Lisa merasa tidak nyaman, pakaiannya terlalu biasa-biasa saja untuk ukuran hotel yang mewah ini. Dia berdiri dengan kikuk di lobby, tak tahu harus berbuat apa.
Entah dorongan apa yang membuatnya datang menemui Jungkook malam ini. Dia tahu dia nekat, seperti memancing iblis untuk membakarnya. Tapi dia tidak bisa menahan diri. Dia ingin bertemu Jungkook, walaupun mungkin ini untuk terakhir kalinya.
"Bisa dibantu nona ?" Lelaki petugas hotel itu datang menghampiri, sepertinya melihat kebingungan Lisa,
"Eh saya... saya Lisa... saya sudah ditunggu."
"Nona Lisa," petugas itu berubah sopan dan membungkukkan tubuh, "silahkan, anda sudah ditunggu, mari saya antar."
Dengan ragu Lisa melangkah mengikuti petugas hotel itu, memasuki restaurant yang tertata dengan mewah dan elegan. Dan disanalah Jungkook, duduk dengan pakaian resminya, mata Jungkook sudah melihatnya ketika dia memasuki ruangan. Dan tidak lepas memandanginya dengan tajam setelahnya.
Ketika Lisa mendekat, Jungkook berdiri dengan sopan lalu duduk lagi setelah Lisa duduk,
Hening sejenak, masing-masing sibuk dengan pikirannya sendiri. "Terimakasih sudah datang," gumam Jungkook lembut.
Lisa mengangguk, matanya berkaca-kaca melihat kelembutan tatapan Jungkook. "Mungkin ini untuk terakhir kalinya, mungkin setelah ini aku tidak akan datang lagi," gumam Lisa pelan.
Jungkook menggangguk "Setelah ini aku tidak akan pernah memintamu datang lagi."
Hening lagi. Sampai pelayan membawakan makAnan pembuka, mereka makan malam dalam diam.
Sampai kemudian Jungkook menuangkan anggur ke gelas Lisa, Lisa mengernyit, "Aku tidak pernah minum alcohol"
Jungkook tersenyum menggoda, senyum pertamanya malam itu, "Tenang saja, aku akan menjagamu. Kemungkinan terburuknya mungkin kau diperkosa saat mabuk." Pipi Lisa langsung merona dan Jungkook terkekeh.
Anggur itu mencairkan segalanya, suasAna menjadi hangat, dan percakapan mereka mengalir lancar, Jungkook menceritakan tentang perjalAnannya ke Eropa dan Lisa mendengarkannya dengan penuh minat. Sampai kemudian, Jungkook menggenggam tangan Lisa lalu mengecupnya, "Aku ingin memelukmu."
Hanya satu kalimat, tapi Lisa mengerti. Dia menganggukkan kepalanya. Entah kenapa dia menyetujuinya. Mungkin karena anggur itu sudah mempengaruhi pikiran normalnya. Yang pasti Lisa juga ingin merasakan pelukan Jungkook.
Dengan lembut Jungkook menghela Lisa, melangkah ke lantai atas,
Ketika Jungkook membuka pintu kamar, Lisa menatap Jungkook bingung, dan Jungkook tertawa menyadari kebingungan Lisa,
"Yah... kamar yang sama.... Kuakui.. aku memang agak sedikit sentimental," Jungkook mengangkat bahu, pipinya sedikit merona, "Kupikir... tempat saat pertama akan cocok untuk menjadi tempat saat terakhir kita."
Lisa tersenyum lembut, dan membiarkan Jungkook membimbingnya memasuki kamar. Mereka berdiri dengan canggung, sampai Jungkook mengeluarkan sebuah kotak dari sakunya,
"Aku membawa cincin keluargaku, cincin yang diberikan turun- temurun untuk pengantin perempuan," dengan tenang dia membuka kotak itu dan menunjukkan cincin dengan berlian biru yang mungil dan cantik, "Aku ingin memberikannya kepadamu."
"Tidak!" Lisa langsung berseru keras, menolak, "Jangan Jungkook, itu... itu cincin yang sangat penting, itu untuk pengantin wanitamu!"
"Bagiku, kaulah pengantin wanitaku" Jungkook menarik tangan Lisa, memaksa memasangkan cincin itu ketangannya, lalu menggenggam- nya erat-erat ketika Lisa berusaha melepaskan cincin itu, "Aku ingin kau memilikinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story About Lalisa
RomanceLangsung Baca kalau penasaran :D yang di bawah umur menjauh dosa tanggung sendiri ya :D Imi remake dari novel santhy agatha, Aku suka novelnya 😍