33-Kenzo

3.6K 173 2
                                    

Happy Reading!!

Awas typo!

***

Senja hari ini sungguh membuatnya bahagia. Rasa bosannya terobati, rasa yang sempat hilang kembali. Sorakan kebahagiaan ia dengar lagi.

Hari ini, senja membawanya agar merasakan kembali bahagianya dia saat semua sudah membuatnya bosan.

Jalanan kota bandung kali ini semakin terasa menyenangkan. Hatinya kembali bahagia setelah rasa bosan melanda. Kobaran semangat kembali dirasanya. Motor yang ia bawa melaju dengan kecepatan sedang, membuat rambut bawahnya berterbangan.

Sampai dirumahnya. Ia memasukkan motornya kembali ke garasi, lalu membuka helmnya, sedikit meringis saat tak sengaja luka di dahinya mengenai helm.

"Tadi gak sakit, eh sekarang sakit." Celetuknya, kemudian berjalan masuk ke rumah.

"Assalamualaikum!" Arletha berjalan ke ruang keluarga saat melihat mamanya masih menonton televisi bersama adiknya.

"Waalaikumsalam." Jawab Laura, lalu menoleh pada Arletha yang sedang berjalan ke arahanya.

"Eh, kamu kenapa?!" Laura bangkit, menghampiri Arletha yang tampak mengenaskan.

"Gak apa-apa." Balas Arletha seraya tersenyum bahagia.

"Gak apa-apa gimana! Ini kamu luka!" Ujar Laura. Arletha menggeleng, lalu duduk di sofa di ikuti Laura.

"Kamu udah ngapain? Berantem sama siapa? Jangan kayak dulu lagi lah, Tha," Laura bertanya bertubi-tubi membuat Arletha menggeleng heran.

"Udah mukul orang, berantem sama geng abal-abal. Emang Letha dulu kenapa?" Jawab Arletha.

Laura menggeleng heran, anaknya yang satu ini memang nakal, seperti papanya dulu, dirinya juga sih. Jadi tak heran jika anaknya berlaku seperti dirinya dan Yudha dulu.

"Ck, kamu itu dulu lebih parah dari ini! Mama inget waktu pertama kali kamu masuk SMA kamu ikut geng gak jelas! Hobinya berantem, tawuran sama geng yang lain. Mama heran, kamu cewek apa cowok? Body cewek, jiwa laki ya?" Laura bercerocos dalam satu kali helaan nafas, membuat Arletha terkekeh karenanya.

"Tunggu disini. Mama ambil P3K dulu!" Laura pun pergi.

"Kakak kenapa?" Tanya Akbar menatap Arletha dengan tatapan terkejut, mata bulatnya melotot lucu.

Arletha menoleh pada Akbar, "Apa?" Tanyanya.

"Ihh, muka kakak selem!" Akbar tersentak kaget saat Arletha menoleh padanya.

"Serem gimana? Ini muka kakak cantik gini juga!" Sangkalnya kesal.

"Iya, asalnya kakak itu cantik. Sekalang udah enggak." Ucap Akbar jujur. Arletha berdecak kesal, adiknya kok ngeselin gini sih?!

"Mama! Kakak selem ih!" Adu Akbar saat Laura kembali dengan kotak P3K ditangannya.

"Iya, bener. Kamu jangan kayak kakak kamu ya?" Laura membenarkan ucapan Akbar seraya terkekeh.

Bad Girlfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang