Part 22

1.9K 225 295
                                    


HappyReading^^

#Seokjin pov.

Keesokan paginya....

Aku mengerjapkan kedua mataku kala merasakan silaunya sinar matahari. "Joohyun-ah, tutup jendelanya." pintaku sembari meraba-raba sisi ranjang yang lain.

"Kemana dia?" gumamku setelah tak kutemukan Joohyun berada di sampingku, mungkin dia sudah bangun. Memangnya jam berapa sekarang?

Aku mendekati nakas untuk melihat jam meja yang kuletakkan disana. "Jam 11.30? Pantas saja dia sudah bangun."

Perlahan aku beranjak duduk dan menurunkan kedua kakiku dari atas ranjang sebelum akhirnya menyadari kalau sekarang aku masih telanjang bulat.

Ah, aku lupa. Semalam kami melakukannya.

Aku tetap beranjak dari atas ranjang meskipun tanpa pakaian yang melekat di tubuhku, lalu mengambil kimono mandi untuk kukenakan sebelum masuk ke dalam kamar mandi.

Tubuhku terasa lengket semua setelah semalam berkeringat karena aktivitas panasku dengan Joohyun. Aku bahkan masih bisa membayangkan rasa panasnya.

Aku berdiri di bawah shower air hangat yang kini tengah membasahi sekujur tubuhku lalu membersihkannya dengan sabun sebelum membasuhnya kembali.

Selesai membersihkan tubuhku, dengan hanya mengenakan kimono mandi aku keluar dari dalam kamar untuk mencari Joohyun.

Ternyata dia tak berada disini, jadi aku segera mengambil ponsel untuk langsung menghubunginya.

Tak ada jawaban, aku tau kenapa dia pergi dari apartemen. Bahkan sangat tau apa alasannya.

Bergegas aku mengenakan pakaianku sebelum bergegas pergi mencarinya, aku akan pergi mencarinya ke dorm Red Velvet.

Saat aku hendak masuk ke dalam gedung yang terdapat dorm Red Velvet, aku mendapati Joohyun yang baru saja keluar dari dormnya. 

Dia yang melihatku hendak kembali masuk, namun dengan segera aku berlari untuk menahannya. "Mau apa kau kemari?"

"Tentu saja untuk menjemputmu Joohyun, pulang sekarang!" pintaku sembari mencengkram pergelangan tangannya.

Joohyun langsung menggeleng. "Maaf, tapi aku tak mau. Aku mau kita berpisah saja." ungkapnya yang tetap bersikukuh untuk berpisah denganku.

"TAPI AKU TAK MAU PISAH." teriakku memberinya pernyataan tegas kalau aku benar-benar tak mau kami berdua berpisah.

Joohyun tetap meronta meminta lepas dariku tapi aku tetap tak mau mengalah. "Bukankah kau menyesal menikah denganku? Lalu untuk apa masih mempertahankan pernikahan ini? Kau bisa pergi dan kembali pada Sowon."

"Baiklah jika itu maumu, aku akan mengajukan kesepakatan." timpalku mulai memikirkan jalan keluar untuk masalah kami ini.

Aku melepaskan cengkraman tanganku dan ternyata Joohyun setuju karena sekarang ia mau mendengarkan ucapanku. "Aku akan mengambil keputusan, jika selama dua bulan aku masih mencintai Sowon maka aku akan menceraikanmu."

"Dan Jika dalam dua bulan kau bisa mencintai namja lain, maka kau boleh menceraikanku." lanjutku mengutarakan kesepakatan yang akan kami lakukan dua bulan ke depan.

Joohyun terdiam beberapa saat, mungkin memikirkan keputusan yang akan ia ambil. "Jadi selama dua bulan itu kita akan menjalin hubungan dengan orang lain?"

"Ne, meskipun begitu tapi kau dan aku tetap harus tinggal bersama meskipun kita berdua menjalin hubungan dengan orang lain." jawabku membuatnya mengangguk mengerti dan sepertinya dia juga setuju dengan kesepakatan ini.

SMERALDO : The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang