"Seorang pelacur harus diperlakukan seperti pelacur!" Kata-kata Jungkook yang diucapkan dengan nada dingin dan ketenangan menakutkan itu seolah-olah bergaung di ruangan yang hening itu, Lelaki itu sudah melepaskan kemejanya, dan membuka ikat pinggang- nya lalu meletakkannya di ujung ranjang. Matanya begitu dingin, ekspresi wajahnya tenang, terlalu tenang, hingga membuat Lisa gemetar cemas,
"Kau.... Harus.... Mendengarkan," Lisa masih mencoba, meskipun melihat ekspresi wajah Jungkook, ia tahu ia tidak akan berhasil.
Jungkook terlalu marah, dia terlalu dibutakan oleh kemurkaannya. "Lepaskan kemejamu Lisa," gumam Jungkook datar.
"Jungkook..." wajah Lisa langsung pucat pasi mendengar perintah yang diucapkan tanpa ekspresi.
"Lepaskan!"
Nada suara Jungkook begitu menakutkan. Mungkin Lisa akan lebih berani menghadapi jika Jungkook berteriak-teriak marah dan membentaknya. Tetapi lelaki ini begitu tenang hingga menakutkan.
Dengan gemetar Lisa melepas kancing-demi kancingkemejanya. Menatap Jungkook dengan wajah memohon, tetapi lelaki itu tidak terpengaruh.
Setelah seluruh kancing kemeja Lisa terlepas, dia berdiri sambil menggenggam kemejanya yang terbuka dengan kedua tangannya erat- erat, berlutut di ranjang itu, memohon belas kasihan kepada lelaki yang berdiri di tepi ranjang dan tampak kejam.
"Aku bilang lepaskan kemejamu, Lisa," suara Jungkook tetap lembut dan terkendali, tapi entah kenapa Lisa makin gemetar mendengar- nya, dengan sudah payah dia melepaskan kemejanya dan menjatuh- kannya ke kasur, menatap Jungkook tanpa daya.
"Sekarang roknya," sambung Jungkook setelah mengamati tubuh Lisa tanpa malu-malu, membuat seluruh wajah dan tubuh Lisa merah padam.
"Tidak!" Lisa berusaha membantah, dia tidak mau dilecehkan seperti ini, dipaksa membuka baju dihadapan laki-laki yang sama sekali tidak menghargainya.
"Aku bilang roknya!" suara Jungkook sedikit naik, tetapi tetap tenang. Matanya menatap tajam tak terbantahkan, hingga mau tak mau Lisa bergerak melepaskan roknya, air mata mulai mengalir di mata Lisa.
Hening cukup lama, Jungkook terdiam sambil menatap Lisa tajam. Dan Lisa berlutut di ranjang itu dengan tubuh gemetaran, berusaha memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya yang kecil,
"Lepas pakaian dalammu!"
"Tidak!" dengan was-was Lisa berseru, tanpa sadar tubuhnya beringsut ke ujung ranjang, ketakutan.
Sikapnya itu malah menyalakan api kemarahan di wajah Jungkook, lelaki itu sudah tidak setenang tadi, "Kenapa tidak Lisa ? Pelacur cilikku ? sudah tak terhitung berapa kali aku melihatmu telanjang, dan kau melakukan semuanya dengan sukarela kan? Demi uang tiga ratus juta... ," Suara Jungkook terdengar jijik, dia melangkah maju mendekati ranjang dan secara otomatis Lisa langsung beringsut mundur menjauh,
"Aku membeli tubuhmu seharga tiga ratus juta, seharusnya tubuhmu itu bisa kupergunakan semauku, tetapi aku terlalu baik padamu, memberimu kemewahan, tidak menyentuhmu di saat kamu sakit, merawatmu... itu semua terlalu baik untukmu," Mata Jungkook tampak menyala, "Dan kau dasar pelacur cilik tak bermoral! bukannya mensyukuri kebaikan hatiku, kau malah merayu sahabatku..!"
"Kau salah paham Jungkook," Lisa mulai menangis terisak, Tetapi Jungkook tetap mengeraskan hatinya,
"Aku tidak mungkin salah paham dengan apa yang kulihat dengan mata kepalaku sendiri." Dengan gerakan secepat kilat Jungkook meraih kedua lengan Lisa, sebelum Lisa sempat menghindar dan menempelkan tubuh Lisa ke tubuhnya sendiri, "Kalian berciuman! kau membiarkan dia menciummu! menjijikkan sekali di mataku." Napas Jungkook mulai terengah-engah, lalu mendorong Lisa ke bantal membuatnya terbanting kasar disAna.
Lisa berusaha menghindar, berusaha melepaskandiri dari tindihan badan Jungkook yangkeras dan berat, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tangan Jungkook yang kuat dan tanpa ampun. Tetapi lelaki itu terlalu kuat, terlalu marah, bahkan tidak menyadari kalau kekasarannya melukai tubuh Lisa yang rapuh.
Lelaki itu seperti kerasukan setan. Matanya menyala penuh kebencian ketika dia menatap Lisa. Dengan ketakutan yang amat sangat, Lisa berusaha memberontak dan turun dari ranjang, tetapi Jungkook menangkapnya, membantingnya di ranjang lagi dengan kasar, lalu menindihnya.
