i | Soulmate []|✅

40. Pemeran Pengganti

-
♥Vote dan comment sanggat dianjurkan♥ 😅
-
Part bagi kalian yang rindu pada cinta kalian 💖

-

----

Jumat, 20 Maret 2015

Waktu itu tidak semenyengkan hari jumat biasanya, Selain langit mendung, juga karena sekolah mendadak ramai, tidak tau apa sebabnya, yang Doyoung tau warung mbak.Ida tiba-tiba banyak benda pecah dan juga bebrapa guru datang ke warung mbak.Ida.

"Ada apa itu pak?"
Tanya Doyoung pada pak Tarjo yang sering mengabsen siswa dan menemani Doyoung menonton Dahsyat dan acara gosip di perpustakaan.

"Kelahi itu!"
Jawab Pak. Tarjo. Matanya masih sibuk melihat arah warung mbak. Ida.

"Anak-anak warung mbak.Ida sama anak mana pak?"

"Anak warung mbak.Ida semuanya!"

Doyoung mengangguk. Ah mungkin saja anak-anak warung mbak.Ida ini sudah dititik kehancuranya dan sudah akan bubar.

Cukup bagus kan kalau itu terjadi?

Tidak perlu ada tempur tempur lagi, tidak perlu ada bully lagi, tidak perlu ada bolos lagi, ah tidak perlu lagi ada image buruk di SMA 1.

"Noh.. noh anaknya keluar noh!!"

Pak Tarjo cukup excited menunjuk sosok yang keluar dari warung mbak.Ida dengan tampilan yang sudah pasti sangat berantakan.
Ia bahkan masa bodoh dengan bebrapa guru yang berada di warung mbak.Ida.

"Jaehyun...?"

Doyoung cukup kaget mendapati sosok yang tadi ditunjuk pak Tarjo adalah Jaehyun,

Jujur saja, Doyoung belum pernah melihat Jaehyun itu berkelahi, sampai babak belur penuh luka pula.

"Iya si Jahe yang kelahi itu, gila sih sampe begitu, bapak kaget tadi lihatnya"
Jelas pak tarjo sambil menopang dagunya.

"Sama siapa pak kelahinya?"

"Em itu loh...pacar mu, coba di cek sana, masih napas enggak pacarmu!"

Tanpa mengindahkan atau berniat menjawab atau bahkan meluruskan kesalahpahaman pada pak.Tarjo, Doyoung pergi begitu saja.

"Loh loh, kok kesana perginya? Itu pacarmu masih di dalem. Doy... Doyoung.." panggil pak Tarjo yang kaget melihat Doyoung berlari menuju kelasnya, bukan masuk ke warung mbak.Ida, tempat Taeyong berada.

---

Sesampainya di kelas dilihatnya Jaehyun tengah duduk dengan wajah yang tidak perlu lagi dijelaskan bagaimana kacaunya.