(27)

629 16 0
                                    

   Awan gelap memang kadang menakutkan seperti udaranya yang menusuk kedalam tubuh, angin berhembus kencang tanpa pamit menabrak tubuh tapi ada yang membuat malam menakutkan menjadi indah bintang ramai menemani bulan, lampu-lampu jalanan yang meny...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Awan gelap memang kadang menakutkan seperti udaranya yang menusuk kedalam tubuh, angin berhembus kencang tanpa pamit menabrak tubuh tapi ada yang membuat malam menakutkan menjadi indah bintang ramai menemani bulan, lampu-lampu jalanan yang menyala-nyala dan hangatnya jas yang sedang di kenakan Natasya saat ini. Ia sekarang berada di atap gedung menghirup udara malam bersamaan menikmati keadaan tenang, Bryan mencoba menyanyikan beberapa lirik lagu untuk Natasya mambuat Natasya hanya diam menikmati nyanyian Bryan, ini sudah kedua kalinya Bryan menyanyikan sebuah lagu untuk Natasya dan Natasya masih diam menatap Bryan sembari tersenyum.

"Aku bakal nunggu" ucap Natasya pelan

"Hm?" Bryan mencoba mencerna perkataan Natasya barusan

"Aku bakal nunggu kak Bryan pulang sekolah dari Amric aku bakal nunggu satu tahun itu" jelas Natasya menatap Bryan lekat.

   Hanya senyum yang terukir di bibir Bryan lalu ia langsung membawa Natasya ke pelukannya. Aku bakal pulang, aku selalu sayang kamu, makasih udah mau nungguin aku, aku janji bakal balik dan ga bakal ninggalin kamu, batin Bryan.

*****
   Senyum pagi terukir di bibir Natasya pagi ini, semalam ia diantar pulang dengan Bryan sedangkan Grey mengantar Shiren untuk pulang, ia langsung melakukan rutinitas paginya mandi, sholat lalu berpakaian bersiap untuk ke sekolah.

Tok,tok,tok

"Natasya udah bangun blom" teriak Hany

"Udah ma" balas Natasya

"Cepetin papa udah nunggu Bryan juga udah datang" teriak Hany lagi membuat Natasya langsung berhenti menyisir rambutnya

"Papa? kak Bryan? apaan sih mama" ucap Natasya tidak percaya perkataan mamanya barusan, pikir Natasya papanya kapan balik dari Bandung? dan Bryan semalam kan mereka tidak janjian untuk menjemput dirinya.

  Natasya lalu berjalan turun langsung menuju ke ruang makan dan betapa kaget dirinya ia melihat dua pria yang sangat ia kenali, Grey? ia sudah pergi lebih awal kerumah sakit.

"Papa,,,!" teriak Natasya kegirangan langsung berlari memeluk papanya itu

"Sayang" ucap Bara mengelus halus kepala Natasya

"Papa kapan pulang, kok ga bilang-bilang, trus sampe rumah jam berapa, oleh-oleh Natasya mana, papa Natasya kangen tau"
ucap Natasya tanpa sadar Bryan sudah melihat dirinya sedari tadi

"Natasyaaaa kamu kaya anak kecil aja, ga tau apa Bryan udah liat kamu entar dia ilfil gimana" celetuk Hany

"Oh iya kak Bryan maaf kak" ucap Natasya kikuk berusaha menyembunyikan wajah malunya lalu duduk di kursi

"Kalian sarapan dulu baru kesekolah"

"mau juga di peluk dong" bisik Bryan terkekeh membuat Natasya menginjak kakinya membuat ia meringis sakit

"Nak Bryan pacar Natasya ya" perkataan Bara barusan membuat Natasya tersedak makanannya

"I,,iya om" jawab Bryan gugup

"Nak Bryan jagain Natasya ya, jangan sakiti dia, dia anak wanita om satu-satunya" jelas Bara

"Iya om, aku bakal jagain Natasya" jawab Bryan

"Papa apaan sih" ucap Natasya

"Pintar kan pa anak mama milih cowoknya ganteng kan kaya papa" goda Hany

"Harus dong kan anak papa cantik" ucap Bara

   Mereka lalu tertawa bersamaan Natasya seperti ingin lari ke kamarnya saja saat ini sebelum dirinya betul-betul gugup di hadapan Bryan akibat godaan ortunya.

