3

6.1K 419 3
                                    


"Kau tahu tadi pagi aku bertengkar dengan bosku," Lisa memulai kebiasaannya, mengobrol satu arah dengan Taehyung, menceritakan kisah kehidupannya sehari-hari pada Taehyung, "Matanya biru dan dia sangat menyebalkan, dan kau tahu? Dia sama sekali tak menghargai moralitas, kau pasti akan bertengkar hebat dengannya karena sebagai pengacara kau sangat menjunjung tinggi moralitas."

Lisa terkekeh membayangkan hal itu, lalu direbahkannya kepala- nya di ranjang sambil mengamati wajah Taehyung, "aku merindukanmu tahu, sudah lama aku tidak mendengar suaramu, sampai kapan kau mau tidur terus? Awas ya, jangan salahkan aku kalau suatu saat kau memanggilku ditempat ramai dan aku tidak mengenali suaramu."

Diluar pintu, suster Jieun yang mendengar percakapan itu menutup mulutnya dengan tangan, matanya berkaca-kaca. Betapa tegarnya gadis itu, betapa hebatnya dia, selama dua tahun dia berjuang dan belum mendapat jawaban, tapi semangatnya sama sekali tidak pernah surut.

Selama hampir dua jam Lisa bercakap-cakap searah dengan Taehyung, lalu ketika Suster Jieun mengingatkan bahwa waktu sudah menunjuk- kan jam 9 malam, Lisa bangkit dari duduknya, dikecupnya dahi Taehyung penuh kasih sayang, "Sudah dulu ya, aku akan pulang dan tidur, besok aku akan kesini dan menengokmu lagi, aku mencintaimu Taehyung."

Lisa lalu menemui suster Jieun yang masih menunggu di luar, suster itu menyerahkan kantong plastik pada Lisa, "Ini mie goreng kesukaanmu, kau tadi buru-buru kesini karena hujan, pasti kau tak sempat makan malam."

"Terimakasih suster," Lisa memeluk wanita gemuk setengah baya yang selama dua tahun ini telah menjadi sandaran hatinya.

"Wajahmu terlihat pucat nak, kau pasti kecapekan, jangan terlalu memaksakan diri."

Lisa menarik napas letih tapi tetap mencoba tersenyum riang, "Aku harus terus bekerja suster, apalagi sudah hampir tanggal lima."

Tanggal lima adalah tanggal rutin Lisa harus melunasi biaya perawatan Taehyung yang makin membengkak setiap bulannya.

Suster Jieun memandang Lisa dengan hati-hati,"Kau tahu nak, ada beberapa cara yang lebih ringan, dokter memperbolehkan Taehyungdi- rawat dirumah...,"

"Tidak!" Lisa memandang suster Jieun dengan ngeri, "Taehyung kan sering mengalami serangan, aku tidak mau Taehyung kenapa-kenapa, disini adalah tempat Taehyung akan mengalami penanganan yang paling tepat, dan aku akan berjuang berapapun biayanya."

Suster Jieun memandang Lisa dengan penuh kasih sayang, me- nyadari betapa bisa keras kepalanya gadis itu jika dia sudah punya kemauan, "Ya sudah, pulang dan istirahatlah, jangan lupa dimakan mienya, dan ingat Lisa kalau kau kekurangan uang, aku punya simpanan uang yang..."

Lisa memeluk suster Jieun sekali lagi dengan penuh rasa sayang, "Anda tahu suster, Bantuan suster sudah lebih dari cukup selama ini, saya tidak tahu bagaimjieun lagi saya harus berterimakasih."


A Romantic Story About LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang