Lelaki itu makan seperti biasa, dengan elegan. Sedangkan Lisa tidak bisa berkonsentrasi pada makanannya, dia tidak bisa mengalih- kan tatapannya dari Jungkook. Ternyata Jungkook suka masakan biasa, dari penampilan dan gayanya, kelihatannya lelaki itu hanya mau makan makanan tertentu dan yang pasti kelas atas, tak disangka dia bisa duduk santai di sofa menikmati sepiring omelet sederhana.
"Kenapa?" Jungkook tiba-tiba menatap tajam setelah suapan terakhir- nya, dia merasakan tatapan Lisa selama dia makan.
Lisa langsung menundukkan kepalanya gugup, "Eh....tidak, tidak apa-apa."
Jungkook tersenyum, "Pasti kau heran kenapa aku mau makanan rumahan kan?" Dia lalu meletakkan piringnya,"Aku juga manusia Lisa, kita tidak ada bedanya, kadangkala penampilan seseorang membuat kita berpikir bahwa manusia yang satu berbeda dengan yang lain." Jungkook mengangkat bahunya, "kuakui memang aku menyukai makanan berkualitas dan bercitarasa tinggi, tapi kadangkala, aku bosan, masakan sederhana buatan sendiri terasa lebih nikmat." Dengan santai lelaki itu berdiri lalu menuang kopi dari poci di atas meja minuman, dan menyesapnya ringan.
"Dan suka minum kopi," Tanpa sadar Lisa mengomentari kebiasa- an Jungkook, sejak kemarin, diamatinya Jungkook selalu meminum kopi setiap ada kesempatan.
Lelaki itu tertawa mendengar komentar Lisa, "Ya, kopi berkualitas juga," gumamnya sambil mengedipkan sebelah matanya.
Lisa menunduk, entah kenapa Jungkook yang santai dan ramah ini lebih membuatnya merasa nyaman, dibandingkan Jungkook yang kaku dan dingin di kantor.
"Habiskan makananmu, setelah itu kita pindah ke ruang baca, kau bisa membaca atau melihat televisi, ada beberapa pekerjaan lagi yang musti kubereskan.
Lisa segera menyelesaikan makannya dan mencuci piring sementara Jungkook membuat secangkir kopi lagi, sekaligus secangkir teh untuk Lisa, dan membawanya ke ruang baca. Dengan enggan Lisa menyusul ke ruang baca, Jungkook sedang duduk di sofa, menghadap notebooknya dan tampak Serius, dia hanya melihat sekilas pada Lisa, "Duduklah, minum tehmu," gumamnya, lalu kembali serius lagi menghadap notebooknya.
Lisa sebenarnya mengantuk, tapi dia tidak enak kalau harus masuk kamar duluan, apalagi Apartemen ini hanya mempunyai satu kamar yang luas, kamar lain hanya kecil dan diperuntukkan sebagai kamar pembantu. Lisa tidak tahu, apakah Jungkook akan menginap ataupun pulang, dia sama sekali tidak mengatakan rencananya. Lisa meng- hirup tehnya, lalu duduk di sofa di seberang Jungkook, dia mengambil sebuah majalah dan membacanya sambil menenggelamkan tubuhnya di sofa. Bacaan itu menarik, dan keheningan itu membuatnya merasa nyaman, hingga lama-lama dia tak bisa menahan kantuknya. Lisa merasa ada yang mengusap lembut rambutnya, lalu tubuhnya terangkat dan terasa dipeluk hangat, dia merasakan tubuhnya terayun- ayun. Ketika dia membuka matanya yang berat, dia menyadari Jungkook sedang menggendongnya ke kamar, lelaki itu tak menyadari Lisa membuka matanya, dengan langkah pelan dan hati-hati, dia berjalan ke arah kamar.
Lisa langsung pura-pura memejamkan matanya lagi begitu Jungkook dengan lembut membaringkan tubuhnya di ranjang dan menyelimuti- nya. Setelah itu tak ada gerakan, tetapi Lisa masih belum berani membuka matanya. Apakah Jungkook memutuskan pulang atau tinggal? Lalu ada gerakan di ranjang di belakangnya, ternyata lelaki itu menginap disini, Lisa menyadari dari selimut yang tersingkap dan gerakan tubuh lelaki itu menyelinap di balik selimut.
Kemudian, tubuh hangat Jungkook mendekat dan merengkuh Lisa dari belakang. Pertama kali Lisa merasa tidak nyaman, tapi kemudian rasanya hangat ditengahi kamar yang dingin itu, dan dia terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story About Lalisa
RomanceLangsung Baca kalau penasaran :D yang di bawah umur menjauh dosa tanggung sendiri ya :D Imi remake dari novel santhy agatha, Aku suka novelnya 😍