HappyReading^^
#Author pov.
Seminggu kemudian...
Setelah hari itu, Joohyun selalu berada di dalam rumah karena tak mau sampai keberadaannya benar-benar diketahui oleh sang suami.
Hari ini Seokjin dan rekan-rekannya akan pergi meninggalkan Desa tersebut, jadi sebelum pergi mereka mengumpulkan seluruh warga Desa untuk mengucapkan salam perpisahan dengan mereka.
Joohyun awalnya menolak lagi ajakan nenek Nam untuk pergi mengantarkan kepergian para pasukan tentara Korea tersebut.
Tapi mengingat dirinya tak akan bertemu dengan Seokjin dalam waktu yang cukup lama, maka ia memutuskan untuk pergi meski harus mengenakan penyamaran.
Joohyun menyelinap diantara warga Desa, bergerak mendekat agar bisa melihat sosok sang suami yang sebentar lagi akan pergi meninggalkannya.
Seokjin dan rekan-rekannya berbaris dengan rapi untuk mengucapkan salam perpisahan pada warga Desa, mereka mulai bergantian berbicara.
Ketika giliran Seokjin berbicara, Joohyun membungkam mulutnya yang benar-benar ingin sekali memanggil sang suami tapi ia tak boleh melakukannya.
"Naneun Kim Seokjin imnida, maaf kalau selama berada disini saya kerap kali merepotkan." ucap Seokjin sembari membungkuk sopan pada warga Desa.
"ANNIYAAA..." jawab warga Desa secara serentak, karena tak merasa di repotkan oleh Seokjin. Justru mereka merasa terhibur.
Namja Kim itu terkekeh lalu tersenyum, terlihat begitu tampan sampai banyak yang memujinya. "Terima kasih sudah menerima kami disini, saya Worlwide Handsome tak akan melupakan kebaikan kalian semua." lanjutnya yang kemudian di akhiri dengan fly kiss andalannya.
Joohyun yang awalnya merasa sedih, jadi terkekeh karena tingkah sang suami yang selalu sukses menghibur semua orang.
Tapi kekehan Joohyun tak lama, kala pasukan militer itu mulai memasuki kendaraan yang akan mereka tumpangi untuk kembali ke asrama militer.
Rasanya Joohyun tak rela melihat sang suami pergi, hatinya sangat hancur saat Seokjin melambaikan tangannya sebelum masuk ke dalam kendaraan tersebut.
Tangis Joohyun pecah, ia masih bisa melihat sang suami duduk disalah satu bangku yang kemudian membuka jendelanya untuk kembali melambaikan tangannya pada warga Desa.
Mobil yang membawa rombongan tentara itu mulai melaju membuat Joohyun makin tak sanggup, ia berjalan cepat menuju ke sebuah padang rumput yang luas.
Dimana kendaraan yang ditumpangi Seokjin akan melewati jalan disana, ia menunggu di laparan tersebut hingga bus lewat.
Joohyun terduduk sembari memeluk perut buncitnya. "Seokjin-ah.." gumamnya ketika melihat mobil bus itu lewat dan mendapati Seokjin tengah melihat ke luar jendela.
Alhasil Seokjin melihat dengan jelas ada seorang yeoja yang saat ini ia yakini tengah hamil dan terus melihat ke arahnya.
Sayangnya namja Kim itu tak dapat mengenali Joohyun karena yeoja itu mengenakan penyamaran yang sangat sulit untuk dikenali ditambah lagi jarak mereka yang cukup jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMERALDO : The Truth Untold
FanfictionSMERALDO memiliki makna "The Truth Untold" atau "Kejujuran yang tak terucapkan" Bunga Smeraldo lekat dengan kisah tentang seorang pria yang tidak bisa mengungkapkan ketulusan cintanya kepada orang yang ia cintai, Seandainya pria tersebut mempunyai s...