Happy Reading!
Awas Typo!
***
"Lepas! Kamu kenapa sih?!"
Tak mengindahkan ucapan Arletha, Kenzo terus berjalan dengan tangan yang menyeret gadis itu.
"Ngapain?" Akhirnya Kenzo mengeluarkan suara setelah mereka sampai di belakang sekolah, duduk bersisian di kursi taman.
Arletha memicing menatap Kenzo, "Kamu sakit?" Tanyanya.
"Ngapain?"
Arletha mendengus kesal, "Gak tau." Balasnya ketus.
Kenzo menggelengkan kepalanya seraya tersenyum tipis, "Maaf."
Arletha menoleh mengernyit bingung, "Kenapa minta maaf?"
"Enggak." Kenzo beranjak kemudian mengajak Arletha mengikutinya.
"Mau kemana lagi sih?"
"Ke mana-mana hatiku senang!" Jawab Kenzo membuat Arletha menatap heran padanya.
"Kamu sakit? Muka kamu juga pucet lho!" Arletha meletakan punggung tangannya di kening Kenzo heboh.
"Enggak." Balas Kenzo singkat lalu menyingkirkan tangan Arletha.
"Letha!!!" Arletha menoleh pada asal suara dan menemukan teman-temannya.
"Lo kemana aja bege! Gue nyariin kemana-mana kagak ada!" Ujar Geo kesal.
Rani, Gerald, dan Aldan mendelik.
"LO GAK SENDIRIAN YA NYARINYA! SEHARUSNYA LO BILANG KITA BUKAN GUE!" Mereka berteriak tepat di hadapan Geo.
"Wehh, nyantuy!" Geo memundurkan kepalanya kaget dengan teriakan yang super kencang.
Mereka mengalihkan pandangannya kembali pada Arletha dan, "KENZO?!"
Geo menganga ditempatnya seraya berkata, "Ngapain lo sekolah kampret!"
"Kalian bohongin gue ya Dirga ke jakarta?!" Arletha berseru kesal.
Kenzo menatap sahabat-sahabatnya yang tampak bingung menjawab, "Enggak mereka bener, baru pulang tadi." Balasnya.
"Tuh kan! Kita mana bisa bohong sama lo Tha!" Sambar Aldan cepat di angguki Gerald, Geo dan Rani.
"Iya udah sih!"
"Ayo." Ajak Kenzo pada Arletha.
"Kalian mau kemana?" Tanya Rani.
"Tau tuh!" Balas Arletha kesal.
"Jadwal." Balas Kenzo.
"Ohh.."
"Ayo!" Ajak Rani membuat semuanya bingung.
"Mau kemana?" Tanya Arletha.
"Katanya ada jadwal, ayo gue temenin!" Balas Rani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girlfriend (END)
Teen Fiction[Follow dulu yuk sebelum baca:)] "Lo! jadi pacar gue sekarang!" Ucap Kenzo lantang seolah perintah yang tak bisa ditolak. "Dih! Apa-apaan sih?!" Sinis Arletha. "Gak ada penolakan!" Setelah mengatakan itu ia pun melenggang pergi meninggalkan Arletha...
