"Dia sadar," Jungkook menyesap minumannya sambil berdiri terpaku menatap ke pemandangan dari jendela lantai atas kantornya.
Jennie, yang masih bersama Suga hanya diam terpaku. Jungkook sudah menceritakan semuanya kepada mereka tadi, tentang sadarnya Taehyung dari komanya. Dan sekarang lelaki itu hanya terdiam dan mengulang-ulang kata 'dia sadar' , dia sadar' sambil menatap keluar. Jennie menarik napas mulai tak sabar, sedangkan Suga hanya mengetuk-ketukkan tanggannya di lutut. Jungkook masih belum menunjukkan tanda-tanda memaafkannya jadi dia memilih diam dan tidak mengatakan apa-apa. "Kurasa karena perkembangan baru yang tidak terduga ini, kau akhirnya memutuskan untuk melepaskan Lisa?"
Pertanyaan Jennie itu membuat Jungkook mendadak memutar tubuh- nya dengan tajam menghadap Jennie dan menatapnya dengan mata menyala-nyala.
"Dia belum memilih," gumam Jungkook setengah menggeram. "Detik terakhir sebelumnya, dia menerimaku dalam pelukannya, membalas pelukanku dan aku yakin akan menerima ajakanku untuk pulang bersamaku."
"Sudahlah Jungkook, sekarang kan tunangannya yang setia ditunggui- nya selama dua tahun sudah sadar, kau tidak bisa......" tanpa sadar Suga bersuara memberikan pendapat seperti kebiasaannya sebelumnya. Tapi langsung berhenti mendadak ketika menerima tatapan tajam penuh permusuhan dari Jungkook, "Aku....aku hanya mencoba memaparkan kenyataan di depanmu," suara Suga hilang tertelan karena tatapan Jungkook makin tajam.
Jennie menghela napas sekali lagi "Jungkook, Suga benar, sadarnya Taehyung ini bukankah merupakan tujuan hidup Lisa selama ini? Biarkan mereka berbahagia Jungkook, mereka pantas mendapatkannya setelah tahun-tahun penuh penantian dan ketidakpastian yang menyiksa."
"Tidak!" Jungkook tetap bersikeras, "aku tidak bisa menyerah begitu saja dan membiarkan Lisa salah memilih. Dia mencintaiku. Perasaannya pada Taehyung mungkin hanya kasihan."
"Kenapa kau tidak bisa berpikir kalau perasaannya kepadamulah yang mungkin hanya perasaan sesaat karena keadaan yang dipaksakan?
Kau pernah dengar apa itu stockholm syndrome ?" sela Jennie jengkel.
Jungkook tercenung, tentu saja dia tahu apa itu stockholm syndrome, dan menyakitkan kalau menyadari bahwa perasaan Lisa kepadanya mungkin ditumbuhkan oleh situasi keterpaksaan. Dengan gusar diusapnya rambutnya, "Aku akan menanyakan langsung padanya. Nanti. Setelah kondisi tunangannya lebih baik." Jennie tidak berkata-kata. Dan Suga hanya diam, tak tahu harus bicara apa lagi.
-Lizkook-
Dua hari kemudian, Lisa berdiri di depan ruangan perawatan Taehyung dengan cemas, tangannya menggenggam tangan suster Jieun setengah menangis. Matanya semakin berkaca-kaca ketika mendengar suara teriakan dari dalam. Teriakan Taehyung,
"Suster....," hati Lisa terasa di iris-iris, menyadari bahwa suara pertama yang dikeluarkan Taehyung setelah 2 tahun adalah teriakan kesakitan.
"Tidak apa-apa Lisa, itu pertanda bagus, Taehyung memang kesakitan, mereka sedang melepas selang di tenggorokan dan di dadanya, tetapi kalau Taehyung bisa mengeluarkan suara, itu pertanda kondisinya sudah semakin membaik," suster Jieun menggenggam tangan Lisa, membagikan kekuatannya.
Suara teriakan itu terdengar lagi, begitu serak hingga Lisa hampir tak mengenalinya. Air matanya mulai menetes satu-satu tanpa dapat ditahannya,
"Berapa lama lagi suster?" menunggu di luar seperti ini terasa bagai- kan siksaan yang paling mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story About Lalisa
RomanceLangsung Baca kalau penasaran :D yang di bawah umur menjauh dosa tanggung sendiri ya :D Imi remake dari novel santhy agatha, Aku suka novelnya 😍