02-Tawa

10K 465 4
                                    

"Apaan sih?!" Arletha menoleh dan betapa terkejutnya dia orang yang dihadapannya ini adalah Kenzo si cowok rese yang membuat tangannya terluka.

"Lepasin Anj—" belum selesai berbicara tangannya sudah ditarik memasuki UKS.

"Lo apaan sih?!" Tanya Arletha kesal. Tangannya sakit kalo ditarik tau!

Mendengar keributan dipintu masuk membuat orang-orang yang berada disana menoleh kemudian ternganga sendiri.

Anjir kak Kenzo

Dia kok sama si Bad girl?

Bisikan-bisikan itu tak dihiraukan Kenzo juga Arletha.

"Permisi kak? Butuh bantuan?" Tanya seorang gadis dengan baju PMR-nya ketika Arletha sudah duduk dikasur.

"Nggak!" Ketus mereka kompak membuat gadis itu dengan cepat mengangguk kikuk lalu pamit pergi.

"Mau apa lo sih lo?!" Tanya Arletha kesal yang tak digubris Kenzo. Dia malah pergi membuat Arletha mencak-mencak kesal.

"Anjirr!!" Umpatnya kesal, untuk apa coba menariknya kesini lalu meninggalkannya.

"Diem!" Mendengar suara berat itu dia menghentikan kegiatan mengumpatnya lalu menoleh pada suara itu.

"Mau apa lagi sih lo?" Semburnya membuat Kenzo menahan senyumnya dengan wajah dinginnya.

Kenzo tak menjawab dia malah mendekat dengan tangan yang membawa salep.

"Diem!" Ucap Kenzo sembari membuka penutup salepnya, setelah itu mengambil tangan Arletha yang tengah menatapnya bingung. Tak memperdulikan tatapan yang Arletha layangkan padanya dia mengoleskan salepnya pada tangan Arletha.

Sementara Arletha yang diperlakukan  seperti itu bingung lalu meringis saat tangannya diolesi salep.

Anggota PMR yang ada disana tak menyianyiakan momen bersejarah itu. Mereka memotret Kenzo dan Arletha secara diam-diam supaya tidak ketahuan.

Fotonya pasti sudah viral keseluruh warga sekolah. Karena Kenzo pertama kalinya peduli dengan perempuan apalagi pada perempuan yang kelakuannya Bad!

Tak lama bel pun berbunyi sudah dapat dipastikan upacara sudah selesai dari tadi. Begitu pula dengan Kenzo yang selesai dengan pekerjaannya.

"Lo tau da—"

"Maaf." Sela Kenzo masih dengan muka flatnya.

"Ih lo mah gimana sih?! Bisa nggak jangan sela omongan gue! And then Lo emang kudu minta maaf sama gue!" Omelnya membuat Kenzo menaikan satu alisnya. Aneh, pikirnya.

"Ayo!" Ajak Kenzo dibalas tatapan bingung oleh Arletha.

"Mau kemana lagi sih! Ke BK lagi? Gak mau gue!" Tolaknya mentah-mentah.

"Cepet!" Setelah mengatakan itu dia melenggang pergi meninggalkan Arletha yang sudah mengumpat tak jelas.

Dengan terpaksa Arletha bangkit lalu mengikuti Kenzo dibelakangnya.

"Masuk!" Perintah Kenzo membuat Arletha jengah. Masa dia dibawa ke kelas! Bisa ngamuk tuh guru nanti!

"Gak!" Tak menghiraukan balasan Arletha dia menarik tangannya lalu masuk kedalam kelas.

Sontak semua orang mengarah pada Arletha dan Kenzo.

"Arletha! Kemana aja kamu?" Tanya Bu Susi garang.

"Tuh saya dibawa sama dia!" Tunjuk Arletha pada Kenzo dibalas tatapan tajam darinya.

"Biarin dia belajar!" Dingin Kenzo membuat sang guru mengangguk cepat, tak mau berurusan dengan anak pemilik sekolah.

Bad Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang