Muhammad Kenzo Dirgantara, cowok dingin dengan tatapan tajamnya membuatnya disegani oleh banyak orang terlebih dia adalah anak dari pemilik sekolah. Dia bukan seorang badboy yang hobinya bolos, tauran dan hal negatif lainya. Tapi dia adalah seorang ketos SMA Dirgantara. Dibalik sikapnya yang dingin dan datar dia adalah seorang yang hangat hanya saja ada sesuatu yang harus ia tutupi membuat dia menjadi sangat dingin terhadap semua orang.
Dia sangat menyayangi ibunya. Sekalipun tak pernah dia melawan, terlebih dia adalah orang tua satu-satunya.
"Kenzo!!"
Merasa namanya terpanggil dia menyahut lalu berjalan pada ibunya yang tengah berkutat dengan alat masak.
"Apa bun?" Tanya Kenzo tidak ada raut wajah dingin dan datarnya.
"beliin bunda bahan-bahan dapur ya?" Pinta Fanny, ibunya. Lalu menyodorkan kertas berisi apa saja yang harus dibeli nanti pada Kenzo.
"Iya bun," balasnya mengambil secarik kertas yang disodorkan.
"Yaudah Kenzo pamit bun, assalamualaikum."pamit Kenzo seraya menyalami Fanny.
"Waalaikumsalam, hati-hati!"
Kenzo melangkahkan kakinya keluar rumah. Menaiki motor lalu melajukannya ke arah supermarket di sekitar komplek rumahnya.
Setelah sampai disana dia segera masuk kedalam. Mengambil troli lalu memasuki belanjaan bundanya.
Saat ingin pergi ke kasir dia tak sengaja menabrak seorang anak laki-laki membuatnya terjatuh lalu menangis.
"Sutt.. udah jangan nangis maafin kakak ya?" Ucap Kenzo pada anak dihadapannya ini.
"Huaa.. sakitt!!" Rengeknya membuat Kenzo kelimpungan mencari cara supaya dia berhenti menangis.
"Udah dong masa laki-laki nangis. Kakak beliin es krim mau?" Bujuknya lagi.
"Iya kak Aku mau!" Seru anak itu senang. Tangisannya sudah hilang menyisakan wajahnya yang memerah.
"Ya udah ayo!" Ajak Kenzo menggengam tangan anak itu lalu tangan yang satunya mendorong troli.
"Namanya siapa?"tanya Kenzo.
"Akbal!" Balasnya cadel sambil terus memakan eskrim yang ada digenggamannya. Mereka sudah ada diluar supermarket sedang duduk disalah satu kursi.
"Akbar? Kamu sama siapa kesini?"
Akbar mengangguk, "Sama mama!"
"Terus tadi mamanya kemana?"
"Gatau, Akbal mau ikut kakak aja ya?" Pintanya sambil terus memakan eskrim.
"Nanti mama kamu nyariin"
"Yah.." ucapnya kecewa. "Kak itu mama!" Tunjuk nya melihat sang ibu sedang kebingungan.
"MAMA!!"Serunya kencang lalu berlari kearahnya diikuti Kenzo dibelakang.
"Kamu darimana sayang?" Cemasnya sambil mendekap putranya itu.
"Tadi Akbal lali-lali telus ada kakak ini!" Jelasnya sambil menunjuk Kenzo.
"Kenalin Tan, Kenzo"ucapnya lalu menyalami punggung tangan ibunya Akbar.
"Oh iya, saya Laura." Balasnya. "Terima kasih sudah menjaga anak saya." Ucapnya kembali.
Kenzo mengangguk lalu tersenyum tipis.
"Yasudah saya pamit ya?" Pamit Laura dibalas anggukan oleh Kenzo.
"Dadah kakak!!" Seru Akbar melambaikan tangannya.
Kenzo hanya menatap tanpa membalas lambaian tangan anak itu. Setelahnya Kenzo pun bergegas pulang kerumahnya.
"Assalamualaikum!" Ujar Kenzo saat memasuki rumahnya.
"Waalaikumsalam." Jawab Fanny lalu mengambil alih belanjaan yang bawa oleh Kenzo.
"Yaudah Bun Kenzo ke kamar ya?" Pamit Kenzo dibalas anggukan oleh Fanny.
Itulah Muhammad Kenzo Dirgantara seseorang yang disebut dingin oleh semua orang adalah seorang yang hangat hanya saja ada yang mengharuskan dia tidak bisa sehangat itu pada semua orang.
TO BE CONTINUE
Maklum aja kalo jelek, ini adalah cerita pertama yang aku publish!
DON'T FORGET VOMENT!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girlfriend (END)
Teen Fiction[Follow dulu yuk sebelum baca:)] "Lo! jadi pacar gue sekarang!" Ucap Kenzo lantang seolah perintah yang tak bisa ditolak. "Dih! Apa-apaan sih?!" Sinis Arletha. "Gak ada penolakan!" Setelah mengatakan itu ia pun melenggang pergi meninggalkan Arletha...