Bel istirahat sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu.
"Ken! Ayo dong sesekali lo ke kantin!" Ajak Geo pada Kenzo yang sedang berkutat dengan bukunya.
"Iya, ayo!" Timpal Gerald jengah, Kenzo tak pernah ingin ke kantin untuk sekedar membeli makan dan minum.
"Sampai kapan sih lo kaya gini?" Tanya Aldan, dia ingin melihat Kenzo yang dulu bukan yang sekarang.
Kenzo mendongkak menatap satu persatu sahabatnya ini. Dia mengakui bahwa dia jarah ke kantin atau tidak pernah sama sekali.
"Males!" Ucapnya membalas semua ajakan sahabatnya.
"Jangan gini terus dong Ken!" Ujar Geo lalu beranjak dari tempatnya diikuti Gerald dan Aldan.
Menghela nafasnya lalu berdiri. "Ayo!" Ajak Kenzo, dia tidak ingin membuat sahabat-sahabatnya kecewa atas apa yang dilakukannya ini.
Serentak mereka mengalihkan pandangannya pada Kenzo, membuat cowok itu risih.
"Apa?!" Setelah mengatakan itu Kenzo berlalu membuat Geo, Gerald juga Aldan terkekeh.
"Tunggu dong Ken!" Seru mereka lalu mengejar Kenzo yang sudah mendahuluinya.
....
"Tha! Ceritain dong yang tadi!" Paksa Rani membuat Arletha jengah mendengarnya.
"Nanti dulu napa sih? emang siapa dia?penting banget lo tau!" Kesal Arletha, makannya jadi tertunda gara-gara Rani yang ngoceh mulu.
"Hhe.. iya maaf, tapi gue penasaran tau! Dia itu—" Arletha tak menghiraukan Rani lagi dia sudah kelaparan dari tadi.
"Tha! Dari tadi semua orang mandang kesini, ada apa sih?" Tanya Rani membuat Arletha menghentikan makannya, lalu matanya menjelajahi seisi kantin.
"Biarin aja kali! Jangan geer dulu." Cuek Arletha lalu kembali memakan baksonya.
"Iya deh!" Pasrah Rani lalu memakan batagor yang di anggurkannya tadi.
"Aaaaa!! Para cogan anjir!!"
"Jodoh gue lewat!!"
"Gans banget anjir!"
Semua orang di kantin tiba-tiba ricuh tapi tidak dengan Arletha dia tetap melanjutkan makannya. Peduli amat, pikirnya.
"Tha! Cogan anjir!" Pekik Rani membuat Arletha merasa jengah lalu menghentikan makannya. Moodnya ancur.
"Siapa cogannya sih? Sampe ribut segala!"
"Kenzo sama temen-temennya!" Balas Rani antusias. "Eh iya, lo..pacaran sama Kenzo?" Lanjutnya menanya membuat Arletha bingung. Kenal aja kagak.
"Emang siapa sih dia?! Sampe segitunya lo nanyain mulu!" Tanyanya kesal membuat Rani kesal karena tidak mendapat jawaban.
"Lo masa gak tau sih Kenzo tu siapa?" Tanya Rani bingung, dia sudah tak memperdulikan pertanyaannya yang tak dibalas oleh Arletha.
"Harus gitu?" Santai Arletha.
"Ih serah dah! Kenzo itu Ketos disini dan anak pemilik sekolah! Ditambah punya muka yang hampir terpahat sempurna! Bikin dia jadi Famous, apalagi dikalangan kaum hawa!" Jelasnya menggebu membuat Arletha memutar bola mata malas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girlfriend (END)
Dla nastolatków[Follow dulu yuk sebelum baca:)] "Lo! jadi pacar gue sekarang!" Ucap Kenzo lantang seolah perintah yang tak bisa ditolak. "Dih! Apa-apaan sih?!" Sinis Arletha. "Gak ada penolakan!" Setelah mengatakan itu ia pun melenggang pergi meninggalkan Arletha...