(41)

541 14 0
                                    

      Natasya mulai menatap tajam di hadapan Aditia dan Reza, saat ini dirinya dan Miya berada di cafe Aditia berniat untuk penjelasan tentang Bryan ke mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 
    Natasya mulai menatap tajam di hadapan Aditia dan Reza, saat ini dirinya dan Miya berada di cafe Aditia berniat untuk penjelasan tentang Bryan ke mereka.

"Kak Adit masih belum mau jelasin ke gue?" ucap Natasya dengan muka memohonnya

"Gue bakal jelasin semuanya, gue ga ada niatan buat nutupin ini terutama sama lo tapi gue cuman ga mau lo khawatir karena waktu itu gue ga mau ngehancurin acara kelulusan lo" jelas Aditia

"Sumpah gue bingung kak, dan yang lebih gue bingung tadi itu kak Bryan ga ngenalin gue"

"Karena dia hilang ingatan, jangankan sama lo sama kita aja dia lupa" potong Reza dengan muka malasnya

"Hah?! Hilang ingatan kak?"

Bryan

   Malam itu hujan deras Bryan berjalan ke parkiran mobil berniat untuk ke ATM. Saat malam hari keadaan masih tampak ramai di negara patung liberty itu, Bryan menancapkan gasnya meninggalkan apartemen karena hari ini hari libur maka suasana asrama dia tinggalkan sejenak agar dapat berkeliling ria menikmati kota keren ini beberapa hari.

Mobil hitam yang melaju dari arah berlawanan terlihat seperti tidak terkendali, Bryan sempat melihat itu dari kejauhan. Tapi tidak di pikirkannya, saat lampu merah mobil Bryan  berhenti tapi lihatlah mobil di seberang sana makin melaju dengan kecepatan tinggi, Bryan makin memerhatikan mobil itu dengan sedikit bingung dan ragu-ragu.

Hingga mobil itu melanggar lampu merah yang ada di sebrang jalan dan saat itu pula  menghantam mobil Bryan yang tak sempat lagi menghindar, seluruh kaca depan pecah kepala Bryan terbentur keras pria yang mengendarai mobil itu ternyata mabuk. Seseorang yang melihat kecelakaan itu segera menelfon ambulance.

   Hampir seminggu Bryan di rawat di salah satu rumah sakit disana dan Sisil mamanya yang mendengar berita sehari sesudah dirinya kecelakaan langsung menyusulnya ke Amric.

Sisil sempat menghubungi Aditia tentang keadaan Bryan saat anaknya itu telah sembuh tepat saat sehari sebelum Aditia memberikan surat itu ke Natasya, Bryan dinyatakan sembuh tapi tidak untuk ingatannya maka dari itu Sisil membawanya pulang dan memindahkannya ke UI seminggu sebelum pendaftaran Natasya masuk kuliah.

Seketika semua tampak berbeda, saat Reza dan Aditia menjenguk dirinya bukannya malah di sapa, Bryan malah menyuruh mereka pergi karena saat melihat mereka kepalanya tiba-tiba sakit. Keesokan harinya pun masih begitu tapi mereka berdua tidak akan menyerah membantu Bryan mengingat kembali ingatannya, ini juga demi persahabatan mereka.

Saat kemudian Reza tampak kesal karena Bryan selalu ingin memukulnya karena beranggapan bahwa mereka berdua hanya berpura-pura sebagai sahabatnya, hingga akhirnya satu pukulan berhasil menghantam wajah Bryan dari Reza alhasil mereka akhirnya beradu jotos tapi dapat di hentikan oleh Aditia.

"Kalian mau bagaimana pun ga bakal bisa balikin ingatan gue! Ohh,,atau kalian cuman brengsek yang sok jadi sahabat gue?!" ucap Bryan

"Apa? Lo bilang kita brengsek?! Yang setiap hari mau bantuin lo sembuh, lo yang brengsek anjing!" kesal Reza

Bugh!

Satu pukulan berhasil mendarat di pipi Bryan hingga meninggalkan goresan di pinggiran bibir merah mudanya, dengan kesal mereka pun beradu jotos.

"Apa-apaan kalian berdua!, kalian bukan anak-anak lagi yang selesain masalah pake otot, dan lo Bryan! Kalo lo beranggapan seperti itu, lo salah besar!"

Mereka berdua pergi meninggalkan Bryan yang sedikit sakit di kepalanya, yang kadang-kadang ada bayangan mencoba dia ingat tapi masih sulit jika di paksa.

*****
   Natasya mendaratkan tubuhnya malas di atas kasur empuk kamarnya sembari menutup matanya dengan lengan kanannya.

Tok, tok, tok.

"Natasya" Grey menunjukkan kepalanya di pintu kamar Natasya

"Kenapa kak?" tanya Natasya

"Bisa kakak masuk?"

"masuk aja kak"

Natasya masih tetap pada posisinya dan Grey yang baru saja masuk langsung duduk di meja belajar yang tak jauh darinya.

"Kenapa kamu?" tanya Grey dengan membolak-balikkan novel yang ada di meja belajar Natasya

"Natasya ketemu kak Bryan kak"

"Hah? Bryan?"

"Iya kak"

"Ouh si brengsek itu udah balik, pokoknya kakak bakal habisin dia kalau ketemu"

"Kak Bryan hilang ingatan"

"Hilang ingatan atau pura-pura"

"Seriusan kak, kakak jangan macam-macam ya Natasya udah gede jadi bisa selesain masalah Natasya sendiri"

"Tapi kalau dia nyakitin kamu lagi kakak bakal ikut campur"

Voment........

Be Alright(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang