"Mama Letha!!"
Arletha menghela nafasnya, "Apa Wa?" Tanyanya pada bocah kecil berumur lima tahun itu.
"Papah mana? Kok enggak datang-datang sih!" Rajuknya.
"Sebentar lagi juga datang kok, sabar ya," Arletha mengusap kepala anak itu gemas.
"Main dulu sana sama Abi!" Suruhnya menunjuk Anak kecil yang anteng dengan mobil-mobilannya.
"Gak mau! Abi galak sama Dewa!" Sungutnya kesal.
"Dewa!! Papah datang nih!!" Teriakan itu membuat Dewa langsung ceria dan berlari menuju sang Papah.
"Ganteng banget, anak siapa sih ini?"
"Anak Papah Geo yang ganteng!!" Seru Dewa membalas.
Geo terkekeh lalu mengecup pipi anaknya gemas. Namanya Dewa Ginandra Abraham, Anak dari Geo dan Jana. Kelakuannya gak jauh beda sama Papah nya, kecil-kecil udah absurd.
"Lama banget! Anak lo udah gak sabar pengen ketemu Papah gilanya!" Ujar Arletha.
Geo mendengus kesal, "Gitu banget lo Tha sama gue! Dari dulu lo kayaknya gak suka banget deh ya ke gue!" Cibir Geo.
"Emang!" Balas Arletha.
"Jangan belantem! Nih milkita aja!" Dewa, bocah itu menyodorkan permen miliknya ke pada Arletha dan Geo bergantian.
"Ya ampun, Yo! Lo ngajarin anak lo gini? Absurd sejak dini!" Arletha menggelengkan kepala heran.
"Iya dong, anak gue mah pinter! Cepet ngerti!" Bangga Geo.
Arletha berdecih. "Emang gila lo!"
"Jangan bicala kasal ya Mama sama Papahnya Dewa!" Peringat Dewa sambil memasang wajah garang, tapi menggemaskan.
Anak itu memang selalu memanggilnya dengan sebutan Mama walaupun dia bukan ibunya karena ibu kandungnya telah meninggal beberapa hari setelah dia melahirkan Dewa, dan tentu saja Geo adalah orang tua satu-satunya bagi Dewa. Geo sepertinya memang ditakdirkan untuk menjomblo seumur hidup.
"Iya iya, sana bawa Papah kamu pulang!" Usir Arletha membuat Dewa mengangguk lalu mengajak Geo pulang.
"Ya udah gue pamit, hatur tengkyu! Salam sama Ken!" Setelah mengatakan itu Geo pergi membawa Dewa di gendongannya.
Arletha mengangguk, lalu menghampiri anaknya.
"Abi, jalan-jalan yu? Bunda ajak tante Rani sama Bima," Ajaknya.
"Ayo!" Balas Abi berseru dengan mata berbinar.
Namanya Abimanyu Batara Dirgantara, anaknya yang sangat tampan dan pintar.
"Siap-siap dulu yu?" Ajak Arletha.
"Iya!" Abi mengangguk semangat.
...
"Sana main sama Bima!" Suruh Arletha. Abi mengangguk lalu pergi bermain dengan Bima yang sedang asik berlari kesana kemari.
"Kangen banget gue!!" Arletha membalas pelukan Rani.
"Gue juga!!"
Mereka mengurai pelukannya, lalu beralih duduk di kursi taman. Mereka sedang berada di taman kota.
"Kabar lo gimana, Tha?" Tanya Rani.
Arletha mengangguk, "baik, lo sendiri? Kita jarang ketemu sih! Sok sibuk banget lo! Betewe Aldan masih betah nontonin bule disana?"
"Baik juga. Jarang ketemu gimana? Tiap anter Abi sekolah juga lo sering ketemu gue perasaan. Iya anjir si Aldan gak mau balik lagi kesini kayaknya!" Ucap Rani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girlfriend (END)
Teen Fiction[Follow dulu yuk sebelum baca:)] "Lo! jadi pacar gue sekarang!" Ucap Kenzo lantang seolah perintah yang tak bisa ditolak. "Dih! Apa-apaan sih?!" Sinis Arletha. "Gak ada penolakan!" Setelah mengatakan itu ia pun melenggang pergi meninggalkan Arletha...