"Kau tampak senang," Suga menatap Jungkook yang sedang me- meriksa berkas kontrak kerja mereka dengan supplier baru.
Jungkook mengalihkan tatapannya dari berkas di mejanya dan menatap Suga muram, "Bukannya itu bagus? Tapi kenapa aku mendengar nada mencela dari suaramu?"
Suga mengangkat bahu, "Aku cuma tak ingin kau mabuk kepayang dan melakukan hal-hal yang akan kau sesali nanti."
Tatapan Jungkook berubah tajam, "Aku?? Mabuk kepayang?? Apakah kau sedang bercanda?"
"Bukan begitu maksudku, tapi sepertinya kau agak berubah, kau tahu, agak tidak fokus, bahkan kata sekertarismu tadi pagi kau terlambat, pertama kalinya, katanya...."
"Dan kau kira itu karna aku mabuk kepayang pada Lisa, begitu? Baik!! Memang aku terlambat karena terlalu asyik bercinta dengan Lisa, lalu kenapa? Perusahaan ini sebagian besar milikku!! Apakah seorang pemilik tidak diperbolehkan terlambat? Toh keterlambatanku tidak merugikan perusahaan ini!!"
"Jungkook," Suga berusaha meredakan emosi Jungkook, "Aku tidak bermaksud membuatmu marah, aku hanya mencemaskanmu."
Sejenak Jungkook tidak berkata-kata, tatapannya menyala-nyala, matanya bagaikan api biru yang membakar. Tapi kemudian dia berhasil mengendalikan emosinya. Dihelanya napas keras-keras, "Kau benar, maafkan aku Suga."
Sebelum Suga dapat menjawab, ponsel Jungkook berdering, Jungkook meliriknya dan dahinya berkerut melihat siapa yang menelphonya. "Ada apa Yeri?"
Mendengar nama Yeri disebut, Suga langsung berdiri dan memberi isyarat berpamitan pada Jungkook.
Jungkook mengangguk mempersilahkan dan Suga berjalan keluar ruangan. Di seberang, suara Yeri yang lembut dan elegan terdengar mengalun, "Aku bertanya-tanya, kenapa kau tak menghubungiku sayang, sabtu kemarin kau mendadak membatalkan acara makan malam kita, dan kemudian aku sama sekali tak bisa menemukanmu, apakah ada pekerjaan mendadak yang menyulitkanmu?"
Wajah Jungkook berubah dingin, dia sama sekali tidak pernah menjalin komitmen dengan Yeri. Mereka diperkenalkan pada suatu acara makan malam, setelah itu Yeri menghubunginya, mengajak makan malam berdua karena ingin mengenal lebih dekat. Jungkook tidak menolaknya, baginya Yeri cukup cantik dan saat wanita itu mendekatinya, kenapa tidak? Pertemuan mereka berlanjut ke pertemuan-pertemuan berikutnya, Tetapi di saat awal Jungkook sudah menegaskan kepada Yeri bahwa hubungan yang mereka jalin adalah hubungan tanpa ikatan.
Saat Yeri mengundangnya ke tempat tidurnyapun Jungkook sudah menegaskan itu dia lakukan tanpa ikatan dan tanpa cinta. Tapi sekarang Yeri sepertinya besar kepala karena Jungkook saat itu tidak dekat dengan wanita lain selain dirinya, dalam otaknya dia mengira bahwa dirinya telah berhasil menaklukkan Jungkook dan membuat lelaki itu setia padanya. Dia tidak tahu bahwa saat itu pikiran Jungkook sedang terpaku untuk mendapatkan wanita lain, Lisa. Sekarang Jungkook merasa muak dengan tingkah Yeri yang bertindak seolah- olah mereka sepasang kekasih, yang harus selalu mengetahui kegiatan Jungkook dan merasa berhak mengatur-atur Jungkook.
"Sayangku, Jungkook ? Kau masih disana?" "Yeri, maafkan aku sedang sibuk sekali."
Terdengar helaan napas dramatis di sana, sudah pasti wanita ini tidak akan menyerah, dia terbiasa dikejar kejar dan dipuja lelaki, penolakan hanya membuatnya lebih gigih mengejar. "Begini sayang, aku ada undangan pesta di rumah Richard, kau tau kan pelukis terkenal itu? Dia mengadakan pesta di pembukaan pameran lukisannya... Aku tak punya pasangan untuk datang kesana, kau mau kan menemaniku?"
Jungkook menghela napas keras, "Yeri, sudah kubilang aku sibuk, aku tak bisa menemanimu ke pesta manapun, lebih baik kau ajak kekasihmu atau laki laki lain, pasti mereka dengan senang hati akan menemanimu."
"Tapi Jungkook, aku mencintaimu dan aku ingin kamu...."
"Aku bukan kekasihmu Yeri, dan tak akan pernah, ingat itu, jadi jangan meminta macam-macam dariku, Oke?" Jungkook langsung menyela dengan kesal.
"Oke, Oke!" Yeri setengah menjerit, "kau sudah pernah mengata- kan itu berulang kali padaku, tapi tidakkah kebersamaan kita selama ini....."
"Yeri, aku sibuk. Maaf!" Jungkook langsung menutup percakapan, menyudahinya karena dia yakin Yeri tidak akan menyerah dengan segera.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story About Lalisa
RomanceLangsung Baca kalau penasaran :D yang di bawah umur menjauh dosa tanggung sendiri ya :D Imi remake dari novel santhy agatha, Aku suka novelnya 😍