[Walau ceritanya sudah end. Jangan lupa untuk vote dan comment sebagai dukungan untuk saya 💚]
16
————Senin 20 Januari 2014.
Kebiasaan SMA 1 setelah selesai upacara adalah free selama hampir 30 menit.
waktu untuk istirahat dan makan, begitu kata guru-guru, tapi tidak jarang juga para guru malah malas masuk ke kelas sampai jam pertema selesai.
Doyoung dengan Ten pergi ke area kantin, bukan.. bukan, mereka bukan berniat membeli sarapan, mereka hanya berniat menengok kelas yang katanya ditempati Jihoon.
Ingat Jihoon kan?
Yang dipanggil ‘Dik’ oleh Taeyong.
Doyoung tidak berniat melabrak atau apapun itu yang punya konotasi negative,
Dia hanya ingin memastikan keresahan hatinya, agar dia bisa bertindak.
"Sudah" atau "Ayo perbaiki"
Tidak menangisi sesuatu yang dia sendiri tidak tau duduk masalahnya.
Singkatnya Doyoung dan juga Ten sudah berdiri didepan kelas sepuluh enam, kelasnya Jihoon.
Mereka berdiri berhadapan dengan Jihoon yang menunduk, dan teman-teman kelasnya yang lain tengah berdiri, asyik menyaksikanya.
Mereka bahkan bukan berniat ikut membantu benteng pertahanan Jihoon yang sudah pasti saat ini sedang takut, kalut, dan bingung.
Ten nampak mengelus pundak Doyoung, sekedar ingin menyalurkan hal positive, karena Ten tau betul Doyoung yang emosi bisa meledak kapan saja.
“Kamu Jihoon?”
“Iya”
Suara lirih Jihoon masih terdengar oleh telinga Doyoung.“Kenal Taeyong?”
“Iya”
Lagi-lagi hanya itu jawabanya.“Kenal dari mana?”
“Kenal dari basket, juga dari kak.Rose”
“Sering komunikasi sama Taeyong?”
“Eh?..”
“Jawab aja nggak papa”
Doyoung tersenyum.“Iya, kak Taeyong sering nanya-nanya jadwal pelajaran sama jadwal basket”
Doyoung hanya mengangguk mendengar penjelasan Jihoon.
Sungguh itu jauh dari kata masuk akal, bagaimana ceritanya seorang kakak kelas menanyakan jadwal pelajaranya pada adik kelas?
KAMU SEDANG MEMBACA
i | Soulmate []|✅
Fanfiction[completed] ⚠️no copy copy club 💚 ⚠️⚠️ ▶️Jeado ▶️JJH ▶️KDY 💚walau sudah end jangan lupa tetap vote dan comment ya ▶️UNTUK BUKU KE DUA DARI FF INI. SILAHKAN CEK PROFIL SAYA 💜💜 -----__ Sinopsis : "Bukan kamu dulu sukanya sa...