32

4.9K 402 17
                                    


"Dimana ruangan tempat perawatan Kim Taehyung ?" Jungkook berdiri di depan resepsionis.

Resepsionis itu mendongak dan ternganga. Terpesona melihat penampilan dan ketampanan Jungkook.

"Ruangan perawatan Kim Taehyung?" Jungkook mengulang jengkel karena resepsionis itu hanya menatapnya seperti orang bodoh.

"Oh.... Untuk Taehyung... Anda... Anda mungkin harus menemui Suster Jieun dulu, beliau suster kepala penanggung jawabnya."

"Dimana?" gumam Jungkook tak sabar. "Lantai tiga, ruangan perawat nomor dua."

Tanpa basa-basi Jungkook meninggalkan resepsionis yang masih ternganga itu.

Pintu itu tertutup rapat dan Jungkook mengetukknya. "Masuk," sebuah suara yang tegas terdengar dari dalam.

Jungkook masuk dan langsung berhadapan dengan suster Jieun. Suster Jieun langsung menyadari siapa yang berdiri di hadapannya. Dia tidak mungkin salah mengenali. Penggambaran Lisa sangat akurat. Lelaki ini memang benar-benar luar biasa tampan dengan keangkuhan yang sudah seperti satu paket dengan auranya.

"Apakah anda akhirnya berhasil menemukan kebenaran?" gumam suster Jieun langsung tanpa basa-basi.

Jungkook mengernyit mendengar sapaan pertama suster Jieun yang sama sekali tidak diduganya. Tapi dia lalu teringat telepon di tengah malam yang tanpa sengaja dia angkat. Penelephone itu mengatakan dirinya adalah suster Jieun... "Ya," Jungkook mengakuinya pelan, "Anda sudah tahu semuanya?"

"Semuanya, dan pertama, sebelum anda menghina Lisa lagi. Saya akan jelaskan kepada anda, semalam Lisa datang kepada saya, dengan kondisi mengenaskan. Mental dan fisik yang rapuh, dan dia bilang ingin melepaskan diri dari anda, menurut saya itu wajar mengingat perlakuan anda padanya," Suster Jieun menatap Jungkook dengan pandangan mencela yang terang-terangan hingga wajah Jungkook merona, "Uang yang dia pakai untuk melunasi anda, itu adalah uang pinjaman dari saya dan beberapa staff rumah sakit lain, bukan uang hasil menjual dirinya kepada lelaki lain seperti apa yang anda tuduhkan kepadanya tadi pagi."

Sebuah kebenaran lagi. Lebih keras daripada tamparan di pipi, lidah Jungkook terasa kelu. "Saya ingin bertemu Lisa," gumam Jungkook akhirnya.

Suster Jieun mengangkat alisnya.

"Untuk apa? Ketika hubungan hutang piutang itu lunas. Tidak ada lagi perlunya kalian bertemu, lagi pula saya tidak yakin Lisa bersedia menemui anda."

"Tidak ada hubungannya dengan uang ! Saya tidak peduli dengan uang!" Jungkook hampir berteriak, lalu berdehem berusaha meredekan emosinya, "Saya harus bertemu dengan Lisa, meminta maaf, saya tahu selama ini saya salah..."

"Anda bisa menyampaikan permintaan maaf anda melalui saya," sela Suster Jieun tegas.

Jungkook mengernyit, "Saya mohon... Saya harus bertemu dengan Lisa, saya butuh bertemu dengan Lisa."

Suster Jieun mengamati lelaki yang berdiri di hadapannya. Lelaki ini terlalu tampan, terlalu kaya sehingga wajar dia tampak begitu arogan. Tapi sekarang Jungkook tampak begitu menderita, dan dia rela memohon agar bisa bertemu Lisa. Suster Jieun menarik napas, ketika sebuah kesimpulan muncul di benaknya. Lelaki ini sedang jatuh cinta. Bagaimana mungkin dia menolak permintaan Jungkook ? Kalau saja Jungkook hanya lelaki sombong yang menginginkan bayaran setimpal atas apa yang diberikannya kepada Lisa, suster Jieun akan mengusirnya tanpa ragu. Tapi Jungkook yang ada di depannya ini tampak begitu kesakitan menanggung rasa bersalah, tampak remuk redam di dera perasaannya sendiri. Lelaki ini sama menderitanya dengan Lisa. BagaimAna mungkin Suster Jieun tega mengusirnya?

A Romantic Story About LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang