Happy Reading!!
Awas Typo!
"Anget?"
***
"Ketemu bukunya?" Tanya Rani, Arletha menggeleng pelan.
"Avi! Tha kita harus cari bareng dia. Mungkin dia tau sesuatu." Arletha menoleh, benar juga.
Arletha mengangguk, "Besok kita kesini lagi, gak enak udah sore. Ayo beresin terus pulang."
Selesai membereskan semuanya mereka turun kebawah. Menghampiri Bi Ijem.
"Udah Non?"
"Udah bi, boleh gak besok kita kesini? Ajakin Avi juga," tanya Arletha.
Bi ijem mengangguk, "boleh, tiap hari kesini juga boleh. Jadi bibi ada temennya."
Arletha dan Rani tersenyum, "yaudah kalo gitu kita pamit bi, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
....
"Dingin banget," Arletha memeluk tubuhnya yang terbalut jaket. Cuaca pagi ini hujan. Padahal Arletha sedang bersemangat ingin segera ke sekolah.
"Kakak!" Akbar berseru sambil berlari pada Arletha yang sedang duduk di sofa.
Arletha menoleh lalu tersenyum, "Apa Abay?"
"Nanti ajak kakak ganteng itu kesini dong! Akbal mau main!" Akbar tersenyum memohon pada Arletha.
"Siapa yang Ganteng?" Yudha datang dengan senyuman menggodanya.
"Pacal kakak!" Akbar menjawab dengan lugunya membuat Arletha mendelik tajam.
"Heh, anak kecil dari mana tau pacaran?! Enggak kok Pah," Akbar menyengir menampakkan gigi ompongnya.
"Mana kenalin sama Papah dong!" Yudha menatap Arletha dengan menaik turunkan alisnya yang membuat Arletha mendelik.
"Apaan sih! Udah ah Letha mau pergi sekolah!" Arletha mengambil tasnya lalu menyalami Yudha dan Laura yang baru datang, lalu memeluk Akbar.
"Assalamualaikum"
...
Arletha membuka payung yang dibawanya. Lalu keluar dari mobil yang terpaksa harus ia bawa karena takut kehujanan.
Dia merapatkan pegangannya pada payung berwarna biru itu, angin yang berhembus kencang bersamaan dengan air hujan membuat payung yang dibawanya akan terbang.
Arletha merutuki dirinya. Jika bukan karena hari ini akan ke rumah Naya dia tidak akan memaksakan untuk sekolah.
Dia menutup kembali payungnya saat sudah berada di koridor, lalu memasukkan ke dalam keresek hitam.
"Avi!" Panggil Arletha. Gerald menoleh lalu melambaikan tangannya sebelum menghampirinya.
"Pulang sekolah sibuk gak?" Gerald diam sejenak lalu menggeleng.
"Ada apa?"
"Kita..ke rumah Naya yu?" Gerald diam terpaku. Sudah lama dia tidak mengunjungi rumah mendiang sahabatnya.
Gerald menepuk jidatnya, dia baru ingat sekarang.
"Tha! Maafin gue..gue lupa.." Gerald menatap Arletha dengan tatapan bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girlfriend (END)
Genç Kurgu[Follow dulu yuk sebelum baca:)] "Lo! jadi pacar gue sekarang!" Ucap Kenzo lantang seolah perintah yang tak bisa ditolak. "Dih! Apa-apaan sih?!" Sinis Arletha. "Gak ada penolakan!" Setelah mengatakan itu ia pun melenggang pergi meninggalkan Arletha...