   Ini hari pertama angkatan Bryan mengikuti ujian akhir sekolah, dan minggu depan ia sudah melaksanakan kegiatan kelulusannya, tidak terasa Bryan sudah akan pergi ke Amric beberapa hari lagi dan mamanya sudah memesankan dirinya tiket dan telah mengurus sekolahnya disana, beberapa hari yang lalu Bryan sudah mencoba lagi membujuk mamanya agar dia lanjut sekolah di Indo saja tapi mamanya sudah pernah berjanji pada paman Bryan bahwa Bryan akan belajar hukum di Amric nanti. Hukum? ia, Bryan akan kuliah di jurusan hukum dirinya berencana untuk menjadi pengacara suatu saat nanti dan Natasya sudah mengetahuinya, Natasya tidak menyangka cita-cita Bryan akan menjadi pengacara, bahkan itu di luar pikiran dirinya karena Bryan yang terkenal bad boy dan suka melanggar peraturan sekolah sangat tidak mungkin berpikiran dia akan menjadi pengacara, tapi itulah cita-cita seorang Bryan senior sekaligus bad boy sekolah.

   Saat sampai di sekolah Bryan lalu mengantar Natasya ke kelasnya, seperti biasa walaupun mereka sudah lama berpacaran tapi tatapan para murid masih tertuju kepada mereka dan mereka berdua sudah terbiasa dengan tatapan itu.

"Natasya!" panggil seorang cowok yang menghampiri mereka

"Eh iya kenapa?" ucap Natasya

"Gue bisa minta nomor lo ga?" ucapan cowok itu langsung membuat Bryan maju di hadapannya

"Lo minta nomor dia?" ucap Bryan kesal

"Iya, emang ga boleh?" balas cowok itu

"Kalo lo berani minta nomor dia lagi lo berurusan sama gue!" tunjuk Bryan ke cowok itu

"Eh santai dong lo, mentang-mentang lo senior disini" balas cowok itu lagi dan ternyata dia adalah adek kelas Bryan

"Lo ga tau Natasya siapa gue hah!" bentak Bryan

"Kak udah dong jangan berantem" bujuk Natasya ke Bryan
  
"Gue tau cuman pacar doang kan! Ga lebih" ucap cowok itu
 
Bukkk!

Satu pukulan berhasil mendarat di wajah cowok itu, Bryan sudah mencoba menahannya tapi yasudahlah emosinya sudah memuncak junior inipun tidak ada sopan-sopannya sudah tau Natasya pacar Bryan masih saja di ganggu, seluruh murid yang menyaksikan itu langsung berkumpul mengerumuni mereka.

"Kak Bryan sudah cukup!" tahan Natasya saat Bryan ingin mendaratkan satu Pukulan lagi di wajah cowok itu, ia langsung menarik lengan Bryan menjauh dari kerumunan.

"Kak Bryan kenapa sih berantem?" ucap Natasya saat telah menjauh dari kerumunan yang sudah tidak jauh dari kelasnya

   Bryan hanya terdiam masih kesal dengan cowok tadi

"Kak" panggil Natasya pelan

"Hm" jawab Bryan singkat

"Kamu ke kelas gih mau ujian kan"

"Iya ini juga mau balik"

"Yaudah aku masuk ke kelas"

"tunggu"

Bryan langsung menarik Natasya mencium pipinya sekilas lalu dirinya terkekeh, Natasya tidak menyangka Bryan akan melakukan hal ini untung saja disini masih sepi kalau tidak pasti akan ada gosip baru lagi tentang mereka berdua.

"Kak Bryannn!" teriak Natasya melotot

   Bryan langsung berlari sebelum Natasya akan memukulnya lalu berbalik badan lagi menunjukkan tanda piss ke arah Natasya, Natasya hanya bisa kesal melihat tingkahnya tapi senang.


Voment,,,✌
  

Be Alright(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang