23

4.3K 344 4
                                    

Jennie sedang duduk di bar bersama dengan Suga, lalu me- ngernyit, "menurutmu apakah bos kita itu sudah main hati?"

Suga menyesap minumannya, "Apa maksudmu?" "Gadis kecil itu, Lisa."

Hening sejenak dan Suga menyesap minumannya lagi, "Menurutku Jungkook sudah gila," gumamnya dengan nada tidak setuju, " Dia sudah bertindak di luar kehati-hatiannya yang biasa menyangkut gadis itu"

Jennie menolehkan kepalanya ke Suga dengan penuh rasa ingin tahu, "sebenarnya aku sangat penasaran dengan hubungan mereka, menurutku Jungkook menyimpan perasaan yang dalam...."

"Ralat, nafsu yang dalam," sela Suga, "Jungkook sudah merasakan nafsu yang dalam ketika melihat gadis itu pertama kalinya dan menginginkannya. Dan gadis itu, Lisa, dia memanfaatkan itu dengan menjual dirinya kepada Jungkook," gumamnya jijik

Jennie mengernyit lagi, "Lisa tidak kelihatan seperti gadis yang sengaja menjual dirinya"

"Dia menjual dirinya seharga tiga ratus juta. Aku sendiri yang membuatkan kontrak perjanjian jual beli yang konyol itu, setelah itu Jungkook masih membelikan apartemen untuk tempat dia tinggal, dan bahkan berencJieun melunasi hutang gadis itu yang hampir 40 juta di perusahaan, aku sudah menasehatinya kalau dia mulai berlebihan, tapi Jungkook tidak peduli," gumam Suga frustasi.

Jennie merenung dengan serius, tiga ratus juta? Itu uang yang tidak sedikit untuk perempuan seumuran Lisa. Dan gadis itu juga berhutang 40 juta di perusahaan, sungguh pengeluaran fantastis untuk gadis dengan penampilan sederhJieun seperti Lisa, "Menurutmu untuk apa uang itu? Kalau untuk bermewah-mewah sepertinya tidak mungkin, gadis itu tinggal di tempat kost sederhana, pakaian dan barang-barangnya tidak ada yang bermerk, dia juga selalu naik kendaraan umum ke kantor," gumam Jennie pelan.

Suga menoleh dan mengangkat alisnya, "Untuk seorang dokter perusahaan, tampaknya kau tahu banyak"

Jennie tertawa pelan, "Tentu saja, aku banyak berhubungan dengan karyawan, kau tahu. Suga, tampaknya kau tidak boleh terlalu berprasangka dulu pada Lisa," Jennie berubah serius, "Jungkook bukan orang bodoh, dia tidak akan membiarkan dirinya dimanfaatkan, kecuali dia melakukannya dengan sukarela"

"Dia mabuk kepayang, lelaki yang mabuk kepayang tidak akan menggunakan akal sehatnya, dan kalau hal itu mulai keterlaluan, aku sendiri yang akan memperingatkan Lisa," gumam Suga dengan penuh tekad.

Jennie diam saja, memahami betapa dalamnya rasa persahabatan antara Suga dan Jungkook, dan betapa Suga sangat ingin menjaga sahabatnya itu. Tetapi ada sesuatu yang mengganggu pikirannya, sesuatu tentang Lisa, gadis itu terasa familiar tetapi Jennie tidak bisa mengingatnya, kapan? Dimana?

-Lizkook-

Lisa mulai sembuh, meskipun dia belum bekerja, Jungkook tidak mengijinkannya. Laki-laki itu bersikeras bahwa Lisa belum boleh bekerja, dan dia memerintahkan dokter Jennie menghubungi

langsung atasan Lisa sehingga tidak masuknya Lisa selama empat hari ini tidak akan menjadi masalah.

Well, besok dia harus masuk, dia sudah sehat, itu hanya flu biasa dan dengan perawatan Jungkook yang sengat intensif disertai dengan obat dari dokter Jennie yang sangat manjur, dia sudah merasa cukup kuat hari ini.

Dan Lisa merindukan Taehyung, sudah empat hari dia tidak ke rumah sakit, kemarin tubuhnya masih terlalu lemah, tetapi sekarang dia sudah agak kuat dan tidak sabar ingin segera melihat Taehyung, Suster Jieun menelephon dan menceritakan perihal Jungkook yang mengangkat telephonnya pada waktu Lisa tertidur, sekaligus meminta maaf jika dia sudah hampir membuka rahasia Lisa.

Setelah itu, Lisa bersikap hati-hati kepada Jungkook, menunggu lelaki itu bertanya kepadanya. Tetapi Jungkook besikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Jadi Lisa berpikir Jungkook tidak menganggap telepon dari suster Jieun itu sebagai sesuatu yang serius.

A Romantic Story About LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang