i | Soulmate []|✅

23. Hari pertama di kelas baru

[Walau ceritanya sudah end.  Jangan lupa untuk vote dan comment sebagai dukungan untuk saya 💚]

-

23
———-

Matahari pagi itu bersembunyi dibalik kabut, ia nampak ragu untuk kembali menyinari setiap manusia yang bernaung di bawahnya.

Tidak jauh berbeda dengan kondisi Kim Doyoung.

Jika dihitung sudah hampir lima kali dia berulang kali ke toilet rumahnya. Benar-benar gugup.

Ia kembali menilik foto list kelas yang dikirim Jaehyun malam sebelumnya.

Dari 34 siswa yang akan menjadi kelasnya, Hampir 13 siswa dominan adalah anak-anak warung mbak.Ida, dan jangan lupakan ada Rose dan dua teman gengnya (semi anak-anak warung mbak.Ida) akan menjadi teman kelasnya.

Doyoung benar-benar ingin segera menemui Pak.Toni untuk meminta kejelasan.

———

Tepat pukul tujuh Doyoung baru sampai di kelas barunya. Selain karena ia harus menjemput Taeil terlebih dulu, dia juga benar-benar ingin datang saat kelas sudah akan dimulai, agar mempersingkat waktu bertemu teman-teman kelasnya yang baru.

“Pst...Pst... sini, duduk sini!”
Suara familiar tertangkap ditelinga Doyoung.

Tidak ingin banyak berfikir, Doyoung dengan segera menarik tangan Taeil ke bangku nomor dua di ujung dekat cendela yang bersebelahan langsung dengan lapangan basket.

“Sini duduk depan saya!”
Begitu katanya sambil tersenyum yang membuat matanya hampir menghilang.

“Sebelah kamu siapa?”
Tanya Doyoung sambil meletakkan tasnya,

Ia masa bodoh dengan segala tatapan yang mengarah kepadanya.

“Sebelah saya Bae Jinyoung. Panggil aja Baejin, tenang dia nggak banyak bicara kayak Yuta kok. Paling kalo ngomong aja suka bikin nyesek hehe”

Sebuah tawa tanpa suara didapat Jaehyun sebagai jawaban Doyoung.

“Kalau yang duduk didepan kamu namanya Lucas, dia anak pramuka yang sering berangkat pakai Jazz merah, kenal enggak?”

“Iya kenal. Lucas sama Jinyoung kan punya mantan yang sama, anak sepuluh empat”

“UHUK!!”

Jinyoung yang sedari tadi nampak acuh pada obrolan Jaehyun dan Doyoung malah nampak tidak sengaja menelan permenya setelah mendengar jawaban Doyoung.

“Yaampun maaf Jin”

Sungguh tidak ada niatan Doyoung untuk menyindir dan berakhir Jinyoung tersedak permenya.