6

5.3K 404 12
                                    

Suasana hati Lisa benar-benar buruk hari itu. Kemarahan, rasa terhina, kebencian bahkan kesedihan karena dia begitu tidak berdaya campur aduk dalam hatinya. Lisa merasa tubuhnya begitu kotor akibat pelecehan yang dilakukan Mr. Jungkook tadi siang, dan dia masih menahan tangis ketika memasuki ruang perawatan intensif di Rumah Sakit itu, yang sudah sangat familiar dengannya.

Apapun yang ada dipikirannya tadi langsung buyarbegitu melihat Suster Ana menyongsongnya dengan wajah pucat pasi. "Kemana sajakau nak?! aku mencoba menghubungimu sejak dua jam tadi, tapi kau tak bisadihubungi!" Wajah Lisa langsung berubah seputih kapas, secepat kilat diaberlari menelusuri lorong menuju kamar tempat Taehyung dirawat. Suster Jieun tergopoh-gopoh berlari mengikuti di belakang- nya. Lisa terpaku di depan ruangan Taehyung dengan napas terengah- engah, dokter dan perawat masih ada di ruangan itu, sedang berusaha men-stabilkan kondisi Taehyung, Suster Jieun tiba di belakang Lisa dan menyentuh pundaknya lembut, mencoba menenangkannya.


"Dia sudah tidak apa-apa Lisa, kondisinya sudah stabil. Tadi dia mengalami serangan lagi tapi dokter sudah menanganinya dengan cepat, kenapa kau tadi tidak bisa dihubungi? Aku mencoba meng- hubungimu saat Taehyung dalam kondisi paling kritis, saat itu kau pasti ingin bersamanya."

Air mata mengalir di pipi Lisa. Tadi baterainya habis dan karena sibuk dengan pikirannya, dia tak sempat mengisinya. Astaga, betapa bodohnya dia. Taehyung kelihatan stabil dan baik-baik saja dan Lisa mulai lengah, melupakan bahwa serangan bisa terjadi setiap saat. Ya Tuhan, seandainya tadi Taehyung.... Lisa memejamkan mata rapat-rapat, air matanya mengalir semakin deras, dia tak berani membayangkan semua itu.

Suster Jieun memeluknya dengan penuh keibuan sementara Lisa menumpahkan air matanya. Ketika dokter datang, tatapan hati-hatinya malah membuat hati Lisa makin cemas. "Bagaimana kondisinya dokter?" suara Lisa gemetar, ketakutan.

Dokter itu menarik napas panjang "Taehyung priayang kuat, sungguh suatu keajaiban dia mampu bertahan sampai sekarang, tetapikecelakaan itu telah merusak organ dalamnya. Kami berusaha memperbaikinya dengan obat-obatan dan penanganan medis terbaik, tapi hal itu ber- akibat pada ginjalnya, kami harus mengoperasi ginjalnya, Lisa."

"Mengoperasi ginjalnya?" Lisa mengulang pernyataan dokter itu dengan histeris, "Mengoperasi ginjalnya?! Ya Tuhann."

Tubuh Lisa menjadi lunglai, untung suster Jieun menyangganya, air mata mengalir semakin deras di pipinya. "Apakah... Apakah tidak ada cara lain...?"

Dokter itu menarik napas prihatin, "Taehyung dalam kondisi yang tidak lazim, dia dalam keadaan koma, dan apapun tindakan medis yang kami lakukan padanya memiliki resiko tinggi, Tapi akan lebih beresiko lagi jika kita tidak melakukan operasi itu, operasi itu harus dilakukan sesegera mungkin, Lisa."

Lisa menarik napas dalam dalam, dan menatap dokter itu dengan penuh tekad, "Baik dokter, lakukan operasi itu, apapun agar Taehyung selamat," suaranya mulai gemetar, "Berapa biaya yang harus saya siapkan untuk melakukan operasi tersebut dok?"

Seluruh tubuh Lisa menegang, tangannya terkepal seolah-olah menanti hukuman.

Dokter itu menatapnya sedih, rasa kasihan tampak jelas di matanya ketika menjawab, "Untuk prosedur operasi ginjal dan perawatan atas kemungkinan terjadi komplikasi lainnya, kau setidaknya harus me- miliki Tiga ratus Juta, Lisa."

"Mengoperasi ginjalnya?" Lisa mengulang pernyataan dokter itu dengan histeris, "Mengoperasi ginjalnya?! Ya Tuhann."

Tubuh Lisa menjadi lunglai, untung suster Jieun menyangganya, air mata mengalir semakin deras di pipinya. "Apakah... Apakah tidak ada cara lain...?"

Dokter itu menarik napas prihatin, "Taehyung dalam kondisi yang tidak lazim, dia dalam keadaan koma, dan apapun tindakan medis yang kami lakukan padanya memiliki resiko tinggi, Tapi akan lebih beresiko lagi jika kita tidak melakukan operasi itu, operasi itu harus dilakukan sesegera mungkin, Lisa."

A Romantic Story About LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang