Hari ini adalah hari Senin dimana semua orang kembali beraktivitas dari Liburnya kemarin.
Tapi berbeda dengan seorang gadis yang kini masih menyelimuti dirinya, walaupun kini jam sudah menunjukan pukul 06:45 dia tidak mau bangun juga.
"Arletha!! Bangun kamu!" Teriak Laura dengan terus berusaha menarik selimut yang dipakai Arletha, nama panjangnya Arletha Shivania.
"Aduh..mah nanti aja deh.." keluh Arletha dengan tangan yang masih kuat memegang selimutnya dengan mata terpejam.
"Kamu itu udah kelas 12 masa gini terus kelakuannya?!" Arletha yang mendengar omelan ibunya pun diam saja, tak peduli.
"Arletha!! Mama bilangin sama Papah kamu ya biar semua fasilitas rumah dicabut!?"kesal Laura. Setelah melepaskan cekalannya dari selimut dia berlalu.
Arletha yang masih diam ditempat pun berpikir jika semua fasilitasnya dicabut dia tidak bisa apa-apa dong?
Segera Dia bangun lalu mengejar ibunya yang sudah hilang dibalik pintu.
"MAH!!! JANGAN DONG!! INI BANGUN KOK!" Teriaknya berlari mengejar Laura yang sedang menahan tawanya.
"Hahahaha!!" Tawa Laura pecah seketika akibat tak bisa lagi menahannya.
"Mama kok malah ketawa sih!?" Tanya Arletha kesal.
"Abisnya kamu mukanya kocak!" Jawabnya disela-sela tawanya.
"Ihh kok gitu sih?!"
"Kemana itu muka bad girlnya?" Ledek Laura kembali. Arletha mengerucutkan bibirnya. Dia memang di cap sebagai Bad Girl disekolahnya akibat suka telat, bolos, menjahili atau menentang guru dan banyak deh pokonya.
"Udah ah! Mending mandi aja!" Arletha pun berlalu meninggalkan Laura yang masih tertawa.
Setelah mandi juga berganti baju dengan setelan bad girlnya yaitu seragam yang dikeluarkan tak ada nama, bet, atau name tag, sepatu berwarna putih, kaus kaki pendek.
Tapi jangan salah menilai, dia tidak menggunakan rok pendek juga ngetat kok! Dia juga tidak menggunakan seragam sekolah yang dikecilkan. Malah sebaliknya dia menggunakan rok panjang dibawah lutut dengan seragam longgar yang sering dikeluarkan.
Hanya saja kelakuannya yang membuat dia dijuluki seorang bad Girl.
"Mah berangkat ya? Assalamualaikum!" Pamitnya setelah menyalami Laura lalu dengan santainya dia berjalan keluar padahal jam sudah menunjukan pukul 07:15 gila emang.
"Waalaikumsalam!"
....
Kini Arletha sudah berada di depan gerbang sekolah dengan motor maticnya. Dia melongo sebentar melihat situasi lapangan yang penuh dengan murid juga guru yang tengah melaksanakan upacara bendera.
"Aman pasti!" Gumamnya lalu memajukan motornya ke gerbang belakang sekolah. Memarkirkannya dekat dengan warung yang sering menjadi pelariannya ketika bolos.
"Bu Nar! Nitip motor ya?!" Teriaknya pada Bu Nar—pemilik warung—yang dibalas anggukan darinya.
"Makasih bu!" Setelah mengatakan itu dia berlari kecil lalu bersiap memanjat gerbang yang menjulang tinggi yang berada dihadapannya.
Ketika sudah sampai atas dia tidak langsung turun tapi melihat situasi dulu supaya tidak ketahuan.
Merasa aman dia langsung melangkahkan kakinya kebawah untuk turun. Tapi suara berat seseorang—yang pastinya suara cowok—menghentikan pergerakannya yang sudah akan menginjakan kakinya ditanah.
"HEH LO!" Ucapnya setengah teriak sembari menyilangkan tangannya didada.
Arletha turun terlebih dahulu lalu menoleh.
"Apaan?!" Tanyanya ketus membuat cowok itu menaikan satu alisnya. Dia tidak takut padanya apa? Atau dia tidak terpana dengan paras tampannya?
"Lo ikut gue!" Perintah Cowok itu lalu mendekat pada Arletha yang masih bingung ditempatnya.
Dia mau ngajakin gue bolos sama dia ya?iyalah pasti soalnya dia gak ikut upacara! Gumam Arletha dalam hati.
"Kemana?" Tanyanya memastikan.
"Kemana aja!" Setelah mengatakan itu dia pun melenggang pergi membuat Arletha kesal lalu mengikuti langkahnya.Bodoh banget dia! Apalagi gak tau ya kalo gue ketos disini? batin Kenzo.
Ya, dia adalah Muhammad Kenzo Dirgantara seorang ketos SMA Dirgantara.
Arletha menatap koridor dengan seksama merasa ada yang aneh disini. Ini adalah koridor yang akan menuju ruang BK.
"Eh lo!" Panggil Arletha lalu Kenzo menoleh dengan tatapan datarnya.
"Apa?"
"Lo mau bawa gue ke BK?!" Tanyanya bingung membuat Kenzo gemas pengen nabok.
"Bodoh!" Umpat Kenzo membuat Arletha kesal lalu membalasnya tanpa pikir panjang.
"Pinter!" Setelah mengatakan itu dia menutup mulutnya lalu mengumpat kesal.
"Emang!" Balasnya santai membuat Arletha semakin kesal lalu menghentakan kakinya kelantai.
"Lo mau bawa gue ke BK kan? Lo siapa sih sampe berani-beraninya lo ba—"belum selesai ia berbicara Tangannya di seret oleh Kenzo.
"Ish!! Lo apa-apaan sih?!" Kesal Arletha sambil terus berusaha melepaskan cekalan tangan Kenzo.
Kenzo semakin mengeratkan cekalannya membuat Arletha sedikit meringis.
"Masuk!" Titahnya dingin membuat Arletha mau tak mau masuk. Percuma saja dia kabur otaknya tidak kontras dengan hatinya.
"Iya iya!" Dengan malas Arletha pun masuk diikuti Kenzo dibelakangnya. Mereka pun duduk dihadapan ibu Sintia.
"Saya melihat dia telat dan tidak mengikuti upacara!" Jelas Kenzo to the poin. Arletha mah biasa aja sih karna udah sering cuman tangannya ini sakit sekali jadi dia menahan ringisannya dari tadi.
Bu Sintia mengalihkan tatapannya pada gadis Bad girl ini.
"Arletha?! Kamu itu ya gak kapok apa?udah kelas 12 masih aja gitu! Mau jadi apa kamu kalo udah besar!" Omelnya sedangkan dia malah santai aja mukanya watados.
"Kalo udah besar saya mau jadi apa aja terserah saya kali bu! Emang ibu berhak tau ya? Ibu emang siapanya saya? Keluarga saya?" Ujarnya santai tidak memperdulikan ucapannya.
Sementara Bu Sintia menahan gejolak amarahnya. Tidak memperdulikan Arletha bu Sintia menatap Kenzo lalu tersenyum dan mengatakan.
"Nak Kenzo boleh ibu minta bantuan tidak?" Tanyanya lembut berbeda sekali dengan bicara dengan Arletha tadi.
"Ya?"
"Gini.. Bisa kamu menjadi Tutor Arletha?karena nilainya dibawah rata-rata dan jika akan terus seperti ini dia tidak akan lulus"
"Iya." Ucap Kenzo membuat Arletha mendengus kesal lalu protes.
"Apaan sih bu? Nggak mau saya!" Protesnya dengan tangan yang akan menggebrak meja tapi dia urungkan ketika tangannya sakit.
"Gak ada bantahan Arletha atau kamu mau ibu lapor sama ayah kamu?!" Ujar Bu Sintia membuat Arletha mau tak mau mengiyakan.
"Serah bu serah!" Setelah berkata demikian dia pergi berlalu meninggalkan ruangan Bimbingan Konseling itu.
Dia berjalan menuju UKS dengan langkah gontai. Saat akan memutar kenop pintu tangannya dicekal seseorang.
"Apaan sih?!"
To be continue..
Bagian satu publish!!
Gimana? Nyambung gak?
Hhe maaf bila salah dalam penulisan.
Oke cukup sekian!
Happy reading guys!!!
Don't forget voment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girlfriend (END)
Teen Fiction[Follow dulu yuk sebelum baca:)] "Lo! jadi pacar gue sekarang!" Ucap Kenzo lantang seolah perintah yang tak bisa ditolak. "Dih! Apa-apaan sih?!" Sinis Arletha. "Gak ada penolakan!" Setelah mengatakan itu ia pun melenggang pergi meninggalkan Arletha...