Instagram love

873 68 0
                                    

19 | Instagram love; “udah gue unlove”



Alya merunduk memainkan handphone. Ia Membuka aplikasi instagram dan melihat postingannya beberapa jam yang lalu. Matanya melebar melihat salah satu komen menarik disana. Sebelah bibirnya tertarik keatas─tersenyum sekilas melihat komen itu.

rizaldie ke jepang beli kangkung... jauh amat kak. Mending jadi istri aku aja, nanti aku sediain kangkung everyday everything's gonna be OKAY.............

vanoaidan sa ae lo bunga pasir.. Gue punya pantun buat lo

rizaldie ah ia ya bisa aja :v

vanoaidan jalan jalan ke jepang. GAK NYAMBUNG BAMBANKKKKKK!!!

Setelah itu, akun dengan username tersebut tak lagi menanggapi komen Vano. Manusia itu langsung hilang bak ditelan bumi, mungkin juga takut karena Vano membalasnya dengan ketikan yang jelas terlihat sewot.

Kemudian mata Alya kembali melebar, melihat komen berikutnya yang tak kalah menarik. Namun, tak ada senyuman atau tawa kali ini. Mata Alya menyipit. Ia menepuk pelan pipinya, menyadarkan diri bahwa dia tidak sedang bermimpi.

"Dia punya second account," gumannya.

Otak Alya dibuat penasaran, gadis itu kemudian mencoba me stalking account tersebut walaupun pada dasarnya ia sudah tau itu pasti akun milik pemuda 'itu.

Alya menelan paksa salivanya. Ia bukan tipe orang yang sering stalking. Bahkan bisa dibilang ini pertama kalinya ia mencoba me stalking. Selama ini instagramnya hanya digunakan dengan men-scroll beranda saja, tak ada yang lain. Melihat instagram story ataupun membalas direct message pun jarang.

Alya terpaku. Matanya melebar. Ia meraih bantal sofa lalu melemparnya sembarangan.

"HUAAAAA."

Alya kelabakan. Ia mematikan handphone dan melemparnya ke sofa. Kemudian jadi tak bisa diam. Jantungnya bekerja lebih cepat dari sebelumnya. Ia menggigit bibir bawah sambil mencoba menormalkan diri.

Alya berdiri dipojokkan sambil menunjuk pada ponselnya yang tergeletak di sofa. Alya harus tenang, tapi tetap tak bisa. Tanda love disalah satu postingan tadi berubah warna. Alya harus apa? Itu pasti sudah dilihat oleh pemiliknya.

"ITU KEPENCET LOVE. KALO DIA GEER GIMANA?! REPOT URUSANNYA. Mana yang di love postingan lama lagi. Pasti langsung tau kalo gue lagi ngestalk." katanya mengomel.

Handphone Alya menyala, menampilkan sebuah pop-message. Dia mencondongkan tubuhnya, mencoba mengintip dari tempatnya berdiri─siapa yang mengirim pesan.

"TUH──"

"Alya kamu gapapa?"

Suara lemah seorang ibu, membuat Alya menoleh. Terdiam sejenak melihat Omanya tengah berdiri menatapnya aneh. Alya tersenyum lebar, kemudian jadi menggelengkan kepalanya cepat.

Sang Oma membuang nafasnya perlahan. Menatap cucu gadisnya itu merasa aneh. Dia mencoba seperti biasa. Kembali pada aktivitasnya saat Alya mengatakan tak ada apa-apa dengan dirinya.

Dirumahnya kini hanya ada Alya, Oma, pembantu dan supirnya. Orang tuanya kembali pada kesibukannya. Padahal jelas ini hari libur, tapi mereka masih sibuk kerja. Tak adakah sedikitpun waktu untuk mereka bersama lagi??? Ini libur. Mereka bahkan yang memiliki perusahaan itu. Namun, kenapa mereka juga yang tak punya waktu luang untuk orang-orang yang menunggunya dirumah.

alyailshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang