(35)

558 17 0
                                    

Natasya sudah tidak bisa menahan air mata sialannya yang keluar tanpa ijin ini terus menetes dengan deras, dadanya sesak tanpa membiarkannya bernafas dengan lega, Natasya sudah menghubunginya beberapa kali tapi hanya ada balasan dari operator saja...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Natasya sudah tidak bisa menahan air mata sialannya yang keluar tanpa ijin ini terus menetes dengan deras, dadanya sesak tanpa membiarkannya bernafas dengan lega, Natasya sudah menghubunginya beberapa kali tapi hanya ada balasan dari operator saja yang berkata bahwa pemilik handphonenya tidak dapat di hubungi, ini sudah tiga jam lebih dirinya menghubungi nomor Bryan berharap agar dapat balasan tapi nihil lelaki itu belum juga bisa menghubunginya perasaannya langsung tidak enak saat telah membaca surat yang di berikan Aditia tadi bukan hanya itu tapi karena Bryan yang sudah seharian tidak ada kabar, dia hanya khawatir dengan lelaki itu, bisakah dirinya membalas telfonnya atau memberinya pesan agar ia dapat tenang.

Isi surat dari Bryan.

Hay saat kamu buka surat ini aku mau kasih tau kalo inti suratnya aku mencintaimu hehe alay ya, biar deh yang penting kamu ketawa sekarang kan. Awas aja ga ketawa, harus pokoknya.

Aku merindukanmu, kamu yang lagi baca surat ini hehe kamu senyum kan, aku tau itu, alay lagi dah aku receh bat. Aku disini ga ganggu cewe bule ya walaupun mereka cantik-cantik, bercanda jangan marah dulu oh iya sebelum aku ngomong panjang lagi aku mau minta maaf sama kamu terlebih dahulu, maaf Natasya, maaf karena aku sampe sekarang sudah mencintaimu semakin dalam, sangat dalam sampe-sampe aku harus buat surat ini karena takut kalau nanti aku ga bisa ngomong gini sama kamu, eh jangan salah faham dulu aku ga mau pergi kok. Btw sebelum aku nulis surat ini aku sempat kasih tau ke Aditia kalau misalnya aku ga sempat ngasih surat ini ke kamu aku minta tolong sama dia supaya bisa ngasih ke kamu pada saat waktunya.
Ga usah tanya untuk apa, karena alasannya masih sama supaya kamu tau aku mencintaimu. Tapi Sya aku berharap surat ini ga sampai ke kamu karena aku berharap bisa ngomong itu ke kamu pada akhirnya tanpa harus lewat surat ini, tapi kalau kamu dapat surat ini berarti aku... akhhhhh intinya aku sayang kamu pokoknya deh hehe, udah itu aja yang tau aku tulis soalnya aku ga tau berkata-kata ataupun berpuisi apalagi ngegombal karena yang aku tau cuman main basket sama mencintaimu. I love you princess and I miss you again.

dari: Bryan pacar kamu paling ganteng.


Natasya mencoba memperbaiki moodnya agar tidak terlalu larut dalam tangisannya yang entah kenapa air matanya ingin terus keluar, dia masih tidak mengerti dengan surat yang di tulis Bryan dan ada kata-kata yang tidak di lanjutkan Bryan itu membuat Natasya terus ingin mengetahuinya, coba saja lelaki itu ada di hadapannya sekarang mungkin ia akan menjambaknya sekuat tenaga agar Bryan bisa menjelaskan maksud surat itu sebenarnya apa, Kenapa kalau aku baca surat ini? kamu dimana, kenapa tidak ada kabar? please jangan buat aku khawatir kaya gini. Natasya membatin.

*****
Mata Natasya terlihat membengkak mungkin karena dirinya yang tidak tidur dari semalam dan air matanya terus saja menetes, ia mencoba mengetik kembali handphonenya dan menekan tombol telfon pada nama Bryan yang tertera di sana, ini sudah ke 50 kalinya ia menelfon pria itu dan masih sama dengan semalam operator yang menjawabnya hanya berkata bahwa nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, lagi dan lagi.

Mata Natasya beralih pada jam dinding yang terpajang di sana jam menunjukkan pukul lima pagi lewat, ia segera memperbaiki perasaannya yang tampak pusing dan berantakan, sungguh sekarang dirinya sangat seperti zombie yang perlu makan(kalau zomblo itu aku), ia langsung melakukan rutinitas paginya mandi, sholat, lalu sarapan sebelum ke sekolah.

Setelah selesai ia keluar dari kamar segera turun bergabung dengan papa, mama dan kakaknya Grey.

"Adek kamu kenapa sumpah gue kaget liat mata kamu kaya panda gitu" ucap Grey saat Natasya duduk di kursi

"Natasya kamu ga tidur ya?" tanya Bara

"Gpp pa, kak Natasya semalam belajar soalnya" jawab Natasya malas

"Mana ada belajar sampe muka kamu kaya gitu, coba aja ga ujian ga bakal mama ijinin sekolah kamu, kamu ga enak badan?" tanya Hany

"Natasya gpp ma"

"Pasti gara-gara Bryan tuh" sambar Grey

"Udah deh kak ga usah sok tau!" bentak Natasya dengan nada suara cukup keras, semua langsung hening mereka tidak menyangka Natasya akan tidak sesopan itu, ini pertama kalinya mereka melihat Natasya seperti ini, tanpa berbicara lagi Natasya langsung menggendong tasnya berlari keluar rumah.

Grey yang melihatnya langsung berlari mengikuti Natasya.

"Kenapa? kok kamu bisa-bisanya ngebentak kakak kaya tadi, siapa yang ngajarin kamu kasar" ucap Grey tampak marah setelah mendapati Natasya di teras rumah

Natasya hanya diam, dia hanya menatap kosong kedepan seolah-olah tidak ada orang yang berbicara kepadanya.

"Natasya jawab kakak!" lanjut Grey makin tegas

Dan berhasil membuat Natasya lagi-lagi mengeluarkan air mata sialannya ini, kenapa ia harus membentak Grey tadi? dan kenapa dia harus menangis sekarang.

Grey yang melihat Natasya langsung membawa adiknya itu dalam pelukannya, tidak peduli seberapa marahnya dia karena sikap Natasya, yang terpenting saat ini ia harus menenangkan adiknya tidak peduli alasan apa yang membuat Natasya begini toh ia bisa menanyakannya nanti.

"Biar kakak yang ngantar sekolah" ucap Grey masih memeluk Natasya.

Hanya butuh waktu 15 menit mereka sampai di sekolah Natasya, sekolah sudah tampak ramai karena sebelum mengantar Natasya kesekolah Grey sempat menyuruhnya make up sedikit agar mukanya yang seperti zombie tidak terlihat oleh teman-temannya jadi agak sedikit kesiangan dan untung tidak telat.

"Makasih kak, maafin Natasya tadi" ucap Natasya tampak sedih

"Udah ga usah sedih ntar cantik kamu luntur, kan ga enak diliat" ucap Grey

"Kakak jangan marah ya sama Natasya, sumpah aku tadi ga sadar kak"

"Iyaya udah sana masuk ntar telat"

Natasya berjalan masuk setelah menyalami dan memeluk kakaknya, ia mencoba memfokuskan dirinya agar bisa menutupi kesedihannya dan sepertinya ia akan lelah hari ini karena tidak tidur semalam, seperti biasa saat berjalan di koridor selalu ada yang menyapanya dan anehnya Natasya membalas sapaan itu dengan senyuman, ini tidak seperti Natasya yang kadang hanya menghiraukan sapaan genit mereka, senyuman itu langsung membuat seluruh siswa yang melihatnya menjadi berbisik.

"Eh Natasya senyum barusan"

"Sumpah barusan sapaan gue di balas njir"

"Ahhhh kak Natasya senyum gila"

"Kesambet apaan tuh anak balas senyuman"

"Yess kak Natasya udah suka sama gue"

"Mimpi lu nyet bakal di suka kakel"

Itulah mereka melihat Natasya senyum aja udah segitunya gimana kalo gue yang senyum ya mungkin pada pingsan kali hahaha(ketawa jahad).

Untuk kalian yang udah baca sampe sini tankyuu💙💙💙🌹 jangan lupa kasi tau ya apa aja yang perlu di perbaikin soalnya tanpa di kasi tau aku juga bingung harus perbaiki yang mana. Voment.......💙

Bryan kemana coba? tiba-tiba ngilang kaya dia yang pas udah sayang-sayangnya malah pergi gitu aja dasar monyet(curhat).

Be Alright(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang