HappyReading^^
#Seokjin pov.
Beberapa hari kemudian....
Sudah tiga hari ini aku tidak pulang ke apartemen karena lebih banyak menginap di rumah sakit, saat ini Sowon sangat membutuhkanku dan aku tidak tega jika harus meninggalkannya.
"Oppa, hari ini aku boleh pulang kan?" tanya Sowon yang segera kubalas dengan anggukan, dia tersenyum antusias karena bisa segera pulang.
Sowon meraih tanganku dan menggenggamnya. "Aku akan pulang ke apartemen milikku, oppa antarkan aku kesana ya?" pintanya membuatku terdiam, berpikir sejenak.
"Kenapa tidak pulang ke dorm Gfriend saja? Kalau di apartemen, nanti tidak ada yang merawatmu." jawabku lebih menyarankan Sowon untuk pulang ke dorm karena ada member Gfriend yang bisa merawatnya nanti.
Sowon menggeleng dengan genggaman tangan yang semakin erat. "Kan ada oppa yang bisa merawatku, tetap di sampingku ya?" pintanya membuatku jadi bingung harus bagaimana.
"Ya sudah kalau oppa tidak mau, tidak apa-apa. Pasti Irene-ssi tak suka ya oppa selalu denganku?" tebaknya yang langsung ku gelengi, Joohyun sama sekali tak keberatan aku pergi merawat Sowon.
Akhirnya aku mengalah, demi kesehatan Sowon.
Kami berdua kini berada di sebuah apartemen, ternyata Sowon baru saja membelinya. Jadi belum banyak barang-barang disana.
Setelah bantu membaringkan Sowon di atas ranjang, aku memutuskan untuk memasak sesuatu untuk makan malam kami berdua. Tapi tiba-tiba saja aku teringat pada Joohyun.
Jadi, Kuputuskan untuk menelpon Joohyun terlebih dahulu.
"Yoboseyo, Seokjin-ah." terdengar suara dari sebrang telepon, ada sedikit perasaan rindu padanya.
"Eum, aku sekarang berada di apartemen Sowon. Dia sudah di izinkan pulang, bisakah kau kemari untuk menjenguknya?" tanyaku meminta Joohyun untuk datang kemari, bukan apa-apa tapi aku ingin sekali melihatnya.
Tak ada jawaban dari Joohyun, apakah dia enggan untuk datang? Mungkinkah dia sedang sibuk sekarang?
"Baiklah, aku akan kesana. Kirim saja alamatnya." jawab Joohyun kemudian, membuat senyuman mengembang di sudut bibirku.
"Kau menelpon siapa oppa?" tanya Sowon yang sukses saja membuatku terkejut, sejak kapan dia sudah berdiri di belakangku sampai aku tak menyadarinya.
Aku tersenyum padanya lalu menuntunnya untuk duduk di depan meja makan. "Tunggu ya, oppa akan buatkan makan malam untuk kita berdua." pesanku sebelum melenggang menuju dapur.
Selesai masak, aku menyajikan makan malam untukku dan Sowon tapi aku juga menyisakan untuk Joohyun, dia kan akan datang kemari.
Sembari menunggu Joohyun, aku melihat Sowon duduk di atas sofa dan memintaku untuk ikut duduk bersamanya. Bahuku di jadikan tempatnya untuk bersandar.
Hingga bel apartemen terdengar, bergegas aku pergi membukakan pintu sembari tersenyum untuk menyambut kedatangan Joohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMERALDO : The Truth Untold
Fiksi PenggemarSMERALDO memiliki makna "The Truth Untold" atau "Kejujuran yang tak terucapkan" Bunga Smeraldo lekat dengan kisah tentang seorang pria yang tidak bisa mengungkapkan ketulusan cintanya kepada orang yang ia cintai, Seandainya pria tersebut mempunyai s...