(43)

543 11 2
                                    

Seketika waktu serasa terhenti, bumi berputar begitu cepat, gugup, senang, bahagia, sungguh semua tercampur aduk saat kata-kata itu di ucapkan Bryan dengan tulus mungkin jantung Natasya saat ini berdetak 100 km permenit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seketika waktu serasa terhenti, bumi berputar begitu cepat, gugup, senang, bahagia, sungguh semua tercampur aduk saat kata-kata itu di ucapkan Bryan dengan tulus mungkin jantung Natasya saat ini berdetak 100 km permenit.

Tidak bisa lagi dirinya menatap lelaki itu lebih lama dengan gugup ia palingkan wajahnya.

"Kayaknya hobi gue suka sama lo deh" sontak Bryan

"Apaan sih kak, berlebihan amat" ucap Natasya masih gugup

"Sok tau"

"Trus apa kalau ga berlebihan namanya"

"Bersungguh-sungguh, karena rasa suka berlebihan itu ga baik, dan rasa benci yang berlebihan pun ga baik jadi kalau beneran suka itu artinya harus Bersungguh-sungguh, bukan berlebihan mengerti?"

"Apaan sih kak kok jadi sok quotes gitu jangan-jangan pas kecelakaan jiwa kak Bryan ketuker lagi"

"Emang Bryan dulu gimana?"

"Kak Bryan tuh cuek, sok cool, sok ganteng, suka berantem, tegang dan banyak lagi deh pokoknya"

"Kenapa bisa lo suka sama cowok kaya gue?"

"Karena kak Bryan udah terlanjur masuk ke kehidupan gue, jadi mau ga mau kak Bryan harus menetap ga bisa kemana-mana"

"Siap komandan! Gue bakal pegang kata-kata itu ya"

   Natasya sangat rindu keadaan seperti ini Bryan akhirnya kembali, kembali mencintainya seperti dulu walaupun ingatannya belum kembali setidaknya mereka bisa mengukir cerita baru lagi.

*****

   Bryan melajukan motornya tanpa menghiraukan sekitar, sejak di kampus tadi dirinya sudah sangat ingin pergi entah kemana jadi dia tidak mengambil kelas berikutnya. Setelah dari perpustakaan tadi dia langsung melajukan motornya meninggalkan kampus.

Sesekali lampu merah pun dia terobos tidak berfikir bahwa keselamatannya sekarang terancam.

Setelah memastikan ini tempatnya dia segera masuk ke dalama gedung tua yang tak berpenghuni itu, motornya di biarkan terparkir di depan warung yang tak jauh dari gedung agar tidak ada yang tahu dirinya masuk kedalam gedung. Langkahnya di biarkan berhati-hati agar tidak ada yang mendengar, suara ramai dari kejauhan sudah terdengar bergemuruh saat Bryan telah sampai di pintu yang entah pintu masuk kemana.

Semua tampak gelap hanya ada lampu di bagian tengah yang memfokuskan menerangi dua orang yang sekarang sedang beradu jotos di dalam ring tinju, Bryan menghampiri seorang paruh baya yang sedari tadi dia cari.

"Bang" sapa Bryan

"Akhirnya lo datang juga, lo bikin gue deg-degan pertandingan lo tinggal 5 menit lagi" ucap lelaki itu

"Sorry bang, yaudah gue siap-siap sekarang"

Lima menit kemudian Bryan muncul dengan pakaian yang sudah terganti, segera dirinya naik ke atas ring saat gilirannya sudah akan di mulai.

Sorakan orang-orang bergemuruh lelaki lawan Bryan pun segera naik ke atas ring, postur badannya yang bahkan sedikit lebih besar dari Bryan tidak akan menciutkan nyali dirinya untuk melawan manusia ini. Setelah wasit memulai mereka pun mendaratkan pukulan demi pukulan yang tak memberi celah sedikitpun bagi lawan untuk menghindar.

Bryan menghantam wajah lelaki itu dengan sekuat tenaga mampu membuat dia jatuh terpental dengan banyak darah yang sudah di berikan Bryan di wajahnya, tidak ada sedikitpun rasa puas terlihat dari pukulan Bryan yang bahkan semakin membabi buta memukuli lelaki yang tampak sudah lemah ini.

Dengan satu pukulan terakhir di daratkan ke wajah lelaki itu langsung menandakan Bryan menang dalam pertandingan, semua bersorak menyebut namanya, yang sepertinya Bryan sudah sering mengikuti adu tinju seperti ini.

   Natasya sekarang bingung mencari-cari keberadaan lelaki yang entah kemana perginya padahal dia masih ada satu kelas lagi siapa lagi kalau bukan Bryan. Dirinya tidak nampak walaupun Natasya sudah mencarinya kemana-mana

"Nyari apa sih Sya dari tadi lo keliling-keliling  mulu" omel Miya yang sedari tadi mengekor

"Bryan" ucapnya

"Mungkin dia udah balik"

"Masa ia balik kan dia ada satu kelas lagi"

"Lo semangat gini nyari dia kok aneh ya"

"Aneh gimana sih Miya"

"Bryan udah ingat sama lo? "

"Ga ingat sih tapi.."

"Tapi apa?"

"Gpp, yaudah ayok balik"

Mereka lalu ke parkiran roda empat yang disana sudah terparkir mobil Natasya, karena beberapa minggu ini Andrean dan Grey sibuk jadi dirinya harus menyetir sendiri.

Saat di tengah jalan kendaraan tampak ramai jadi mau tidak mau mereka harus berada di keadaan macet seperti sekarang. Mata Natasya menoleh saat menangkap sosok yang sangat dia kenali, itu adalah Bryan yang baru saja keluar dari gedung tua tak berpenghuni itu, lelaki itu tampak melangkah dengan cepat lalu langsung melajukan motornya pergi, Natasya masih menatapnya serius.

"Kenapa kak Bryan keluar dari gedung itu?" batinnya

Be Alright(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang