Happy Reading!
Awas Typo!
***
"...You're my end and my beginning.."
***
Hari ini hari yang paling di tunggu oleh siswa siswi SMA Dirgantara. Mereka semua tampak berdesakan di lapangan saling merangkul dan tertawa bersama.
Namun, tampaknya tak semua yang merasa bahagia. Dia hanya menyender di kursi dekat pohon besar, jauh dari keramaian.
"Letha!!"
Arletha menoleh, "Kenapa?"
Rani, Gerald, Geo, dan Aldan mendengus.
"Ayo ke lapang, bentar lagi ada pengumuman lulusan terbaik!" Ajak Rani, menarik Arletha bangkit.
"Gak minat." Balasnya.
"Ayo dong Tha!! Masa momen ini di lewatin gitu aja! Ayoo dong!!" Paksa Rani.
Arletha yang tak mau melihat raut kecewa sahabatnya pun mau tak mau mengiyakan, menghampiri panggung yang memang sudah disediakan. Dan kini tampak ramai dipenuhi siswa dan siswi kelas 12.
"Gerah gue!" Keluh Arletha, mengibaskan tangannya di depan wajah. Gimana enggak? Dia---tepatnya seluruh perempuan SMA Dirgantara yang datang ke acara kelulusan, harus memakai baju kebaya dan laki-laki memakai jas.
"Baru gitu, Tha. Gimana kalo nikah lo?" Timpal Geo.
"Serah gue dong!" Sentak Arletha, membuat Geo menjauh darinya.
"Sensi bener!" Celetuk Geo.
"Lo punya masalah sama gue?" Tanya Arletha menatap tajam Geo yang sedang menelan ludah ngeri.
Dengan cepat dia menggeleng, "Enggak dong Tha!"
"Udah ah, ayo duduk!" Lerai Aldan.
"Iya, berantem terus kerjaannya!" Timpal Gerald.
Mereka duduk di kursi barisan terdepan, katanya biar lebih leluasa liatnya. Padahal jika Arletha pikir mau liat apa sih?
"Mohon semuanya duduk!" Seru pak Anang di mic nya.
Semuanya pun duduk dan tak ada yang berbicara. Nah kan kalo gini enak, tadi mah sesek banget!
Pak Anang mulai berpidato di atas panggung, mengumumkan bahwa seluruh murid SMA Dirgantara tak ada yang tidak lulus. Membuat semua murid bersorak senang, berpelukan bersama temannya, ada juga yang menangis terharu.
Sungguh, dalam hati Arletha sangat bahagia mendengarnya. Namun, dia tak ingin merasa egois. Disini dia bahagia, tapi bagaimana dengan Kenzo? Jika dia merasa bahagia sekarang itu sangat egois, setidaknya itu menurutnya.
"Tha!"
Arletha sedikit tersentak, "Ya?"
"Ayo, kita di panggil!" Ajak Rani.
"Di panggil kemana?" Tanya Arletha bingung.
"Lah bego! Itu lo dipanggil dari tadi anjir sama si Anang!" Sembur Geo, membuat Arletha menatap sinis dia. Mon maap Geo emang gak ada akhlak.
Arletha dan Rani naik ke panggung. Tapi tunggu, dia di panggil karena apa ya?
"Selamat ya! Bapak bangga sama kalian!" Ucap pak Anang membuyarkan pikiran Arletha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girlfriend (END)
Jugendliteratur[Follow dulu yuk sebelum baca:)] "Lo! jadi pacar gue sekarang!" Ucap Kenzo lantang seolah perintah yang tak bisa ditolak. "Dih! Apa-apaan sih?!" Sinis Arletha. "Gak ada penolakan!" Setelah mengatakan itu ia pun melenggang pergi meninggalkan Arletha...