Lisa terbangun sendirian di ranjang itu. Jungkook sudah tidak ada. Yah lelaki itu mungkin sudah pergi pagi-pagi sekali kembali kerumahnya sebelum berangkat ke kantor. Dia kan punya rumah, tidak mungkin kan dia terus-terusan berada di apartemen ini? Tapi entah mengapa Lisa merasa ada yang kosong, setelah beberapa kali dia terbangun dengan Jungkook di sisinya, entah kenapa ada yang kurang saat dia terbangun sendirian sekarang.
Bodoh! Apa yang kau pikirkan Lisa? Kau hanyalah wanita simpanannya, yang dibelinya untuk memuaskan nafsunya! Jangan pernah berpikir macam-macam. Lagian masih ada Taehyung yang harus kau cemaskan.
Sambil membungkus tubuhnya dengan seprai, Lisa melangkah ke kamar mandi, tubuhnya terasa agak nyeri, karena entah kenapa pagi tadi Jungkook bercinta seolah-olah kesetanan dan tidak menahan-nahan diri. Ketika mengaca dan menurunkan selimutnya Lisa mengernyit.
Dari Leher, buah dada sampai perutnya, semuanya penuh dengan bekas ciuman Jungkook. Lelaki itu seolah sengaja meninggalkan jejak di mana-mana. Warnanya merah di sekujur tubuh Lisa, dan Lisa yakin tak lama lagi akan berubah menjadi ungu.
Dasar Jungkook!Siapapun yang melihat akan tahu kalau ini bekas ciuman, di bagiandada bisa dia sembunyikan, tapi yang di leher? Lisa belum pernah mendapatkan bekas ciuman seperti ini di tubuhnya sebelumnya. Percintaannya dengan Taehyung selalu sopan dan tidak pernah sepanas itu sehingga Taehyung bisa meninggalkan bekas- bekas ciuman di kulitnya. Tapi Lisa tahu bekas ciuman seperti ini butuh beberapa hari untuk hilang.
Dasar Jungkook bodoh! Gerutunya sambil mencari cari turtle neck yang dapat menutupi tubuhnya sampai ke leher lalu memadankannya dengan blazar,Lisa hanya menyapukan bedak tipis ke mukanya, lalu segera melangkah keluar, jangan sampai dia terlambat ke kantor lagi. Ketika berdiri di tepi jalan menanti kendaraan umum, Lisa merasakan sengatan sakit yang tiba-tiba di kepalanya.
Aduh! Di saat seperti ini migrainnya kambuh. Tapi tentu saja hal itu terjadi, dia belum sarapan, dan dia kurang tidur gara-gara Jungkook hampir tidak pernah membiarkan tidur nyenyak tiap malam. Dengan memaksakan diri Lisa naik ke dalam bus menuju kantornya.
-Lizkook-
"Wajahmu pucat sekali," salah seorang temannya memandang Lisa dengan cemas ketika Lisa mendudukkan diri di kursinya. Tadi dia hampir terlambat dan setengah berlari ke mesin absen. Lisa memegang pipinya, memang terasa agak panas, apakah dia demam? Dan kepalanya juga pusing sekali. Tapi tetap dipaksakannya tersenyum,"Engga apa-apa kok, mungkin karena belum sarapan, nanti setelah minum teh hangat pasti agak baikan."
Tapi ternyata tidak, rasa pusing itu makin menusuk nusuk di kepalanya terasa nyeri,bahkan untuk menolehkan kepalanya saja terasa sangat sakit, badannya juga sama saja, rasanya nyeri di sekujur tubuh seperti habis dipukuli. Lisa bertahan dengan tidak bergerak di kursinya, tapi rasa sakitnya makin tak tertahankan,
"Lisa coba kesini sebentar, lihat draft pemasaran ini bagaimana menurutmu?" salah seorang rekannya memanggilnya.
Dengan mengernyit Lisa mencoba berdiri, tubuhnya limbung sejenak, tapi dia berdiri dan bertahan sambil berpegangan di tepi meja. Lalu setelah menarik napas dalam-dalam, dia melangkahkan kaki ke meja rekannya. Tapi tiba-tiba rasa nyeri tak tertahankan menyerang kepalanya dan semuanya menjadi gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story About Lalisa
RomanceLangsung Baca kalau penasaran :D yang di bawah umur menjauh dosa tanggung sendiri ya :D Imi remake dari novel santhy agatha, Aku suka novelnya 😍