaku, ingatanku justru kembali pada saat aku di tinggal pergi oleh Seokjin. "Terima kasih sudah menolongku, untuk kesekian kalinya."

"Kali ini apa yang di lakukan oleh dia? Menyakitimu lagi?" tanya Mino yang tebakannya selalu saja benar, sepertinya dia lebih tau Kim Seokjin di banding diriku.

Mino meraih tanganku sehingga tatapanku tertuju padanya. "Maaf tapi aku harus mengatakannya, saat di apartemen Sowon....aku dan Seokjin membuat kesepakatan untuk bersaing secara sehat demi mendapatkan hatimu." ungkapnya hingga aku spontan saja menarik tanganku dari genggamannya.

"Kenapa Seokjin mau mengambil kesepakatan itu? Nyatanya dia malah pergi meninggalkanku dan pergi menemui Sowon." ucapku datar dengan tatapan nanar.

Mino menghapus airmataku yang baru saja mengalir membasahi kedua pipiku. "Kurasa Seokjin tak bisa memilih antara kalian, dia sebenarnya memiliki perasaan padamu tapi Sowon juga masih berada di hatinya."

"Apa sebaiknya aku menyerah saja?" tanyaku sembari menatap Mino yang malah menundukkan kepalanya.

Mino lalu mendongkak. "Hanya hatimu yang bisa menjawabnya, aku tak bisa mempengaruhimu untuk meninggalkan Seokjin, kau pantas bahagia dengan seseorang yang kau cintai. Meskipun orang itu bukan aku, tapi aku akan jauh lebih bahagia jika melihatmu bisa tersenyum bahagia."

"Mino-ya, terima kasih karena kau selalu berada di sampingku." ucapku sembari menggenggam tangannya, merasakan betapa tulusnya hati seorang Song Mino dalam mencintaiku.

Dia tersenyum tipis. "Aku akan pergi menghubungi Seokjin, pasti dia akan langsung kemari kalau tau kau berada di apartemenku." ucapnya yang hendak beranjak untuk menghubungi Seokjin tapi aku segera menahannya.

"Jangan beritahu dia, aku tak mau bertemu dengannya untuk saat ini." pintaku memohon pada Mino agar tak memberitahukan pada Seokjin kalau aku disini.

Mino menganggukkan kepalanya hingga membuatku merasa lega. "Kalau begitu kau istirahat saja, tadi kau pingsan. Kapan-kapan alangkah baiknya kalau kau cek kesehatan." sarannya yang hanya ku angguki mengerti.

Setelah Mino pergi, aku kembali berbaring di ranjang miliknya. Aku pasti sangat merepotkannya, setelah bangun nanti aku akan pulang.

###

26 okt.

Keesokan paginya....

SMERALDO : The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang