i | Soulmate []|✅

34. Jatuh Hati ?

-
[Walau ceritanya sudah end.  Jangan lupa untuk vote dan comment sebagai dukungan untuk saya 💚]

-

-------------------------
~Sudah tidak ada part sedihnya di chapter ini hehe~
-------------------------

34
————

Jika rindu itu berwujud, Doyoung yakin jika ribuan rindunya sudah nampak menggunung di depan matanya.

Tapi sayang rindu itu semu, tidak hanya tak berwujud, ia juga menyakitkan. Apalagi jika rindu itu tak tersampaikan dan tak terbalaskan.

Hatinya ribuan kali teriris menyadari ia rindu pada ayah, bahkan sosoknya ayah masih nyata di depanya.

Hanya saja sosok itu sudah tak dapat tak lagi dapat ia panggil, tidak lagi dapat mengetahui betapa rindunya Kim Doyoung, betapa jatuh cintanya Kim Doyoung, betapa bersyukurnyaa Kim Doyoung terlahir menjadi buah cintanya.

Suara isakan masih kian terdengar di depan tanah tempat ayah akan dimakamkan. Doyoung tidak lagi terisak, kesadaranya bahkan entah kemana sekarang ini.

Ibu terus menangis menyaksikan suaminya diturunkan keliang lahat. Sedang kak.Taeyeon menangis dengan suara yang menyakitkan.

Lalu Doyoung?

Dia menangis didalam hatinya. Hatinya semakin teriris ketika semakin lama ia semakin sadar bahwa ini memang sebuah kenyataan, bersamaan dengan tanah didepanya sudah selesai di tutup, dengan nisan berdiri tegak.

Beruntung di seblah kirinya Junhe-sepupunya- dengan sigap merangkul pinggangnya,

Sedang Jaehyun di samping kananya menarik ujung jemari Doyoung untuk di genggam. Tidak tau untuk apa, namun Doyoung bersyukur itu cukup menguatkanya.

---

Sekitar pukul 12.30 atau mungkin pukul 13.00.

Yang jelas waktu itu setelah pulang dari pemakaman Doyoung di kejutkan dengan seluruh anak kelasnya berbondong-bondang menyambutnya. Menyalami dan mengelus pundak Doyoung dengan sangat lembut.

Jaehyun?

Ah laki-laki itu entah dari mana, yang jelas setelah dari pemakaman, yang Doyoung lihat adalah Jaehyun dengan seragam sama dengan anak-anak IPS 2 yang lain. Putih abu-abu.

-

Doyoung duduk diantara teman-temanya, sampai sehabis zuhur mereka berpamitan, katanya harus kembali kesekolah. Masih ada kelas dan les sampai nanti sore.

"Doyi... gue disini ya, gue mau disini. Ya...ya?"

Itu Lucas yang tiba-tiba saja duduk disamping Doyoung sambil memohon.