(40)

521 13 3
                                    

Seluruh Mahasiswa hukum segera ke ruang kelas setelah salah satu dosen mereka mengatakan akan mengadakan perkenalan kepada senior-senior mereka pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seluruh Mahasiswa hukum segera ke ruang kelas setelah salah satu dosen mereka mengatakan akan mengadakan perkenalan kepada senior-senior mereka pagi ini.

"Sya" panggil Varo berlari kearah Natasya yang sedang berada di koridor

"Iya kak?" jawab wanita yang sedang bersama sahabatnya yang tak lain adalah Miya

"Hm, itu, anu mending lo ga usah masuk kelas dulu deh" ucapnya gelisah

"Hah? Kenapa kak, pagi inikan ada pengenalan para senior"

"Gue mau ngomong"

"Ngomongnya nanti aja ya kak habis kelas ini"

"Ta, tapi,,, " belum sempat varo melanjutkan perkataannya Natasya sudah beralih duluan memasuki kelas

Kelas serentak hening saat ketua jurusan mereka memasuki kelas diikuti dengan beberapa orang mahasiswa yang tak lain adalah senior mereka.

Pak Mahendra seorang paruh baya memiliki postur tubuh tinggi dengan jas hitam putihnya menutupi tubuh atletisnya yang maskulin membuat para kaum hawa merasa tergirang kagum kepada salah satu Dosen ini.

Setelah salam dari pak Mahendra barulah mahasiswa yang berbaris di sampingnya satu perasatu di persilahkan memperkenalkan diri.

Natasya mencoba mengamati muka mereka satu persatu saat pandangannya baru saja di alihkan dari handphone yang sibuk di otak-atiknya sedari tadi.

Ia dapat mengenali salah seorang dari mereka yaitu Varo yang sekarang sedang tersenyum ke arahnya.

"Selamat pagi kenalin gue Varo Mahendra kalian bisa manggil gue Varo, dari fakultas hukum jurusan hukum ekonomi, makasih"

"Pagi, gue Andini permatasari kalian bisa manggil gue Dini, dari jurusan hukum Administrasi negara, makasih"

"Pagi semua, gue Joshua Tribuana, dari Fakultas hukum jurusan hukum dan perkembangan masyarakat"

"Hallo selamat pagi gue Arwana Buana dari jurusan hukum internasional, makasih"

"Selamat pagi, perkenalkan saya Dinda kirana dari jurusan hukum perdata terima kasih"

"Pak!" Natasya mengacungkan tangan

"Iya?" jawab pak Mahendra

"Izin toilet"

"Silahkan"

Natasya lalu berjalan ke luar kelas. Baru saja ingin masuk ke toilet tiba-tiba saja

Bugh!

Ia terpental jatuh kelantai untung saja ia bisa menahan pantatnya dengan kedua tangannya sebelum terpantul kelantai.

"Aww ishhhh, kalo jalan hati-hati dong!" dengan resenya Natasya mencoba berdiri dari posisi jatuhnya belum melihat tampang lelaki itu

"Sorry, sorry gue buru-buru soalnya" ucap lelaki itu

"Sorry, sorry enak a,,"

Natasya langsung terdiam setelah melihat sosok yang menabraknya barusan, lelaki itu sedang berdiri di depannya sedang memandanginya, tubuhnya penuh keringat akibat ia berlari barusan, Natasya semakin larut memandangi sosok ini tanpa mengatakan apa-apa, jantungngya berdetak seakan susah bernafas, perasaannya tak karuan penuh tanya yang entah kenapa mulutnya bisu mengeluarkan kata-kata, fikirannya panas dan penuh ketidakmengertian tubuhnya kaku seakan beku untuk bergerak, waktu saat itu seakan berhenti sosok yang sangat ia inginkan dan rindukan sekarang berdiri di hadapannya sedang memandanginya dia adalah Bryan.

"Hey? Are you ok?" tanya Bryan mencoba menyadarkan Natasya

"Hah?, i,,iya"

"Mahasiswi baru?" tanya Bryan

Apa dia gila? Pertanyaan apa itu, dia menghilang begitu saja dan baru saja menabrak lalu bertanya hal yang tidak penting, apa dia benar-benar persetan dengan hubungan ini.

"Lo kenapa? Ada yang sakit?" Bryan tampak bingung dengan ekspresi Natasya

"Oh, iya, gpp kak"

"Lo mahasiswi baru kan?" Bryan menanyai Natasya masih dengan pertanyaan yang sama

"Iya kak" jawabnya masih dengan ekspresi bingung menatap lelaki ini

"Oh iya gue duluan, sekali lagi sorry"

Natasya menatap bingung Bryan yang bergegas pergi dari hadapannya.

"Kak Bryan!" panggil Natasya tidak bisa menahan niatnya, lelaki itu langsung berhenti berbalik lagi ke Natasya

"Iya? Lo tau nama gue? Perasaan tadi kita blom kenalan"

"Kak Bryan ga ngenalin gue?" batin Natasya

"Hey, lo ngelamun terus" ucap Bryan

"Hah, anu kak, gpp kak" ucap Natasya menggaruk telengkuknya yang tidak gatal

"Ouh yaudah"

Bryan memantapkan langkahnya memasuki kelas tempat dimana Natasya keluar tadi, mata Natasya masih sigap memerhatikan lelaki itu, dia bahkan membatalkan niatnya untuk ke toilet, Bryan masuk dengan senyum menyapanya kepada pak Mahendra.

"Permisi pak, maaf telat" ucap Bryan, lalu masuk ke deretan para mahasiswa yang sedang bergiliran memperkenalkan diri.

Natasya tampak bodoh dari balik jendela kelasnya sendiri, dia sedang melihat lebih tepatnya lagi menguntit keberadaan Bryan. Bukan cukup bodoh untuk seorang Natasya, kenapa dia tidak masuk saja ke dalam kelas, duduk dan bisa langsung melihat lelaki itu, toh ini juga kelas dirinya kenapa dia harus melihat dari luar jendela.


Aku balikin Bryan tuh.
Voment........
Tim:

Bryan Natasya
Atau
Varo Natasya.

Be Alright(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang