"Eh gila! duh,,,,brantakan kan buku gue" omel Natasya refleks lalu memunguti buku-bukunya yang sudah tergeletak di lantai
"Njir apes banget sih gue" kata si cowo sembari berdiri tanpa berniat membantu mengumpulkan buku-buku Natasya yang jatuh
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anak mama akhirnya lulus juga" senyum terukir di bibir Sisil saat keluar dari ruangan pembagian ijazah kelulusan Bryan
"Iya dong inikan berkat doa mama" balas Bryan sembari tersenyum
"Hay kak, selamat ya" ucap Wanita itu dengan senyumnya
"Makasih" balas Bryan mengedipkan sebelah matanya lalu terkekeh
"Ihss genit, untung sayang" batin wanita itu siapa lagi kalau bukan Natasya pacar Bryan
"Eh, nak Natasya kamu makin cantik ya kok jarang kerumah lagi sih" ucap Sisil
"Tante bisa aja, kapan-kapan lagi ya tante" balas Natasya
"Kalo kapan-kapan lagi berarti udah jadi menantu dong" goda Sisil
"Aminn" sambar Bryan menaikkan satu alisnya sembari tersenyum Natasya yang mendengar itu langsung gugup.
"Yaudah ma, Sya makan yuk Bryan lapar" ajak Bryan lalu di angguki mamanya begitu pun Natasya.
Mereka lalu sampai di salah satu rumah makan dekat sekolah Bryan, setelah duduk barulah pelayan datang lalu mereka segera memesan makanan yang mereka inginkan.
***** Jalanan ibu kota tampaknya telah di penuhi ramainya kendaraan padahal ini baru jam 7 pagi, Pantas saja ini sudah jam untuk orang-orang ke kantor dan Natasya biasanya berangkat sekolah jam setengah 7. Grey melajukan mobilnya menuju Bandara bersama Natasya karena hari ini adalah hari keberangkatan Bryan ke Amric, Reza dan Aditia pun sudah ada disana dan teman-teman Natasya katanya sudah otw. Natasya fikir jalanan tidak akan semacet ini jadi dia santai saja saat dirumah.
Bryan sudah menelfon Natasya beberapa menit lalu katanya pesawat akan berangkat jam 8 dan sekarang sudah jam 7 lewat, Grey mencoba menenangkan Natasya karena ia tau sekarang Natasya sedang gelisah karena takut tidak bertemu Bryan.
"Tenang aja dek, kita pasti tepat waktu nyampenya" ucap Grey yang masih fokus kedepan
"Tapi tinggal setengah jam lagi berangkat kak"
Grey lalu melajukan mobilnya cepat setelah kendaraan sudah terlihat tidak terlalu macet didepan.
Setelah beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai di bandara Natasya segera berlari, mencoba mencari keberadaan Bryan, saat ia melangkahkan kakinya masuk saat itu juga ada seseorang yang memanggilnya.
"Natasya!" teriak seorang cowok
Natasya langsung menoleh dan berhasil membuat senyumnya terukir disana sudah ada Reza yang memanggilnya ia sedang bersama dengan yang lain dan Bryan? ia sedang berdiri memandangi Natasya sembari tersenyum, Natasya lalu berjalan diikuti oleh Grey dari belakang.
"Kamu datang" senyum Bryan terukir tidak mengira Natasya akan datang karena pikirnya Natasya tidak ingin melihat kepergiannya
"Hu'um" balas Natasya dengan tersenyum
Bryan lalu merentangkan tangannya mengisyaratkan supaya Natasya memeluknya, dengan secepat kilat Natasya sudah sampai di pelukannya tidak peduli teman-teman ataupun mama Bryan yang melihatnya saat ini Natasya hanya ingin memeluknya, memeluk pria yang akan pergi, memeluk pacarnya, cinta pertamanya mereka akan berpisah untuk satu tahun kedepan, atau mungkin lebih Natasya mencoba membuang jauh-jauh Pikiran itu membayangkannya pun ia tidak mau, pikirnya sekarang ia nyaman di pelukan Bryan.
"Ga mau dicium juga?" bisik Bryan terkekeh masih memeluk Natasya
Natasya lalu merubah peluknya menjadi mencubit perut Bryan tidak terlalu keras tapi bisa membuat pria itu meringis terkekeh, sempat-sempatnya pria itu menggodanya untuk saat-saat seperti ini.