Happy Reading!
Awas Typo!
***
Arletha menyunggingkan senyum bahagianya. Kabar bahwa dirinya hari ini akan pulang dari rumah sakit setelah sekian lama ia nanti akhirnya tiba.
"Jam berapa sih pulangnya?" Tanyanya, entah untuk ke berapa kalinya.
"Sekarang, Papa kamu lagi ngurus berkas kepulangan kamu." Sahut Laura.
"Ihh! Dari tadi nanti, nanti terus sih? Infusan Letha juga belum dicopot nih!" Ujar Arletha kesal.
"Sabar dong, bentar lagi juga dat--" ucapan Laura terpotong saat seseorang membukakan pintu.
"Tuh kan, baru juga di omongin." Imbuhnya, setelah mengetahui jika yang membukakan pintu adalah Yudha bersama seorang perawat.
"Papah, lama banget sih!" Yudha menoleh, lalu menggelengkan kepala melihat tingkah anak perempuannya yang manja.
Yudha beralih pada perawat yang tadi datang bersamanya, "Silahkan, Sus." Ucapnya.
Suster itu pun mengangguk lalu mulai melepaskan infus dari tangan Arletha.
"Ish.." Arletha meringis kecil saat jarum infus itu dikeluarkan dari tangannya.
"Letha!! Eh?" Teriakan Rani terhenti saat melihat ada siapa di ruangan itu. Dia menggaruk tengkuknya sambil menyengir.
"Maaf Tan, Om." Ucapnya seraya menyalami tangan orang tua sahabatnya itu.
"Iya," balas Laura terkekeh melihat tingkah sahabat anaknya ini.
"Ayo pulang!!" Seru Arletha sambil merentangkan tangannya keatas dengan senyuman ceria.
"Boles, Sus?" Tanya Laura.
"Iya, sudah selesai juga. Saya permisi kalau begitu." Setelah mereka mengucapkan terimakasih, suster itu pun pergi.
Arletha turun dari ranjang rumah sakit, berjalan dengan sedikit kaku karena kakinya ini hanya sesekali ia gerakkan.
"Kangen deh!!" Ucap Arletha seraya memeluk sahabat kecilnya itu.
Rani membalas pelukkannya, "gue enggak!!" Balasnya.
Arletha melepas pelukkannya, "oh, lo gitu sama gue? Lo udah punya sahabat baru?" Ucapnya.
Rani terbahak, "Iya, gue punya sahabat selain lo sekarang." Balasnya.
Arletha mendelik, "Siapa?"
"Mau tau, apa mau tau banget nih?" Goda Rani menoel pipi Arletha.
Arletha menepis tangan Rani, "Apa sih lo?"
"Sensi bener sih bu. Katanya mau pulang, ayo! Nanti gue kenalin sahabat baru gue!" Ujarnya lalu terkekeh.
"Yaudah ayo pulang!" Serunya kembali bersemangat, melupakan perkataan Rani, membuat sahabatnya itu geleng-geleng kepala.
"Iya." Ucap Laura dan Yudha.
...
"Ahh udah lama rasanya enggak ngehirup bau dunia!!" Seru Arletha saat sampai di rumah.
"Dih, lo mati sampe gak pernah ngehirup bau dunia?" Celetuk Rani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girlfriend (END)
Teen Fiction[Follow dulu yuk sebelum baca:)] "Lo! jadi pacar gue sekarang!" Ucap Kenzo lantang seolah perintah yang tak bisa ditolak. "Dih! Apa-apaan sih?!" Sinis Arletha. "Gak ada penolakan!" Setelah mengatakan itu ia pun melenggang pergi meninggalkan Arletha...