17-Cantik

4.7K 233 0
                                    

Happy Reading!

Awas typo!

"Enggak. Lo Cantik."

***

"Selamat ulang tahun Nek, semoga selalu sehat, dan di panjangkan umurnya." Arletha memberi selamat pada Sarah, setelah mengetahui bahwa Kenzo mengajak menemui Neneknya yang sedang berulang tahun.

"Maaf Nek, enggak bawain hadiah buat Nenek." Arletha mendudukkan wajahnya bersalah. Ini gara-gara Kenzo yang tak mau memberitahu kemana mereka akan berangkat!

"Gak apa-apa. Kedatanganmu membuat saya bahagia." Ucap Sarah mengelus rambut Arletha lembut sembari tersenyum tulus.

Arletha mendongkak. Mengernyit bingung. "Letha gak ngelakuin apa-apa kok Nek, kenapa bisa ngebuat Nenek bahagia?" Tanyanya.

Sarah tersenyum pada Kenzo lalu beralih pada Arletha. "Kamu udah buat cucu Nenek bahagia. Jadi kalau dia bahagia, Nenek juga sangat bahagia." Balasnya.

Arletha tersenyum dengan pipinya yang sudah seperti kepiting rebus. "Boleh peluk?" Tanya Arletha polos. Sarah mengangguk dengan sedikit terkekeh.

"Ayo sini!" Sarah merentangkan tangannya memberi celah untuk Arletha memeluknya. Arletha langsung memeluk Sarah.

Kenzo berdehem membuat Arletha dan Sarah melepas peluknya.

"Ganggu!" Cibir Arletha mendelik tajam.

"Apa? Kamu cemburu liat-- siapa nama kamu?" Sarah menoleh kembali pada Arletha.

"Arletha." Balas Arletha seadanya.

"Kamu cemburu liat Arletha sama Nenek peluk-pelukkan? Ucapan Sarah membuat Kenzo mendelik tak terima.

"Bukan. Kenzo cuman batuk!" Balas Kenzo datar.

"Alah bilang aja kamu cemburu!" Arletha yang mendengat perdebatan antara Kenzo dan Sarah hanya terkekeh kecil.

"Ayo Tha!" Kenzo menarik lengan Arletha pergi dari sana.

"Ehh. Nek permisi ya? Assalamualaikum!" Arletha terkejut. Sebelum benar-benar pergi ia pamitan dengan cepat.

Sarah menggeleng kan kepalannya terkekeh kecil, "waalaikumsalam." Balasnya bergumam.

...

"Kenapa tarik-tarik sih!" Kesal Arletha. Mereka sudah menjauh dari acara. Di tempat yang sepi, hening, dan tenang. Atap rumah. Ya, Rumah ini seperti gedung.

"Kenapa?" Tanya Kenzo yang sedang menumpukan telapak tangannya pada tembok pembatas.

"Tau ah!" Arletha cemberut.

"Kenapa pake baju itu?" Tanya Kenzo membuat Arletha terdiam kaku.

"Gak boleh emang?!" Sewot Arletha. Padahal dia sangat gugup. Hatinya Berdegup kencang.

Kenzo diam tak menjawab. Dia menutup matanya. Menikmati semilir angin dingin yang menerpa wajahnya.

"Boleh" balas Kenzo masih dengan mata tertutup. Arletha mengernyit heran.

Bad Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang