Awas Typo😁
....
Gerald Avino Bagaskoro, sahabat kedua gadis dihadapannya ini. Mereka sedang berada di kantin sekolah, berhubung Arletha dan Rani sedang di keluarkan dari kelas jadi mereka lebih memilih ke kantin. Gerald mah katanya jamkos.
"Vi! Lo udah bener-bener sembuh kan?" Tanya Arletha sambil memainkan sedotan yang berada di dalam gelas kosongnya.
"Iya, gimana perkembangannya? Udah sembuh banget? Total gitu?" Timpal Rani dengan menaruh tangan di dagu menatap Gerald penasaran.
"Iya, gue udah sembuh total! Jadi gue bisa balik kan ini! Btw gue gak pernah liat kalian di sekitar sekolah selama gue disini, kalian kemana aja?"
"Oh, Alhamdulillah. Ya kita mah ada lah, cuma lo nya aja kali yang mendekam di kelas, masa gak kenal ama gue? Gue disini famous lho!" Jawab Arletha terkekeh kecil.
"Gue juga gak kalah famous sama lo kali!" Balas Gerald.
"Gue aja kali ya yang kagak famous?" Cemberut Rani.
"Adu aduuu, lupa ya? Siapa sih yang gak kenal sama lo? Juaranya SMA dirgantara ini mah!" Ujar Arletha sambil mengusap punggung Rani sembari terkekeh.
"Lo masih juara bertahan nih dari SD? Gila sih!! Memang bener ini mah Rani-nya Gerald gak ada duanya!!" Heboh Gerald membuat kedua gadis itu berpandangan dengan alis terangkat kemudian tertawa lepas.
"Woy!!!! Geo yang ganteng sedunia disini!!! Kalian pada ngapain ini?! Wah wah!! Ini mah gak bisa dibiarin! Ken! Kenzo!! Arletha selingkuh ama Gerald!!!" Heboh Geo kemudian duduk disebelah Gerald.
Kenzo diam menatap mereka datar, dingin, juga tatapan yang menusuk.
"Henteu aing mah! Urang mah moal nikung babaturan sorangan!" (Enggak gue mah! Gue gak akan nikung temen sendiri!) Ucap Gerald sewot.
"Biarin kali Vi! Gue mah kagak pacaran sama si Kenzo!" Ujar Arletha santai. Geo memukul meja beberapa kali heboh, dengan Aldan yang bersuil.
Kenzo diam seperti tadi, tak bersuara sedikit pun, dia malah bangkit dari duduknya kemudian berlalu entah akan kemana.
"Tha, Kenzo pergi itu! Marah dia!" Bisik Rani. Arletha diam, untuk apa juga dia peduli? Tapi, hatinya tidak tenang saat ini, antara untuk mengikuti atau tetap diam disini.
Gerald, Geo, dan Aldan ikutan diam ditempatnya. Sepertinya mereka juga bingung.
Tanpa pamit Arletha mengejar Kenzo di belakang. Hatinya menyuruh untuk mengejar, entah kenapa.
...
Bug!!
Suara yang begitu nyaring terdengar di gudang belakang sekolah. Arletha diam tak bergerak di depan pintu gudang.
Disana, Kenzo membabi buta tembok dihadapannya, dengan tangan kosong!
Arletha kaku tak bisa bergerak, antara gengsi, takut, dan tidak bisa apa-apa! Dia memberanikan berjalan mendekat dengan langkah yang berat.
"Ken! Udah!" Serunya, Kenzo tak menghiraukannya.
"KEN!! LO KENAPA?! NGOMONG DONG!!! JANGAN GITU!! ITU TANGAN LO BERDARAH!!" Teriakkan panik Arletha terdengar bergema di seluruh ruangan.
"Udah ken..udah..hiks.." Suaranya mulai merendah, posisinya pun sudah berbeda, dan dia berhasil! Kenzo diam! Dia berhenti. Jika ada orang disini mungkin mereka akan salah paham. Posisi Arletha memeluk Kenzo dari belakang dengan tangis segukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girlfriend (END)
Ficção Adolescente[Follow dulu yuk sebelum baca:)] "Lo! jadi pacar gue sekarang!" Ucap Kenzo lantang seolah perintah yang tak bisa ditolak. "Dih! Apa-apaan sih?!" Sinis Arletha. "Gak ada penolakan!" Setelah mengatakan itu ia pun melenggang pergi meninggalkan Arletha...