Lisa mengernyit merasakan cengkeraman tangan Jungkook yang kasar di tangannya. "Sakit Jungkook. kumohon."
"Diam!" seru Jungkook marah, dan ketika Lisa meronta ketakutan, hal itu makin mendorong kemarahan Jungkook, lelaki itu merobek baju Lisa dan mencoba membuka pahanya.
Lisa berteriak ketakutan, dia tidak siap dan Jungkook pasti akan melukainya. Tetapi Jungkook tidak peduli. Ketika merasakan Lisa tidak basah dan tidak siap, lelaki itu tetap menyatukan dirinya.
Bagi Lisa itu adalah kesakitan yang luar biasa, sakit di tubuhnya dan sakit di hatinya, diperlakukan seperti pelacur rendahan yang tak ada harganya. Seluruh tubuhnya terasa tersobek-sobek oleh gesekan tubuh Jungkook, tapi Lisa menahan diri, digigitnya bibirnya hingga hampir berdarah, di tahankannya air matanya meskipun matanya terasa begitu perih. Dan di tekannya hatinya dalam dalam yang mulai hancur menjadi serpihan berkeping-keping.
Lisa berbaring memunggungi Jungkook, matanya nAnar, penuh airmata. Napasnya sesak karena isakan yang ditahannya.
Setelah semua usai, Jungkook menjauh dari tubuhnya dan berbaring hening di sebelahnya, sampai napas yang terengah berubah menjadi tenang dan hening. Lisa tahu Jungkook tidak tidur, lelaki itu masih berbaring nyalang di sebelahnya, terlentang menatap langit-langit kamar. Tetapi Lisa langsung membalikkan badan dan berpura-pura tertidur.
Dirasakannya Jungkook bolak-balik menghadap ke arahnya, seperti ingin mengajaknya bicara tetapi kemudian ragu dan mengehentikan dirinya di detik terakhir.
Saat-saat hening itu terasa menyiksa. Tubuh Lisa tegang meskipun dia berakting sudah tidur dengan baik, dijaganya agar nafasnya teratur, dijaganya agar tubuhnya tidak bergerak sama sekali.
Lama-lama dia merasakan tubuh Jungkook berangsur-angsur santai dan lelaki itu tertidur. Lisa menanti menit demi menit, menyakinkan diri kalau Jungkook sudah terlelap, dan setelah cukup yakin, pelan- pelan dia bergerak.
Tubuhnya terasa sakit. Itu tadi benar-benar perkosaan, dan Jungkook sama sekali tidak mau repot-repot bersikap lembut. Bibir Lisa memar akibat ciuman yang terlalu kasar, lengannya sedikit lebam karena genggaman yang terlalu keras, dan masih ada kesakitan- kesakitan lainnya. Di seluruh tubuhnya, di dalam tubuhnya.
Tetapi yang paling sakit adalah hatinya.
Air mata mengalir tanpa suara dari pipi Lisa, tapi dia menahan isakan dengan menggigir bibirnya yang sakit. Dengan hati-hati Lisa duduk di tepi ranjang, mengamati pakaiannya yang berserakan di lantai, dan pakaiann dalamnya yang setengah dirobek oleh Jungkook saat lelaki itu melepaskannya dengan marah tadi.
Pelan-pelan, agar tidak menimbulkan gerakan di ranjang tempat Jungkook berbaring miring dan tertidur pulas, Lisa bangkir berdiri dan memungut pakaiannya satu persatu. Langkahnya goyah, dan tubuhnya gemetar, tapi Lisa menguatkan diri.
Dipakainya pakaiannya pelan-pelan sambil menatap ranjang dengan was-was, bersiap-siap jika ada satu gerakan sesedikit apapun dari Jungkook, Tetapi lelaki itu tidur dengan tenang sampai Lisa selesai berpakaian. Lisa lalu mengambil tas kerjanya dan melangkah keluar, tetapi di pintu dia ragu-ragu, menoleh dan menatap Jungkook yang masih tertidur pulas.
Jungkook pasti akan maklum jika dia pergi begitu saja. Setelah perkosaan brutal dan kejam itu, Jungkook pasti maklum jika Lisa menjauh darinya. Tapi kemudian Lisa mengernyit, teringat kemarahan Jungkook ketika Lisa menghilang tanpa pamit untuk menunggui Taehyung di rumah sakit hari minggu lalu, Kalau aku pergi tanpa pamit, apa yang akan dilakukan Jungkook? apalagi dengan perjanjian tiga ratus juta itu.... Ketakutan mewarnai perasaan Lisa, menahan langkahnya.
Lalu Lisa mengeluarkan kertas dan menulis,
Maaf Jungkook, aku harus pergi sementara. Butuh waktu sendirian. Tapi Kau bisa tenang, aku tidak akan melarikan diri dari hutang-hutangku. Aku tidak serendah itu kau tahu. Sampai jumpa di kantor besok pagi
Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story About Lalisa
RomanceLangsung Baca kalau penasaran :D yang di bawah umur menjauh dosa tanggung sendiri ya :D Imi remake dari novel santhy agatha, Aku suka novelnya 😍