Happy Reading!
Awas Typo!
***
"Berisik lo!" Ketus Geo. Cowok itu tak melirik Arletha sama sekali, tapi menjawab dengan nada yang tak bersahabat.
"Lo marah sama gue?" Tanya Arletha. Ia duduk di kursi dekat Geo.
Tak ada balasan apapun. Geo hanya fokus pada Handphone yang ia pegang. Geo si bar-bar berubah jadi Geo si pendiam.
"Yo, marah beneran sama gue? Maaf deh.. Lo juga yang nawarin kayak gitu."
"Geovano yang paling ganteng, tapi gantengngan jodoh gue! Maafin gue dong.." Arletha menggoyangkan lengan Geo agar mengeluarkan suara.
Kenzo ditempatnya mendelik tajam, mukanya langsung berubah dingin.
"Diem deh lo!" Geo menepis tangan Arletha.
"Yo, lo mah ambekkan ih! Gue udah minta maaf juga!" Arletha terlihat frustasi.
Geo yang tampaknya sudah tak tahan dengan situasi langsung tertawa terbahak. Arletha dibuat bingung dengan kelakuan aneh Geo.
"Kenapa ketawa lo? Gak ada yang lucu!" Sentak Arletha.
"Haha!! Abisnya muka lo kayak yang diputusin, galau!" Tutur Geo.
"Bangke!" Umpat Arletha.
Kenzo berdiri dari duduknya menghampiri Arletha kemudian menariknya keluar.
"Mau ngapain?" Tanya Arletha, dia di bawa ke taman oleh Kenzo.
Kenzo hanya mengangkat bahu acuh.
"Kebetulan, gue pengen ngomong sama lo." Meski tak mendapat jawaban dari Kenzo dia tetap melanjutkan ucapannya.
"Jawaban yang di rumah sakit, gue jawab..Iya!" Tanpa keraguan Arletha mengungkapkan keresahan dalam hati. Setelah berkata seperti itu ia belum bisa bernafas lega. Kenzo hanya diam tanpa ekspresi memandang lurus kedepan.
"Dir... Udah gak berlaku ya?" Arletha bertanya hati-hati.
"Dipikir kartu apa, ada masa berlakunya segala!" Cibir Kenzo lalu menjitak kening Arletha gemas.
"Ih, apaan sih! Sakit tau!" Protes Arletha seraya mengusap keningnya yang dijitak.
"Jadi, gimana?" Tanya Arletha seraya tersenyum. Tangannya tak lagi mengusap kening.
Kenzo tersenyum tipis. Kelakuan Arletha tadi sungguh membuatnya gemas. Senyumannya sungguh sangat manis, senyuman yang membuatnya candu.
Tangan Kenzo perlahan mengusap rambut Arletha kemudian mengacak-ngacaknya.
Arletha menoleh, senyumannya pudar. Tangannya menepis lengan Kenzo.
"Diem deh! Berantakan jadinya!" Sungutnya sebal.
Kenzo tersenyum kecil. Arletha masih menatapnya kesal.
"Malah senyum! Gak ada yang lucu!" Ketus Arletha.
"Ada." Balas Kenzo.
"Apa?" Tanya Arletha.
"Kamu." Arletha memalingkan wajahnya. Dia merasa sangat malu. Mukanya panas. Senyum yang ia tahan terbit begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girlfriend (END)
Teen Fiction[Follow dulu yuk sebelum baca:)] "Lo! jadi pacar gue sekarang!" Ucap Kenzo lantang seolah perintah yang tak bisa ditolak. "Dih! Apa-apaan sih?!" Sinis Arletha. "Gak ada penolakan!" Setelah mengatakan itu ia pun melenggang pergi meninggalkan Arletha...