Lisa terbangun merasakan sinar matahari menerpanya, dia menger- nyitkan alisnya dan membuka matanya pelan-pelan. Sinar matahari memang sudah mengintip malu malu dari balik gorden jendela balkon kamar apartemen itu, Lisa menyadari ada tangan kekar yang memeluk perutnya dengan posesif, Jungkook masih tidur, napasnya terasa naik turun dengan teratur di punggung Lisa.
Mereka berbaring miring seperti sendok dan garpu, dengan Lisa membelakangi Jungkook berbantalkan salah satu lengan Jungkook, sementara lengannya yang lain memeluk Lisa erat, menempelkan punggung Lisa sedekat mungkin dengan dadanya, mereka telanjang dan selimut tebal yang seharusnya menyelimuti mereka sudah tertendang oleh Jungkook entah kemana, Seharusnya Lisa kedinginan, tapi tidak, karena Jungkook memeluknya dengan begitu eratnya.
Tiba-tiba sengatan rasa bersalah seperti memukulnya, disinilah dia berbaring nyaman dalam pelukan laki-laki yang membelinya sementara Taehyung.....
Helaan napas Lisa pasti membangunkan Jungkook karena lelaki itu terasa mulai bergerak, lalu sebuah kecupan lembut mendarat di pelipis Lisa. "Selamat pagi," suara lelaki itu terdengar serak tapi sarat dengan kepuasan sensual yang dalam. Tentu saja lelaki itu puas, dia hampir tidak membiarkan Lisa tidur semalaman.
Lisa tidak menjawab, tetapi berusaha menarik selimut yang ter- lempar jauh di kakinya untuk menutupi ketelanjangannya. Usahanya gagal karena Jungkook mempererat pelukannya di pinggang-nya sehingga Lisa tidak bisa bergerak, "Tidak perlu selimut sayang, aku sudah mengenal setiap jengkal tubuhmu secara intim, tak ada yang terlewatkan.... begitu juga sebaliknya hmmm?"
Wajah Lisa memerah sampai semerah-merahnya, bahkan telinga- nyapun memerah dan Jungkook terkekeh melihatnya. Lalu tiba-tiba tawa itu hilang dan Lisa merasakan gairah Jungkook bangkit lagi. Dengan bingung dia menolehkan kepalanya dan langsung bertatapan dengan mata biru Jungkook yang menyala penuh gairah, "Lagi?" Lisa tanpa sadar mengucapkan ketakjubannya, sebegitu cepat Jungkook menginginkannya lagi setelah semalam? Hanya Tuhan dan dirinya yang tahu bagaimana bergairahnya Jungkook semalam, Lisa pikir Jungkook sudah terpuaskan, tetapi sepertinya dia salah.
"Aku juga tidak menyangka," gumam Jungkook parau, "Sepertinya kau akan menjadi penyebab kematianku," kemudian Jungkook meraih Lisa lagi ke dalam pelukan penuh gairahnya.
--lizkook--
Lisa hampir saja terlambat kerja, dia menarik napas panjang melihat jam absennya...hanya kurang satu menit. Dengan segera dia melangkah masuk ke mejanya, teman-teman seruangannya sudah mulai sibuk bekerja. Lisapun mulai berkonsentrasi, tapi matanya hanya menatap kosong ke layar komputer, pikirannya mengingat ke kejadian semalam dan dia mengernyit.
Dia merasa murahan sekali, menjual diri kepada laki-laki itu tetapi terlena dengan rayuannya. Mau bagaimana lagi, lelaki itu adalah jelmaan Eros penakluk wanita dengan segala pengalaman dan keahliannya, sementara Lisa baru pertama kalinya bercinta. Tuhan, ampuni dosa-dosaku. Lisa memejamkan matanya dan menunduk- kan kepalanya sebelum mulai menenggelamkan diri dalam pekerjaan.
"Iya, aku juga tidak menyangka," suara berbisik dua rekan di sebelahnya menarik perhatian Lisa, "Rasanya seperti bukan Mr. Jungkook."
Mendengar nama lelaki itu disebut mau tak mau Lisa menajamkan telinganya, mendengarkan.
"Tadi kami serombongan habis sarapan berpapasan dengan Mr. Jungkook, kami hanya menunduk karena biasanya Bos besar itu hanya melirik dari sudut matanya, mengangguk selama sedetik lalu pergi dengan acuh tak acuh." Wanita itu menghembuskan napas takjub,
"tapi tadi...astaga! Mr. Jungkook bahkan berhenti, tersenyum ramah dan menanyakan kabar kita semua...." suaranya terpekik hampir histeris.
"Dan senyumnya yang sangat jarang itu, bukannya menjawab semua- nya malah terpesona dengan mulut menganga, ada yang mencoba menjawab tapi yang keluar hanya suara tercekik," lanjutnya meng- gebu-gebu.
"Mr. Jungkook sama sekali tidak merasa terganggu dengan sikap konyol kami. Dia malah tertawa geli dan melambaikan tangan ramah sebelum pergi. Benar-benar anugerah tak terlupakan! Menurutmu......"
Lisa beranjak berdiri ke kamar mandi, tak tahan mendengarkan pemujaan pemujaan terhadap laki-laki itu. Tapi tetap saja dia ikut bertanya-tanya, Lisa terpekur di depan pintu kamar mandi. Dia berpikir mengenai perubahan sikap Jungkook di kantor, bosnya itu memang selalu memasang wajah dingin, ketus dan jarang bicara, banyak wanita di sini yang takut sekaligus memujanya karena sikapnya itu... tapi kenapa dia berubah ramah?
"Memikirkanku?" Suara yang diucapkan dengan pelan dan lembut itu membuat Lisa membalikkan tubuhnya mendadak dengan terlonjak kaget dan hampir menabrak orang yang berdiri dibelakangnya. Matanya langsung bertatapan dengan mata birunya yang tajam, obyek pikirannya. Dan kenapa si bos ada di sini? Di lorong menuju kamar mandi lantai 3 padahal dia punya kamar mandi sendiri di ruangannya? Tanpa sadar Lisa mengucapkan pertanyaannya keras-keras, Jungkook tertawa, "Aku sedang menemui kepala personalia di lantai yang sama, tiba tiba ingin ke toilet, tidak bolehkah?" suaranya makin melembut, lalu matanya berubah tajam. Dan Lisa mengenali tatapan itu, tatapan kalau....
"Damn! Aku sudah amat sangat merindukanmu!" Dengan cepat Jungkook meraih Lisa, lalu menciumnya, dengan gairah menggebu- gebu seolah-olah sudah lama tidak berciuman, padahal baru tadi pagi mereka.....
Suara percakapan yang sayup-sayup mendekat membuat Lisa ter- peranjat, dengan secepat kilat didorongnya. Jungkook dan dia setengah berlari masuk ke toilet perempuan. Didengarnya suara Jungkook dengan ramah membalas sapaan orang-orang yang baru datang ke toliet, Suaranya terdengar biasa saja bahkan sedikit kegembiraan kecil terselip di sana. Apakah lelaki itu geli atas sikapnya? Sialan dia! Tak sadarkah dia kalau menyergapnya seperti itu di toilet kantor benar- benar tindakan nekat? Jantungnya masih berdentam-dentam dengan kuatnya seakan ingin meloncat dari tempatnya... Tapi... Lisa mengernyit, apakah jantungnya berdetak keras karena ketakutan.. ataukah karena ciuman spontan yang tidak diduganya itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Romantic Story About Lalisa
RomanceLangsung Baca kalau penasaran :D yang di bawah umur menjauh dosa tanggung sendiri ya :D Imi remake dari novel santhy agatha, Aku suka novelnya 😍