Let The Words Fall Out (5)

40.1K 6.9K 397
                                    

Chapter sebelumnya good morning  sekarang goodnight :)

RAIHAN

Adakah manusia yang lebih sadis dari mamaku? Aku rasa jawabannya adalah nggak.

Jam enam sore aku baru bisa keluar kampus. Asistensi, ngurusin pembubaran kepanitiaan, ngajarin beberapa junior yang kurang paham tentang salah satu materi kuliah.

"Abang jemput. Tapi nggak ada acara ngobrol di sana lagi, ya. Begitu abang klakson, Mama langsung masuk mobil."

"Oke, anak Mama yang lebih ganteng dari Papa."

Aku sampai di rumah temannya jam delapan kurang sedikit aja dan masih harus nungguin mereka ngobrol sampai jam sepuluh malam.

Hell, aku sampai ketiduran hampir satu jam. Malu banget pas pipiku ditepuk-tepuk Mama saking nyenyaknya aku tidur.

"Kamu beberapa hari ini bad mood mulu deh, Bang. Ngerasa nggak sih?" tanya Mama di tengah perjalanan.

"Perasaan Mama aja," jawabku dingin.

Sebenarnya aku kesal banget sama ibunda ratu. Tapi aku cuma bisa menahan sabar.

Aku tahu bagaimana proses seorang ibu mengeluarkan bayi dari dalam perutnya. Painful dan butuh perjuangan banget.

"Bukannya malam minggu kemarin abis nge-date? Kenapa, Bang? Cintanya ditolak?" Mama mencolek daguku.

Kekesalanku jadi bertambah. "Ma, stop it, please."

"Iya iya iya. Ini Syifa tahu nggak sih kamu aslinya suka ngambek gini?"

Aku cuma mengedikkan bahu.

"Ditolak sekali ya jangan langsung nyerah, Bang. Kalah dong kamu sama Papa. Papa itu..."

Dan dimulailah kembali cerita cinta antara Mama dan Papa yang saking seringnya diceritain, aku sampai hafal sedetail-detailnya.

Papa nungguin sampai tengah malam. Tragedi Bandung. Naik mobil hias di Yogyakarta. Semuanya.

Papa membukakan pagar untuk kami begitu tiba di rumah. Aku mencium tangan Papa lalu langsung pamit masuk kamar.

Sayup-sayup aku masih bisa dengar Mama ngeluh soal badannya yang mau rontok karena di luar seharian dengan nada manja yang juga hampir tiap hari kami dengerin.

Setelah mandi dan sholat isya, aku mengambil gitar dan memainkannya di balkon rumah.

I think that possibly, maybe I'm falling for you
Yes theres a chance that I've fallen quite hard over you.
I've seen the paths that your eyes wander down
I want to come too
I think that possibly, maybe I'm falling for you

Aku jadi ingat wajah tenang Syifa begitu permintaan luar biasa itu keluar dari bibirku.

Dia nggak jawab apa-apa, cuma senyum manis terus ngajak aku keliling-keliling Pasar Malam lagi.

No one understands me quite like you do
Through all of the shadowy corners of me

Syifa paham nggak ya kalau secara nggak langsung aku sudah nyatain perasaan ke dia?

I never knew just what it was
About this old coffee shop I love so much
All of the while I never knew...
I never knew just what it was
About this old coffee shop I love so much
All of the while I never knew

Ponselku bergetar. Aku buru-buru ngecek. Kali aja Syifa ngirim WA atau DM.

From : Hasan
Kata Nyokap lo galau mulu. Beneran ditolak Syifa? :D

Mission : Discovering LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang