(33)

588 18 5
                                    

   Saat udara dingin itu akibat angin, saat pohon menggoyangkan daunnya itu akibat angin, saat pasir pantai tertiup itu akibat angin, dan saat Natasya terdiam melamun seperti sekarang itu juga akibat angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Saat udara dingin itu akibat angin, saat pohon menggoyangkan daunnya itu akibat angin, saat pasir pantai tertiup itu akibat angin, dan saat Natasya terdiam melamun seperti sekarang itu juga akibat angin. Mengapa angin? karena, lelaki yang dirindukannya itu seperti angin yang dapat beralih pergi meninggalkannya tapi menggoyahkan yang berada di sekitarnya tanpa tau dirinya akan di biarkan atau tetap terkenang, tapi tentu saja lelaki yang di pikirkan ia saat ini akan selalu terkenang di dalam pikirannya. Delapan bulan sudah lamanya Natasya menunggu, semua memang tampak normal tapi apakah hatinya yang terobrak-abrik akan tetap baik-baik saja, kerinduan yang kata orang memang berat, hari ini, bahkan mungkin setiap hari sejak kepergian dirinya mampu membuat Natasya tersadar bahwa memang hubungan yang berjarak itu tidak mudah tidak untuk Natasya dan mungkin tidak untuk beberapa orang.

   Mereka tetap menjaga komunikasi, Bryan bahkan lebih sering menghubunginya semuanya baik-baik saja, hubungan mereka baik-baik saja, tapi rasa rindunya yang tidak baik-baik saja.

Natasya terus ingin berusaha menutup matanya untuk tidur dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, dari semalam Natasya tidak bisa tertidur karena memikirkan Bryan. Kapan dia pulang? apakah dia akan pulang? apakah tidak ada yang berubah di antara kami? apakah dia baik-baik saja disana? siapa yang memasak untuknya? bisakah dia pulang saat aku menutup mata sekejap? pertanyaan itu terus mengelilingi kepala Natasya, dan untuk pertanyaan terakhir Natasya bisa di pikir seperti orang gila beberapa waktu yang lalu, mencoba membacakan mantra sihir dan beberapa kali menutup matanya berharap agar Bryan muncul di hadapannya saat membuka mata, dan nihil itu tidak terjadi dan tidak akan pernah bisa terjadi Bryan tidak akan muncul dengan mantra-mantra palsu yang dia baca dari om google semalam, sungguh dirinya sangat bodoh sangat-sangat bodoh (ada yang pernah lakuin mantranya?).

   Natasya bisa sangat bersyukur karena hari ini dia libur sekolah bahkan dirinya libur satu minggu karena akan persiapan untuk ujian akhir, saat dirinya berhasil menutup mata tapi sekarang sia-sia karena handphonenya tiba-tiba berdering.

Drr,,,drr,,drr,,,

Nama yang tertera di sana adalah kak Varo, seketika Natasya langsung mengangkatnya.

Natasya: hallo

Varo: hallo Sya

Natasya: iya kak, ada apa pagi-pagi nelfon?

Varo: hari ini lo free kan?

Natasya: iya kak

Varo: gue mau ajakin lo jalan, mau ga?

Natasya: jalan? kemana kak?

Varo: nanti lo bakal tau

Natasya: oh iya kak, gue mau

Varo: yaudah sejam lagi gue kerumah lo, bye

Natasya: bye

Tut,,,tut,,
Natasya lalu mengakhiri telfon Varo, membuat dirinya menghela nafas malas, rencana dirinya akan bermalas-malasan hari ini tapi kesempatan itu gagal lagi dan sekarang dirinya harus menyentuh dinginnya air yang ada di kamar mandi.

Tips orang cantik hanya satu:
1. Jarang mandi
(promosi dikit)

*****
   Kendaraan Varo berhenti di salah satu rumah yang cukup besar bertuliskan 'kasih ibu' sempat Natasya berfikir kenapa Varo membawanya kesini?. Mereka lalu berjalan masuk Natasya mengikuti Varo yang berjalan di hadapannya, sudah terlihat dari luar ini adalah panti asuhan, saat telah masuk ke dalam Varo langsung di sambut hangat oleh anak-anak di sana, semuanya tampak ceria melihat kedatangan Varo dan beberapa menit kemudian wanita paruh baya mendatangi Varo.

"Assalamualaikum Bunda" salam Varo ramah sembari menyalami wanita itu dan di balas oleh wanita itu

"Walaikumsalam nak Varo" jawab wanita itu

"Oh iya bunda ini kenalin Natasya teman Varo" lanjut Varo memperkenalkan Natasya

"Hay nak Natasya" sapa wanita itu lalu di balas oleh Natasya sembari tersenyum

"Yaudah kalian duduk dulu, biar bunda bikinin minum" ucap Wanita itu

"Makasih bunda" ucap Varo

"Bunda? mengapa kak Varo memanggilnya bunda?" batin Natasya

Sejenak suasana kembali hening hingga segerombolan anak-anak berlari mendatangi Varo

"Kak Varo, kok kakak baru datang lagi, trus yang sama kakak siapa? pacarnya ya?" ucap salah satu anak sembari terkekeh

"Bukan, ini bukan pacar kakak, ini kak Natasya teman kak Varo" jelas Varo

"Kok teman sih kak, kak Varo kapan sembuh dari masa jomblonya" ucap salah satu anak lagi menggoda Varo

"Ihh sok tau kamu ya, kak Varo malu" bisik Varo sambil tersenyum

Dan terlihat juga Natasya yang tersenyum di sebelah Varo, ia dapat melihat wanita itu tersenyum membuat dirinya pun kembali tersenyum.

"Akhirnya lo bisa senyum tanpa terpaksa lagi, lo cantik kalo lo senyum, gue beruntung karena bisa buat lo senyum walau gue belum bisa milikin lo setidaknya gue bisa jadi alasan lo senyum" batin Varo

Tim...
Bryan💙Natasya
atau
Varo💛Natasya

  Voment.......

Be Alright(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang